Page 14 - MAJALAH 68
P. 14
LAPORAN UTAMA
RT saja biasanya jumlahnya lebih dari itu. menunjukkan ada sebanyak 174.410.453 tersebut melambangkan bahwa pemikiran
Berarti ini banyak data pendudukan yang jiwa yang terdiri dari data pemilih sementara KPU memang sejalan bahwa taruhan
hilang,” katanya. dalam negeri sebanyak 172.800.716 jiwa Pemilu itu adalah Bangsa. KPU hanyalah
Jadi KPU harus melakukan “coklit”, dan data pemilih sementara luar negeri salah satu komponen, sukses tidaknya
mencocokkan dan meneliti. Mencocokkan sebanyak 1.609.737 jiwa. Pemilu tergantung dari Bangsa secara
data yang dari Pemerintah lalu diteliti di Kalau jumlahnya 174 juta jiwa lebih keseluruhan. Kalau sukses, bukan KPU
lapangan. Itu yang dinamakan berarti ada kenaikan sekitar 26 juta jiwa, yang sukses tetapi Indonesia. Hanya di sini
pemutakhiran data. sementara data penduduk itu masih yang bertanggung jawab untuk
Pemutakhiran data itu sudah dilakukan variatif. Konon yang terakhir diterima dari melaksanakan penyelenggaraan Pemilu
KPU sambil berkoordinasi terus dengan Adminduk ada 238 juta. “Nah berarti memang KPU. Tetapi bila pelaksanaan
pihak jajaran Dirjen Administrasi dan kalau 238 juta jiwa dikurang 174 juta jiwa, tersebut sukses, bukan hanya KPU yang
Kependudukan Departemen Dalam angka yang ketemu 64 juta jiwa yang tidak sukses, dalam hal ini Partai juga berperan,
Negeri (Adminduk) sedang kalau di daerah memilih di tahun 2009. Sementara di rakyat pun juga berperan.
koordinasi itu dilakukan dengan Catatan tahun 2004 ada 66 juta yang tidak memilih.
Sipil. Mestinya, logikanya bertambah, tidak Memberikan Tanda Contreng
Hal yang wajar jika dalam proses ini mungkin berkurang,” kata Hafiz. Cara memberikan suara dalam Pemilu
terjadi perubahan. Perubahan ini bisa Surat yang diterima dari Duta Besar 2009 dengan memberikan tanda “contreng”
menurun dan bisa naik. Ada hal yang Indonesia untuk Malaysia, di negara memang masih banyak diperdebatkan
menarik, di dua propinsi, ada pemilih yang tersebut jumlah pemilih mencapai 1,2 juta banyak kalangan.
namanya sama, tanggal lahirnya sama, ini jiwa. “Itu baru di Malaysia, belum Saudi Terhadap masalah tersebut, Hafiz
berarti orangnya mempunyai dua KTP. Arabia, Singapura dan negara lain yang mengatakan, UU Nomor 22 Tahun 2007
“Dan hal seperti itu banyak sekali,” banyak penduduk WNInya,” tambahnya. tentang Penyelenggaraan Pemilu dalam
jelasnya. Hafiz tetap mengakui, kalau data salah satu pasalnya berbunyi : pemberian
Pada pertemuan dengan Ketua KPU tersebut masih ada yang belum terdaftar. suara itu dilakukan dengan memberi tanda
propinsi seluruh Indonesia disepakati Tetapi usaha yang dilakukan KPU beserta satu kali. pada kolom nama partai, kolom
masih diberikan waktu pada masyarakat jajaran di daerahnya boleh dibilang udah nomor calon atau kolom nama calon. Jadi
pemilih yang belum terdaftar. Ketika ada maksimal. Tetapi jika nantinya banyak terjadi berarti salah satu diantara tiga.
informasi sekitar 35 juta yang belum golput (tidak ikut serta dalam Pemilu – red.), Tetapi, bahasa yang dipakai memberi
terdaftar, ini yang kita buru, kita cari dimana. tentunya harus dibedakan golput yang tanda satu kali inilah yang diperdebatkan,
Tanggal 10 Oktober 2008 data memang tidak terdaftar dalam data pemilih caranya seperti apa. KPU yang mengatur
pemilih itu sudah harus selesai di tingkat dengan golput yang terdaftar sebagai dengan peraturan. KPU berdiskusi kemana-
Kabupaten. Setelah itu masuk rekapitulasi pemilih tapi tidak mau mempergunakan mana meminta masukan. Akhirnya
di tingkat provinsi, tanggal 17 sampai 24 hak suaranya. kesimpulan yang terakhir yang diputuskan
Oktober 2008 masuk rekapitulasi tingkat Karena definisi golput adalah orang adalah pemberian tanda dilakukan dengan
pusat, baru kemudian diumumkan secara yang sudah terdaftar tetapi tidak contreng atau cecklist.
Nasional tanggal 24 atau 25 Oktober 2008. menggunakan hak pilihnya. Kita lihat dari Tapi jika orang menanyakan apakah
Jadi, kata Hafiz, untuk data pemilih ini 174 juta pemilih berapa banyak yang kertas suara itu sah jika ada orang yang
kita masih mencoba untuk menjaring. akhirnya menggunakan haknya. Di tahun memilih bukan dengan contreng. Dalam hal
Untuk yang di luar negeri ada kesepakatan 2004, 148 juta pemilih, suara yang masuk ini kita bersepakat, penandaan dalam
sampai dengan tanggal 20 November adalah 113 juta. Jadi sekitar 35 jutanya bentuk lain pun sah, termasuk apabila ada
2008. Perpanjangan ini dikarenakan masih adalah golput. yang mencoblos.
banyaknya problem-problem yang Sekarang masalahnya, bagaimana Tapi sekali lagi kita tidak mengatakan
dihadapi. supaya para golput itu mau datang dan pemilihan dengan cara mencoblos. Bila ada
Namun yang menjadi pertanyaan, berpartisipasi untuk menggunakan yang memberikan tanda lingkaran atau
benarkah masih ada sekian juta orang yang suaranya, tentunya bukan hanya menjadi tanda silang disepakati kertas suara itu sah.
belum terdaftar? Dalam hal ini kita juga tugas KPU saja, tapi tugas kita semua. Kesepakatan itu diambil karena untuk
masih ragu-ragu, karena logikanya, tahun Karena Pemilu anggota DPR, DPD memudahkan sosialisasi. Karena masyarakat
2004 jumlah pemilih kita 148 juta jiwa, dan DPRD yang dilaksanakan KPU ini kita ini kadang-kadang masih dapat
sedangkan jumlah penduduk terdata 214 bukan kepentingan KPU semata, tetapi dikatakan doktrinal., tetapi bila diberi
juta jiwa, berarti ada sekitar 66 juta kepentingan Bangsa. Karena itu mengutip kebebasan juga akan kacau balau.
masyarakat Indonesia yang tidak memilih istilah yang disampaikan Presiden Susilo
karena tidak memenuhi syarat, sebagian Bambang Yudhoyono bahwa “kegagalan Gaung Sosialisasi Kurang
besar anak kecil dan remaja. Pemilu itu adalah bukan kegagalan KPU Menjawab peratanyaan
Sekarang ini, di tahun 2008 tetapi kegagalan Indonesia. Kegagalan Parlementaria seputar gaung sosialisasi
berdasarkan pertemuan dengan Ketua Indonesia itu simbolnya adalah Presiden”. yang dilakukan KPU sangat kurang, Hafif
KPU-KPU Provinsi, data terakhir Dari apa yang disampaikan Presiden mengatakan pendapat ini memang tidak
14 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68

