Page 60 - MAJALAH 68
P. 60

LEGISLASI


            secara maksimal                   memberikan pelayanan sosial kepada fakir
               Kepala Badan Pendidikan dan    miskin, anak terlantar, penyandang cacat fisik
            Penelitian Departemen Sosial RI Marjuki  dan/ atau mental, orang tua lanjut usia yang
            mengatakan dasar dibuatnya RUU    tidak mampu, tuna sosial , dan komunitas
            Kesejahteraan Sosial ini adalah batang tubuh  adat terpencil. (2) Bantuan Sosial, guna
            UUD 1945 yakni salah satu tujuan negara  menjamin kelangsungan hidup warga negara.
            adalah  memajukan kesejahteraan umum.  Warga negara yang akan mendapatkan
            Selain itu berdasarkan sudut pandang yuridis  bantuan sosial antara lain, korban bencan
            yakni batang tubuh UUD 45 pasal 34 di  alam, korban bencana sosial, fakir miskin,
            mana hak - hak dasar warga negara dijamin  pengangguran, anak terlantar,
            oleh negara.                      penyandang cacat, orang tua lanjut usia
               Secara sosiologis, bila keberagaman suku  yang tidak mampu, komunitas adat
            bangsa di Indonesia tidak disentuh oleh  tertentu, dan/atau pekerja  Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian
            pembangunan bidang kesejahteraan Sosial  imigran terlantar. (3)  Departemen Sosial RI Marjuki
            dikhawatirkan akan menimbulkan    Pemberdayaan Sosial, upaya
            disintegrasi bangsa.              pemerintah   yang     bertujuan  Sehingga pemerintah dalam memberikan
               Marjuki juga menekankan bukan hanya  mengembangkan potensi dan sumber daya  pelayanan sosial bukan didasarkan karena
            fakir miskin dan anak – anak terlantar saja  yang dimiliki warga negara agar mampu  adanya masalah yang terjadi di masyarakat,
            yang harus dipelihara negara. Di dalam draft  mandiri dan memiliki ketahanan dalam  tetapi guna memenuhi hak – hak dasar
            RUU Kesejahteraan Sosial juga disebutkan  menghadapi masalah sosial. Kegiatan –  manusia yang harus dipenuhi oleh negara.
            korban bencan alam, korban bencana sosial,  kegiatan yang termasuk di dalamnya antara  “Kita harus lihat, UU Kesejahteraan
            fakir miskin, pengangguran, anak terlantar,  lain, penyuluhan dan bimbingan,  Sosial berkaitan dengan situasi dan masa
            penyandang cacat, orang tua lanjut usia yang  pendampingan, pelatihan dan ketrampilan,  sekarang tentu jauh berbeda jika
            tidak mampu, komunitas adat tertentu, dan/  bantuan modal usaha, dan/atau penyediaan  dibandingkan pada 1974. Pertama, pada
            atau pekerja imigran terlantar juga akan  kemudahan pemasaran hasil usaha. (4)  1974 model pembangunan masih pada
            mendapat perlindungan dan bantuan sosial.  Perlindungan Sosial, diberikan untuk  pendekatan klasik yakni bahwa masalah sosial
               Di dalam draft RUU Kesejahteraan  membantu dan melindungi warga negara  itu tidak perlu terlalu diurusi, uruslah
            Sosial dijabarkan hal – hal apa saja yang akan  dari permasalahn sosial. Bentuk perlindungan  ekonomi. Dengan membaiknya ekonomi
            dilakukan oleh pemerintah dalam   yang dimaksud diberikan dalam bentuk  otomatis akan mengaju kepada
            menanggulangi permasalahan sosial. Di  bantuan hukum.              kesejahrteraan sosial,” ujar Makmur
            antaranya pemerintah akan memberikan (1)  Sementara Dirjen Rehabilitasi dan  Makmur menegaskan, dalam sistem
            Pelayanan Sosial, yang bertujuan untuk  Pelayanan Sosial Depsos Makmur Sunusi  pasar ada teori survival the fittes, di mana
            memenuhi kebutuhan dasar warga negara.  mengungkapkan hal senada bahwa RUU  hanya yang mampu bersainglah yang bisa
            Maksudnya adalah pemerintah akan  Kesejahteraan Sosial harus segera  bertahan dalam persaingan. Setiap pihak
                                              dirampungkan.                    yang kalah dalam kompetisi pasar, dia akan
                                                “Perbedaan RUU Kesejahteraan Sosial  menjadi jadi tidak produktif. Sehingga
                                              dengan UU No.6 Tahun 1974 dapat dilihat  Mereka yang ada di luar sitem pasar tidak
                                              pada sisi sanksi & Peraturan Pemerintah.  memberi kontribusi kepada pembangunan.
                                              “RUU Kesejahteraan Sosial harus ada sanksi.  Dalam perkembangannya, saat ini
                                              UU no.6 Th. 1974 masih bersifat belas  Departemen Sosial sedang mengacu kepada
                                              kasihan. Jadi karena bersifat filantropis, UU  tahap pengembangan di mana Departemen
                                              tersebut jadi tidak punya kekuatan untuk  Sosial juga ikut berkontribusi dalam
                                              memaksa karena juga tidak adanya Peraturan  pembangunan bangsa Indonesia.
                                              Pemeritnah (PP) atau sanksi yang mengikat,”  Dalam tahap pengembangan ini, pemer
                                              tambah Makmur                    intah tidak hanya memberikan bantuan
                                                Dia mejelaskan pembangunan yang  karena kasihan, tapi ada sisi di mana kita
                                              sedang berjalan di Indonesia saat ini mengacu  memberdayakan mereka memberikan value
                                              kepada  distribution growth yakni  added sehingga dia bisa berkontribusi.
                                              pembangunan dengan pemerataan,      “Pemerintah akan malakukan investasi
                                              terutama di bidang ekonomi. Sementara UU  sosial, yakni mengalokasikan anggaran dalam
                                              No. 6 tahun 1974 tentang Kesejahteraan  memberdayakan mereka agar mereka
                                              Sosial yang sudah ada tidak mengacu kepada  produktif kembali, dengan cara memberikan
                                              hal tersebut.                    keahlian sehingga mereka bisa balik kepada
                                                Makmur berharap dengan adanya UU  sistem pasar,” ujar Makmur. (et/top/wd)
                                              Kesejahteraan Sosial yang baru diharapkan
        Dirjen Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial
        Depsos Makmur Sunusi                  terjadi perubahan dalam pelayann sosial.


            60      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65