Page 32 - MAJALAH 99
P. 32

SUMBANG SARAN



          pernah menyatakan bahwa Rancangan Undang-         RUU Pendidikan Kedokteran dibahas oleh Komisi
          Undang tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender     X. Belakangan setelah sekian lama dibahas,
          (RUU KKG) tidak pernah dibuat oleh Komisi VIII.   Komisi IX ingin turut terlibat. Di sisi pemerintah,
          Padahal RDPU itu sendiri diselenggarakan dalam    kelambanan terjadi karena presiden belum
          rangka mendapatkan masukan atas RUU KKG.          mendapatkan laporan yang memadai dari wakil
          Selain itu pula, RUU KKG sendiri masuk dalam      pemerintah yang ditugaskan membahas RUU
          daftar Prolegnas RUU Prioritas 2012. Situasi ini   tersebut.
          jelas mengkonfirmasi adanya  ketidaksinkronan
          antara Prolegnas (Prioritas 2012) dengan apa yang   Komitmen penyelesaian Daftar Inventaris
          seharusnya dipersiapkan oleh alat kelengkapan,    Masalah (DIM) masih lemah, baik di internal
          dalam hal ini komisi.                             DPR maupun Pemerintah. Tidak ditentukannya
                                                            batas waktu penyerahan DIM oleh fraksi-fraksi
           Sikap pro dan kontra terhadap suatu rancangan    di DPR turut berkontribusi terhadap dimulainya
          undang-undang bukan menjadi sebuah kemun-         pembahasan RUU Pemilukada. Di sisi Pemerintah,
          duran. Namun, melalui perencanaan yang baik,      kelambanan penyerahan DIM terjadi pada RUU
          beragam respon dan perdebatan yang muncul         Perlindungan Penempatan dan Perlindungan
          dapat difasilitasi dan diolah dalam situasi yang   TKI di Luar Negeri, sebagai pengganti UU No
          relevan, seperti pada tahap penyusunan naskah     39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
          akademik atau memunculkan lebih dulu isu pokok  Perlindungan TKI di Luar Negeri. Meskipun sudah
          yang melatarbelakangi suatu rancangan undang-     ada Surat Presiden pada 2 Agustus 2012, namun
          undang. Langkah ini yang seharusnya bisa diber-   hingga 17 September 2012, DIM dimaksud
          lakukan untuk jenis rancangan undang-undang       belum diserahkan juga oleh Pemerintah. Situasi
          dengan polarisasi kepentingan yang cukup tajam    yang kurang lebih sama terjadi pula pada RUU
          seperti RUU Aparatur Sipil Negara, atau yang kon-  Perubahan UU No 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
          troversial dengan tingkat resistensi publik yang   Notaris.
          tinggi, seperti RUU Keamanan Nasional dan RUU
          Organisasi Masyarakat.                            Pembenahan Instrumen Perencanaan Legislasi

           Perencanaan legislasi berpeluang untuk mem-        Membaca catatan di atas, maka pembenahan
          fasilitasi dan mendialogkan urgensi atau ala-     mutlak dilakukan, baik oleh DPR maupun Pemerin-
          san kenapa suatu rancangan undang-undang          tah. DPR dan Pemerintah merupakan aktor utama
          mengamanatkan pembentukan suatu lembaga           dalam penyusunan dan pengeja wantah an Proleg-
          atau badan baru. Sedangkan selama 2012, masih     nas. Pembenahan itu dapat dimulai dengan per-
          tersisa beberapa rancangan undang-undang yang     baikan internal DPR. Perbaikan internal DPR harus
          menghendaki adanya lembaga atau badan baru,       dilakukan dengan melibatkan semua elemen
          seperti RUU Jaminan Produk Halal, RUU Perlindun-  terutama fraksi yang ada. Fraksi dapat berperan
          gan dan Pencegahan Pembalakan Liar, dan RUU       dengan menempatkan anggota yang tepat dalam
          Aparatur Sipil Negara.                            setiap pembahasan RUU. Sedangkan perbaikan
                                                            internal pemerintah dapat ditempuh dengan men-
           Selain kualitas perencanaan yang bermasalah,     jaga konsistensi penyaringan RUU yang dipriori-
          baik DPR dan Pemerintah masih memperlihatkan      taskan dalam Prolegnas. RUU yang diprioritaskan
          koordinasi internal yang lemah. Dampaknya,        sudah harus memiliki Naskah Akademis, Naskah
          proses pembicaraan tingkat I menjadi terganggu,   RUU, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.
          bahkan tahap- tahap tertentu tidak bisa dimulai
          atau akhirnya ditunda. Kita bisa mengamatinya       Dalam penyusunan RUU Prolegnas, PSHK
          saat:                                             pernah mengusulkan agar Prolegnas disusun
                                                            tiap satu tahun saja, tidak untuk 5 (lima) tahun
           Pembahasan RUU Pendidikan Kedokteran yang        seperti saat ini. Hal itu terkait dengan arah kerja
          berlangsung lama, bahkan sempat mengalami         dan mekanisme penganggaran Pemerintah
          penundaan dari April hingga berakhirnya Masa      maupun DPR yang disusun pada setiap tahunnya.
          Sidang II (Desember 2012), ternyata disebabkan    Penyusunan Prolegnas seharusnya tidak dilakukan
          juga oleh hal teknis, yaitu koordinasi di internal   dalam tahun pertama masa jabatan DPR dan
          DPR maupun pemerintah yang lemah. Awalnya,        Pemerintah. Tahun pertama dapat dioptimal


          32  PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37