Page 62 - MAJALAH 68
P. 62

LEGISLASI


            umum.                               Saat ini, Pasal 27 ayat 2 sudah   Sampai saat ini, lanjut Aziz, RUU
               “Yang menjadi persamaan adalah  ditambahkan kalimat, Dalam hal majelis  Pengadilan Tipikor belum dibahas di panja.
            terdapat dalam satu atap saja dengan  hakim, sebagaimana disebutkan dalam ayat  “Tiap fraksi masih menggarap Daftar
            pengadilan umum,”terang Wila.     1, yaitu berjumlah lima orang, maka komposisi  Inventarisir Masalah (DIM). DIM inilah
               Alternatif kedua adalah UU     majelis hakim adalah 3 banding 2.  yang nantinya akan di bahas teknisnya dalam
            Kehakimannya yang harus diubah, karena  Dalam ayat 2 hasil revisi itu tidak  panja bila ada kira-kira ada pasal-pasal krusial
            didalam UU Kehakiman tersebut dikatakan  disebutkan berapa hakim karier dan berapa  yang harus dibahas lebih lanjut,” tutur Aziz.
            terdapat lima pengadilan yang berdiri sendiri.  hakim ad hoc.  Tapi kalau dilihat  Sementara anggota pansus RUU
            Namun hal tersebut menurutnya tidaklah  redaksionalnya, ini merupakan celah hukum  Pengadilan Tipikor Nasir Jamil menyatakan
            mungkin karena UU Kehakiman dalam  untuk melemahkan KPK.           DPR telah menjadwalkan pertemuan
            UUD 1945 merupakan UU Organik yang  Celah hukum dimaksud, di mana dalam  dengan pemerintah pekan depan. “DPR dan
            terlalu sulit dirubah.            pasal 2 disebutkan, 3 hakim karier dan 2  pemerintah siap untuk membahas RUU ini,
               “Oleh karena itu, karena UU Kekuasaan  hakim ad hoc. Jika kita lihat lagi pasal 1  kami berkomitmen RUU bisa selesai dibahas
            Kehakiman sulit dirubah maka melalui UU  manyangkut komposisi hakim, disebutkan 3  sebelum 19 Oktober 2009 sesuai amanat
            Pengadilan Tipikor inilah yang dapat kita  banding 2. Dikhawatirkan, itu akan  Mahkamah Konstitusi,” ujar Nasir.
            ubah agar tidak bertentangan dengan  mengarah pada 3 hakim karier dan 2 hakim  Namun demikian, Nasir mengaku
            UUD,”tegasnya.                    ad hoc.                          pembahasan RUU Pengadilan Tipikor
               Ketika ditanya mengenai maraknya  Jika hal itu terjadi, masyarakat khawatir  memang terancam molor. Pasalnya, DPR
            wacana yang timbul terkait revisi UU ini  dengan komposisi yang berbeda dengan  hanya memiliki waktu 96 hari masa aktif kerja
            terutama hal yang terkait dengan isu, bahwa  komposisi hakim Pengadilan Tipikor saat ini,  dan akan dimasukinya masa kampanye
            revisi ini dilakukan agar kewenangan KPK  yaitu 3 hakim ad hoc dan 2 hakim karier.  Pemilu Legislatif mulai Januari 2009.
            menjadi lemah.                      Mengenai komposisi hakim Wila     “Memang harus diakui RUU
               Wila menjawab bahwa hal tersebut tidak  menerangkan Hakim Tipikor harus terdiri dari  Pengadilan Tipikor ini terancam molor
            benar dan beda, “Ini hanya revisi karena UU  2 dari pengadilan negeri yang diangkat khusus  dibahasnya. Adanya keterbatasan waktu dan
            Tipikor sebelumnya bertentangan dengan  menjadi Hakim Pengadilan Tipikor, yang 3  tantangan menghadirkan kuorum itu berat
            UU yang lain, salah satunya pengadilan  dari dari Hakim Adhoc, “Kesumuanya  sekali dalam masa-masa kampanye,” ungkap
            Tipikor yang hanya mempunyai 4    diambil dari seluruh Sarjana Hukum yang  politisi asal PKS itu.
            pengadilan, nah itu yang tidak ada dalam  dari akademisi, Pengacara. Dan prakrtisi  Namun, ia menegaskan pengesahan
            UUD dan UU Pokok Kehakiman,”tandas  hukum lainnya, dan saya setuju hakimm  RUU Pengadilan Tipikor tidak akan
            Wila.                             adhoc nya lebih banyak”ujar Wila.  melewati tenggat waktu yang diberikan.
               Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa  Dalam DIM FPDIP,  Wila       Sebab, bila pengesahan RUU ini melewati
            ketika Mulya W Kusuma menjudicial review  menerangkan beberapa pasal yang dinilai  tenggat waktu maka keberadaan pengadilan
            UU Tipikor ini dan diterima oleh MK, maka  krusial seperti komposisi hakim dan  tipikor akan menjadi ilegal.
            langkah selanjutnya MA memutuskan,  keberadaan pengadilan apakah di setiap  “Pasti akan melukai hati nurani dan
            dalam jangka waktu 3 tahun UU Tipikor ini  regional ataukah di tiap-tiap provinsi., serta  perasaan rakyat Indonesia, kami tidak mau
            harus segera diperbaiki.          pembahasan RUU ini didorong untuk  itu sampai terjadi. DPR juga ingin
               Dalam revisi UU ini, tidak akan ada lagi  dilakukan secara terbuka untuk publik.  menunjukkan kepada publik bahwa kami
            pengadilan Tipikor diluar dari peraadilan  Anggota Pansus RUU Tipikor Aziz  mendukung upaya pemberantasan korupsi,”
            umum, “Jadi jika dikatakan bahwa revisi UU  Syamsudin di Jakarta, Selasa (21/10)  imbuhnya.
            ini dikatakan untuk memperlemah peran  mengatakan komposisi hakim karier dan  Dalam kesempatan itu, Nasir
            KPK itu tidak benar dan tidak perlu  hakim ad hoc akan diatur dalam Rancangan  menegaskan, fraksinya mendukung jumlah
            dikhawatirkan, dan saya yakin masih ada  Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana  komposisi hakim ad hoc harus lebih banyak
            anggota DPR yang komit dan berharap KPK  Korupsi (Tipikor).        dibanding dengan hakim karier. Hal itu
            itu tetap diperlukan dan pengadilannya pun  Anggota pansus menurut Azis  dilakukan untuk menumbuhkan
            diperlukan,” terang Wila.         berkomitmen untuk mengatur komposisi  kepercayaan publik terhadap institusi
               Dugaan adanya upaya pemerintah  hakim karir dan hakim ad hoc, karena dalam  peradilan di Indonesia
            melemahkan peran KPK tercermin dalam  pasal 27 RUU Pengadilan Tipikor yang  “Dalam DIM kami (FPKS), komposisi
            revisi draf RUU Tipikor yang dilakukan  diajukan pemerintah kepada DPR  hakim karier dan hakim ad hoc memang
            pemerintah, khususnya Pasal 27 ayat 2.  disebutkan, komposisi antara hakim karier dan  menjadi sorotan utama.  Tapi kami
               Pasal 27 ayat 2 RUU itu menyebutkan,  hakim ad hoc ditentukan oleh Ketua  berpendapat hakim ad hoc jumlahnya harus
            Dalam memeriksa, mengadili, dan memutus  Pengadilan Umum atau Ketua Mahkamah  lebih banyak dari hakim karier. Selain itu,
            perkara tindak pidana korupsi, dilakukan  Agung.                   keberadaan pengadilan tipikor yang
            dengan majelis hakim berjumlah ganjil.  Dalam RUU itu disebutkan pula hakim  berimplikasi pada ketersediaan hakim dan
            Sekurang-kurangnya tiga orang hakim dan  karier dan hakim ad hoc yang berwenang  anggaran,” kata Nasir.(nt)
            sebanyak-banyaknya lima orang hakim yang  mengadili dalam Pengadilan Tipikor
            terdiri dari hakim karier dan hakim ad hoc.  berjumlah 3 atau 5 orang.


            62      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67