Page 30 - MAJALAH 99
P. 30

SUMBANG SARAN



          Urgensi PeMBenaHan instrUMen


          Perencanaan LegisLasi


          Oleh Rachmad M. Firmansyah
          Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK)


                                            udah satu         Evaluasi ditinjau dari aspek kuantitas bukan
                                            dekade lebih,   berarti tanpa manfaat. Melalui aspek kuantitas
                                       Ssetiap akhir        dapat dilihat pencapain Prolegnas pada
                                       tahun DPR menge-     tahun tertentu. Pencapaian itu dilihat dengan
                                       luarkan daftar Ran-  membandingkan RUU yang direncanakan dengan
                                       cangan Undang-       UU yang berhasil disahkan. Selain itu, UU itu
                                       undang (RUU)         juga dapat dibagi kedalam kategori atau bidang
                                       prioritas yang akan   tertentu sehingga dapat diketahui kecenderungan
                                       dibahas pada tahun  UU yang lebih banyak disahkan dalam satu tahun.
                                       berikutnya. Daftar   Data itu dapat menjadi petunjuk awal terhadap
                                       itu yang kemudian    arah politik-hukum DPR dan Pemerintah pada
                                       menjadi acuan kin-   tahun itu.
          erja DPR (bersama pemerintah) dalam melakukan
          pembahasan RUU. Berdasarkan Pasal 16 Undang-        Tinjauan dari aspek kuantitas merupakan tahap
          undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pemben-        awal dalam mengevaluasi capaian Prolegnas
          tukan Peraturan Perundang-undangan disebutkan     secara paripurna. Untuk itu perlu ditindaklanjuti
          bahwa perencanaan penyusunan undang-undang        atau ditinjau lebih dalam dengan aspek kualitas.
          dilakukan dalam Program Legislasi Nasional (Pro-  Penilaian terhadap kualitas undang-undang
          legnas). Prolegnas merupakan instrumen peren-     tertuju pada dua wilayah, yaitu proses dan
          canaan program pembentukan undang-undang          substansi (rancangan) undang-undang. Kualitas
          yang disusun secara terencana, terpadu, dan       proses bisa kita telusuri sejak tahap perencanaan,
          sistematis. 1  Oleh karena itu, Prolegnas merupa-  penyusunan, pembahasan hingga pengesahan.
          kan instrumen perencanaan yang digunakan oleh     Sedangkan kualitas substansi atau isi rancangan
          DPR untuk menjalankan fungsinya dalam bidang      undang-undang dapat kita kaji mulai dari
          legislasi. Dimulai dari perencanaan itu, DPR se-  bacaan terhadap Naskah Akademik (NA), tujuan
          lanjutnya menentukan target yang akan dicapai.    pengaturan, pengaruh terhadap pemangku
          Kemudian capaian itu yang dapat menjadi bahan     kepentingan (stakeholders) dan prinsip-prinsip
          evaluasi untuk perbaikan kedepannya.              dasar (seperti HAM, konstitusi, peraturan terkait,
                                                            lingkungan, gender, dll), beban keuangan hingga
           Dalam melakukan evaluasi UU yang menjadi         hal-hal teknis berupa struktur penulisan dan
          capaian Prolegnas dapat ditinjau dari dua aspek   kalimat perundang-undangan.
          yaitu kuantitas dan kualitas. Namun masyarakat
          pada umumnya lebih tertarik pada aspek kuantitas    Catatan Kuantitatif Prolegnas 2012
          saja. Hal itu terjadi karena aspek kuantitas relatif   Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2012, DPR dan
          lebih mudah dipahami karena menyajikan angka-     Pemerintah merencanakan penuntasan 64 RUU
          angka statistik dan perbandingannya setiap        serta 5 kategori RUU Kumulatif Terbuka, kemudian
          tahun, dibandingkan dengan aspek kualitas yang    muncul penambahan 5 RUU sehingga totalnya
          membutuhkan analisis dan pengetahuan yang         ada 69 RUU dengan 5 kategori RUU Kumulatif
          lebih mendalam. Jika ditinjau dari segi hasil,    Terbuka. Sepanjang 2012, DPR (dan Pemerintah)
          evaluasi terhadap Prolegnas secara kuantitas      telah menyelesaikan pembahasan 30 RUU
          kerap kali tidak menggambarkan kondisi yang       menjadi undang-undang. Berdasarkan nomor urut
          utuh. Hal itu dapat melahirkan hasil evaluasi yang   UU, secara keseluruhan ada 32 UU. Namun, dua
          tidak tepat sasaran.                              UU pertama, yaitu UU No. 1 Tahun 2012 tentang
           1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Pasal 1 angka 9

          30 PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35