Page 29 - MAJALAH 99
P. 29

Target Legislasi   bisa berkonsentrasi penuh untuk membahas

            RUU. Ditanya mengenai hambatan dalam
            pembahasan RUU, dia menyatakan benar bila
            salah satu hambatan karena andil pemerintah.
 Terlalu Bombastis  Tapi juga Baleg ini terlalu banyak mengambil porsi
            dalam pembahasan RUU, padahal anggota Baleg
            juga menjadi anggota Komisi.
              “Tabrakan kepentingan ini mengakibatkan
            banyak pembahasan RUU mandek. Baleg itu
            hanya punya tugas perencanaan legislasi,
            mungkin pembahasanya lebih banyak di Komisi
            karena mereka lebih banyak tahu masalahnya,”
            tukas Lucius. Komisilah, lanjut dia, yang paling
            tahu soal kebutuhan dari departemen.

              Perlu Terobosan
              Peneliti Formappi ini lebih jauh mengemukakan,
            Baleg perlu membuat terobosan dan ide-ide serta
            evaluasi atas kinerja yang ada sekarang ini. Harus
            iklhas dan serius dilaksanakan, jangan sampai
            hasil  evelauasinya  bagus tapi implementasinya
            sering terhambat. Jadi terobosan seperti legislasi   RUU apa saja menurut Formappi yang benar-
            center dan bidang anggaran Parlement Budget        benar dibutuhkan rakyat, kalau RUU Pilpres
            Office (PBO) perlu dilakukan. Kita sepakat itu     menyangkut masalah yang sudah terjadwal
            memang ada ahli dalam penyusunan RUU yang          dikatakan mendesak karena jadwal itu. Tapi
            direkrut khusus secara independen, sedangkan       sebenarnya masih ada UU lain yang langsung
            DPR hanya ditataran kebijakannya saja.             menyentuh kepentingan rakyat sebagai limpahan
                                                               tahun2012 menyangkut tenaga kerja, seperti RUU
              Dari sisi pembahasan, Formappi melihat           Perlindungan TKI. Selain itu masih ada beberapa
            pembahasan suatu RUU terlalu bertele-tele.         masalah di masyarakat tetapi belum diatur
            Selain itu, soal kehadiran perlu disorot dan       dalam Undang-undang, itu yang seharusnya
            semangat motivasi untuk menyelesaikan              diprioritaskan.
            RUU itu lemah, mungkin karena tidak
            menyangkut kepentingannya secara langsung.           Menanggapi RUU Desa dan RUU Keperawatan
            Justru itu seharusnya sebagai wakil rakyat,        yang dituntut ribuan pendemo, Lucius
            memperjuangkan aspirasi rakyat bukan               mengatakan bahwa kedua RUU dibahas sudah
            kepentingan golongan atau pribadi anggota          lama sejak tahun 2010. Terlalu berlarut-larut
            Dewan. Jadi semangat harus selalu diperbarui       menghabiskan waktu untuk satu undang-
            sebab mewakili sekelompok orang di luar sana.      undang itulah yang selalu menjadi titik kritis
                                                               evaluasi Formappi kepada DPR. Artinya tidak jelas
              Sedangkan masalah redaksional, RUU yang          masalahnya dimana, mencari solusinya seperti
            mempermasalahkan titik, koma seharusnya            apa lalu waktunya sampai kapan. “ Manajemen
            itu masalah teknis yang bisa diselesaikan oleh     seperti itu yang  perlu dibenahi. Perlu kristalisasi
            satu atau dua orang saja. DPR seharusnya fokus     problem sehingga tidak berlarut-larut, perlu
            apa yang diperjuangkan lebih banyak untuk          disusun sistematika kira-kira jalan keluarnya
            kepentingan rakyat, menyangkut satu atau dua       seperti apa, lalu sampaikan ke pimpinan fraksi-
            poin saja. Sekali lagi masalah-masalah teknis      fraksi masing-masing. (mp,sc)
            bisa diselesaikan oleh kelompok seperti legislasi
            center.






                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34