Page 59 - MAJALAH 68
P. 59

LEGISLASI


            Dengan adanya UU No. 32 Tahun     Proses pengembangan jaminan hidup  dan bimbingan, pendampingan, pelatihan
         2004 tentang Pemerintah Daerah, maka  masyarakat miskin dalam RUU yang   Inisiatif  dan keterampilan, bantuan modal usaha,
         sistem pemerintahan telah berubah ke arah  Komisi VIII DPR ini tidak hanya mencakup  penyediaan kemudahan pemasaran hasil
         desentralisasi, sehingga semua kebijakan perlu  masalah hidup, tapi juga akan mendapat  usaha untuk masyarakat.
         disesuaikan. Selain itu, UU No. 6/ 1974  jaminan ketika sudah meninggal. “Mereka
         substansinya terlalu sederhana, hanya terdiri  akan mendapatkan jaminan untuk  Harus Lebih Baik
         dari 5 (lima) Bab dan 12 Pasal, dan hanya  pemakaman murah” ungkapnya. Jika  Ketua Umum Dewan Nasional
         memuat ketetentuan-ketentuan pokok saja,  memang hal itu dapat terlaksana maka semua  Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial
         sehingga untuk saat ini belum dapat  masyarakat Indonesia akan sejahtera lahir  (DNIKS)   Haryono Suyono menegaskan
         memenuhi kebutuhan masyarakat yang  dan batin.                     UU Kesos nantinya harus lebih baik dari UU
         terus berkembang khususnya penanganan  Anggota Pansus RUU Kesos dari Fraksi  sejenis sebelumnya. Kalau tidak lebih baik,
         permasalahan sosial yang semakin meningkat  PDI Perjuangan Agung Sasongko  itu hanya akan memberikan harapan kosong
         dan kompleks.                     mengatakan RUU inisiatif DPR RI ini  kepada rakyat. “Jadi, kita harus hati-hati,”
            UU ini juga belum mengakomodir tugas  diajukan supaya ada implementasi dari UUD  tandas Haryono.
         pemerintah dalam pencegahan terjadinya  ‘45 pasal 34 yang mengamanatkan  Undang-undang itu diharapkan bisa
         masalah sosial, pemberdayaan masyarakat,  kewajiban negara  untuk memelihara fakir  menjadi pengawal bagi para pekerja di bidang
         pemeliharaan kearifan sosial, serta  miskin dan anak yang terlantar.  sosial. Tentunya dengan tujuan mencapai
         perlindungan bagi penyandang masalah  “Kondisinya sekarang, pemerintah tidak  kesejahteraan sosial.
         kesejahteraan sosial.             mampu  melaksanakan UUD ‘45 pasal 34  Jadi, undang-undang sebagai alat
            Selain itu, UU ini belum secara detil  itu. Karena pemerintah tidak berpihak kepada  perubahan sosial itu harus menyongsong
         menjelaskan terkait sasaran, jenis-jenis  orang miskin, tapi berpihak kepada corporate.  masa depan. Haryono mengatakan, kalau
         pelayanan kesejahteraan sosial dan potensi  Oleh karena itu RUU ini harus segera  hanya merevisi undang-undang yang ada
         dan sumber dana kesejahteraan sosial,  menjadi UU dan pemerintah dipaksa untuk  sekarang, itu hanya untuk menyelesaikan
         sehingga cetak biru kebijakan nasional di  malaksanakan UU tersebut,” ucap Agung.  persoalan sekarang. Undang-undang itu
         bidang kesejahteraan sosial tidak terarah.  Agung mengharapkan RUU  harus menjamin suatu keseimbangan sosial
            Kelemahan lainnya lagi, UU No.6/ 1974  Kesejahteraan Sosial ini dapat berjalan  ekonomi masa depan. Sehingga, biarpun
         belum mengatur tentang tugas dan  dengan baik sesuai dengan kondisi yang ada  telah mempunyai ekonomi dengan baik,
         wewenang pemerintah daerah dalam  di lapangan. Ia juga berharap, dengan UU  masyarakat tetap masih punya rasa
         menanggulangi masalah sosial.     ini bisa dilakukan pemberdayaan bagi  kepedulian terhadap sesama anak bangsa.
            Berdasarkan aspek yuridis dan kondisi  masyarakat.              ujarnya.
         masyarakat Indonesia yang masih jauh dari  Di bagian lain, Wakil Ketua Pansus  Dia menambahkan UU Kesos nantinya
         sejahtera, Kata Hakam, maka pada titik ini  RUU Kesos dari Fraksi Partai Golkar  harus mampu melindungi proses
         diperlukan sebuah upaya bersama, tidak  Chairunnisa mengatakan masalah-masalah  pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar
         hanya pemerintah, untuk mewujudkan  sosial masyarakat yang dianggap penting  undang-undang yang mengatur
         keadilan dan kesejahteraan umum. Tentu  untuk menjadi masukan bahasan rancangan  Departemen Sosial (Depsos). Untuk itu,
         upaya-upaya bersama tersebut haruslah  RUU ini, seperti penjualan anak,  dengan sendirinya konsentrasinya kepada
         dipayungi oleh kepastian hukum dalam  perdagangan manusia, ilegal adoption, dan  keluarga-keluarga yang belum berdaya.
         bentuk Undang-Undang. Untuk itu, maka  lain sebagainya. Hal ini merupakan persoalan-  Bila mau adil, tambahnya, memang
         perlu dibuat Undang-Undang tentang  persoalan baru yang muncul dan menjadi  seharusnya pemberdayaan itu ditujukan
         Kesejahteraan Sosial yang secara jelas merinci  suatu hal yang sangat mengkhawatirkan jika  kepada semua keluarga. Tapi, karena keluarga
         kewajiban negara dan tanggung jawab sosial  tidak segera diatasi,” ujar Nisa.  yang belum berdaya lebih banyak dan tidak
         masyarakat   dalam pembangunan       Dengan adanya RUU ini, tambah Nisa,  bisa mandiri memberdayakan dirinya sendiri,
         kesejahteraan sosial.             pemerintah tidak hanya memberikan  maka pemerintah harus memfasilitasi agar
            Karena itu, kata Hakam, DPR bersama  bantuan begitu saja, tetapi diharapkan  keluarga yang belum berdaya itu mendapat
         pemerintah saat ini mulai membahas  adanya partisipasi dari masyarakat  perhatian. “Kalau perlu pendampingan atau
         Rancangan       Undang-Undang        “Bagaimana kita memberdayakan  pengantaran,” ujarnya.
         Kesejahteraan Sosial (RUU Kesos) sebagai  masyarakat lewat skill mereka yang dimiliki,  Untuk itu, lembaga-lembaga yang
         payung hukum bagi kehidupan masyarakat  ibaratnya mereka bukan hanya diberi  bergerak di bidang sosial, seperti Departemen
         miskin di Indonesia. RUU ini terdiri dari 11  ikannya saja tapi kailnya tidak,” kata  Sosial, Departemen Pendidikan,
         Bab dan 40 pasal.                 Chaerunnissa.                    Departemen Kesehatan, harus lebih
            “Semakin kompleksnya permasalahan  Pemberdayaan sosial dilakukan untuk  diperkuat. Semua, kata mantan Menko Kesra
         sosial menjadi pemicu pentingnya produk  mengembangkan potensi dan sumber daya  itu, harus berkonsentrasi kepada keluarga-
         hukum yang mengatur secara tegas akan hak  yang dimiliki warga negara agar mampu  keluarga yang dalam proses pemberdayaan.
         dan kewajiban setiap warga negara dalam  mandiri dan memiliki ketahanan dalam  Jadi, seakan-akan memihak kepada keluarga
         meningkatkan taraf kehidupan yang adil dan  menghadapi masalah sosial. Pemberdayaan  tersebut. Organisasi-organisasi sosial juga
         merata,”  kata Hakam. .           yang dimaksud adalah berupa penyuluhan  harus ditertibkan dan diberdayakan kembali


                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68  59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64