Page 33 - MAJALAH 99
P. 33

sebagai tahun persiapan untuk penyusunan           terbuka tentang pembentukan daerah provinsi
            dokumen-dokumen pendukung seperti Naskah           dan kabupaten/kota. Kelima, daftar RUU kumulatif
            Akademis serta Naskah RUU. Dengan begitu,          terbuka tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
            potensi timbulnya permasalahan dapat terbaca       Pengganti UU menjadi UU.
            dan bisa segera ditemukan solusinya. Selain itu,
            masyarakat juga dapat lebih banyak berpartisipasi.   Dalam Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2013 ter-
                                                               dapat RUU yang menarik perhatian publik antara
              Proses RUU yang akan menjadi prioritas juga per-  lain yaitu: RUU tentang Organisasi Masyarakat,
            lu dibenahi. RUU itu harus melewati persyaratan    RUU tentang Keamanan Nasional, RUU tentang
            yang ketat. DPR dan Pemerintah harus dengan te-    Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
            gas hanya memprioritaskan RUU yang sudah san-      (KUHP), RUU tentang Kitab Undang-undang Hu-
            gat siap untuk dibahas. Kesiapan itu merujuk pada   kum Pidana (KUHAP), dan RUU tentang Perubahan
            ketersediaan terkait dengan dokumen-dokumen        Harga Rupiah. RUU itu menarik perha ti an publik
            pendukung. RUU itu juga memiliki urgensi yang      dengan berbagai alasan. Sebagai contoh, RUU
            tinggi untuk dibahas dan memenuhi persyaratan      Organisasi Masyarakat menarik perhatian publik
            yang sudah ditentukan. Selain itu, dalam penyusu-  dan juga melahirkan resistensi publik yang tinggi
            nannya juga harus melihat dan memperbaiki hasil    karena RUU Ormas berpotensi membatasi hak
            evaluasi pelaksanaan Prolegnas sebelumnya.         semua orang untuk berkumpul dan berorganisasi.
              Oleh karena itu, desain ulang Prolegnas adalah   Rekomendasi Prolegnas RUU Prioritas 2013
            suatu kebutuhan untuk memulai sebagian
            upaya memperbaiki kualitas proses maupun             Friksi antara kepentingan untuk memenuhi tar-
                                                                                                       l
            substansi (rancangan) undang-undang. Desain        get kuantitas RUU Prioritas dan target kua itas dari
            yang berlaku sekarang sebagaimana yang diatur      proses substansi UU yang disahkan melahirkan
            UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan            permasalahan yang tidak jua terselesaikan selama
            Peraturan perundangan harus ditinjau ulang dan     ini di DPR. Sistem perencanaan legislasi melalui
            dipersiapkan revisi terbatas. Jika tidak, DPR dan   Prolegnas yang sekarang digunakan oleh DPR
            Pemerintah hanya akan mengulang kesalahan          dan Pemerintah berpotensi besar menghasilkan
            tanpa upaya menuntaskan akar permasalahan.         kegagalan capaian dari aspek kuantitas. Dengan
                                                               kata lain, Pemerintah maupun DPR masih terjebak
            Prolegnas RUU Prioritas 2013                       dalam situasi yang menyebabkan mereka sulit
                                                               lepas dari kegagalan mencapai target, khususnya
              Sebanyak 70 RUU telah ditetapkan masuk Pro-      prioritas tahunan. Penyebabnya adalah desain
            legnas RUU Prioritas Tahun 2013. Penetapan itu     Prolegnas yang tidak memperkirakan kapasitas
            disahkan pada 13 Desember 2012 dalam sidang        dan beban kerja kedua belah pihak. Visi, misi, arah
            paripurna di DPR. Dari 70 RUU yang masuk dalam     kebijakan, dan skala prioritas seharusnya disusun
            Prolegnas antara lain 31 RUU dalam tahap pem-      dengan baik diawal pembentukan Prolegnas da-
            bicaraan tingkat I. Kemudian 2 (dua) RUU dalam     lam tataran pelaksanaan sehingga kesalahan yang
            tahap harmonisasi di Badan Legislasi (Baleg), 25   sama tidak terus menerus berulang.
            RUU dalam tahap akhir penyusunan terdiri dari
            19 RUU dari DPR dan 6 (enam) dari pemerintah.        DPR dan Pemerintah perlu memiliki daftar RUU
            Kemudian, 5 (lima) RUU sedang disiapkan oleh       mana saja yang memiliki tingkat urgensi yang pa-
            DPR dan 7 (tujuh) RUU lainnya baru disiapkan oleh  ling tinggi sampai yang terendah. Daftar itu dapat
            pemerintah.                                        menjadi panduan DPR dan Pemerintah untuk
                                                               menentukan mana yang harus didahulukan dalam
              Selain juga disepakati 5 (lima) RUU yang bersifat   pembahasannya. Hal itu penting agar DPR tidak
            kumulatif terbuka. Kelima RUU  bersifat kumulatif   dan Pemerintah tidak berfokus pada kuantitas dan
            terbuka adalah daftar RUU kumulatif terbuka ten-   mengabaikan aspek kualitas. Selain itu, RUU itu
            tang Pengesahan Perjanjian Internasional. Ked-     juga sudah harus memiliki dokumen-dokumen
            ua,  daftar RUU kumulatif terbuka akibat putusan   pendukung yang lengkap sehingga pembahasan
            Mahkamah Konstitusi. Ketiga,  daftar RUU kumu-     terarah dan tidak tertunda hanya karena menung-
            latif terbuka tentang Anggaran Pendapatan dan      gu persiapan dokumen. Hal itu juga akan mening-
            Belanja Negara. Keempat, daftar RUU kumulatif      katkan kualitas dari UU yang disahkan kelak.



                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 99 TH. XLIII, 2013  33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38