Page 26 - MAJALAH 99
P. 26

LAPORAN UTAMA



           Kehadiran Undang-undang Keperawatan              hukum yang jelas.
          menjadi kebutuhan yang sangat mendesak,
          terutama dalam rangka mempersiapkan                 Indonesia menurut Fraksi Hanura, mengirim
          pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan           banyak perawat untuk bekerja di luar negeri,
          Sosial (BPJS) tahun 2014. Hal itu dikatakan jubir   namun pengaturan hukumnya tidak jelas,
          Fraksi Partai Golkar Tetty Kadi Bawono ketika     terutama wewenang, tugas dan tanggungjawab.
          menyampaikan pendapat akhir mini dalam Rapat      Maka dari itu RUU tentang Keperawatan perlu
          Badan Legislasi DPR Selasa 22 Januari 2013.       disahkan.
           Bagi FPG, secara politis UU Keperawatan            Fraksi PDI Perjuangan melalui jubirnya Sri
          merupakan keputusan yang sangat strategis         Rahayu berharap RUU tentang Keperawatan harus
          untuk didukung, karena sangat berpengaruh
          atas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
          yang sampai saat ini masih memerlukan banyak
          perhatian.

           “ Bilamana RUU Keperawatan disahkan, maka
          perawat merasa mendapat perhatian yang adil
          secara hukum dan profesional. Bagi masyarakat
          juga merasa terlindungi dengan baik secara
          proporsional yaitu dapat meminimalkan kesalahan
          prosedur dalam penanganan dan tindakan
          kesehatan,”ungkap Tetty Kadi.

           KH Aus Hidayat Nur dari Fraksi PKS
          mengemukakan, hampir 75% pelayanan
          kesehatan di rumah sakit termasuk kegiatan        menjamin tidak adanya diskriminasi terhadap
          promotif dan pencegahan penyakit kepada           profesi perawat. Munculnya RUU ini berawal
          masyarakat di berbagai instansi kesehatan         dari keresahan para perawat yang mengalami
          ditangani oleh perawat. Hal itu juga didukung     perlakuan yang diskriminatif dalam melaksanakan
          oleh fakta bahwa jumlah tenaga kesehatan          profesinya.
          yang ada, lebih 60%nya adalah perawat.
          Perawat dengan kompetensi sesuai standar yang       Terkait dengan rumusan uji kompetensi,
          diharapkan, berperan vital dalam penyelamatan     registrasi dan lisensi bagi peserta didik
          jiwa manusia. “ Hal-hal ini menjadikan perawat    keperawatan yang telah menyelesaikan
          sebagai posisi kunci dalam pelayanan kesehatan    pendidikan keperawatan maupun bagi perawat
          secara nasional,” ungkap Aus Hidayat dengan       yang telah bekerja, maka dalam RUU ini
          menambahkan, adanya regulasi keperawatan,         harus dihindari adanya birokrasi profesi yang
          sekaligus akan menjamin kepastian hukum           berlebihan. Ini bisa menjadi penyebab adanya
          bagi perawat dalam menjalankan tugas dan          profesi dengan biaya tinggi yang pada akhirnya
          wewenangnya, terutama ketika memberikan           menjadi beban masyarakat sebagai pengguna
          pelayanan kesehatan.                              pelayanan kesehatan.
           Anggota Fraksi Hanura Djamal Aziz                  Peran ganda
          berpendapat, keberadaan UU tentang
          Keperawatan sangat ditunggu oleh banyak             Fraksi PAN melalui jubirnya Taslim menilai,
          pihak terutama mereka yang berprofesi sebagai     hadirnya perawat yang memiliki kompetensi
          perawat. Saat ini terdapat ratusan ribu perawat   dan berdedikasi tinggi sangat penting untuk
          yang tersebar di seluruh Indonesia dengan         memberikan pelayanan kesehatan kepada
          penambahan jumlah 20 ribu hingga  24 ribu         masyarakat hingga ke pelosok daerah terpencil.
          pertahun. Namun sangat disayangkan jumlah         Harus diakui pelayanan kesehatan dapat
          yang banyak tersebut tidak dibarengi dengan       menurunkan angka penyakit, membantu
          kompetensi yang memadai dan pengaturan            persalinan, bahkan pada kondisi tertentu


          26  PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31