Page 19 - MAJALAH 175
P. 19

PENGA WASAN





            sebaiknya memang perlu dilakukan
            evaluasi secara mendalam terhadap
            pelaksanaan UTBK. Karena ada           UTBK PERSOALANNYA
            beberapa kendala yang tak hanya           ADALAH BAHWA
            dikeluhkan oleh pihak universitas        BANYAK SEKOLAH
            semata, namun oleh calon
            mahasiswa.                              YANG BELUM PUNYA
              "Setelah mendengarkan tadi             FASILITAS, TERUS
            pemaparan Pak Rektor, semakin          KEMUDIAN RANGE-NYA
            jelas bahwa penerimaan tahun 2019
            ini perlu dilakukan pengkajian secara   (KOTA DENGAN DAERAH)
            mendasar terhadap penerimaan            JUGA SANGAT BESAR.
            UTBK. Yang mana UTBK ini berbasis
            komputer, sementara di daerah-         Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa
            daerah ini sarananya kurang.
            Jangankan bicara komputer, listrik
            kita ketahui hidup mati. Kalau tidak                     Foto: Jaka/Hr
            hidup mati kata Pak Rektor itu
            namanya bukan PLN," katanya.
              Ia mencontohkan topografi yang
            ada di Jambi, terutama di beberapa   banyak sekolah-sekolah di daerah   Pendidikan Tinggi (Ristekdikti)
            kabupaten yang jaraknya jauh dan   yang infrastruktur pendidikannya   dalam menerapkan sistem UNBK
            tidak bisa disamaratakan dengan   masih minim. Atas dasar itu, ia   kan tidak lah berdiri sendiri
            kota. "Misalnya datang dari Kerinci   berharap agar penerapan SBMPTN   dan harus bekerja sama dengan
            ke Jambi, datang dari Muara Sabak   yang tahun ini sudah mulai     Kementerian Pendidikan dan
            ke Jambi, sampai di Jambi mau UTBK   memakai sistem UTBK layak untuk   Kebudayaan (Kemdikbud). Karena
            lampunya mati, kan kasihan kalau   dievaluasi.                     harus ada keberlangsungan atau
            harus tengah malam. Jadi sejalan   “UTBK persoalannya adalah       keberlanjutan dalam sistem
            dengan hal itu memang sarana dan   bahwa banyak sekolah yang belum   pendidikannya.
            prasarana perlu lebih dulu disiapkan,   punya fasilitas, terus kemudian   “Kalau terpisah, ya akhirnya
            baru demikian bisa kita lakukan   range-nya (kota dengan daerah)   jadi masing-masing. Sebelum kan
            UTBK ini ke depan," saran politisi   juga sangat besar. Ada banyak   yang dijadikan ujian pada seleksi
            Fraksi Partai Gerindra ini.       sekolah-sekolah yang tidak pernah   masuk PTN, sebenarnya tidak
              Politisi dapil Jambi ini juga   belajar komputer, karena memang   berhubungan dengan pelajaran
            mengkritisi pelaksanaan UTBK,     mereka nggak punya (komputer),”   di SMA. Ini kan sesuatu yg aneh,
            dimana hasil ujian baru diumumkan   kata Ledia.                    seharusnya menjadi satu lineatau
            setelah 10 hari. Padahal seharusnya,   Ia menambahkan, ketika siswa   satu simultan. Jadi anak-anak juga
            bila benar-benar berbasis komputer,   ingin masuk ke Perguruan Tinggi   tidak merasa sia-sia mendapat
            hasil ujian bisa dilihat oleh peserta   Negeri (PTN) dan diharuskan   pelajaran semasa di SMA,”
            saat itu juga. "Artinya ada hal-  mengikuti UTBK, tentu ini        tandasnya.
            hal yang harus kita lakukan demi   memerlukan pembiasaan. “Ini       Selain itu, Ledia
            penyempurnaan. Tentu kami         bukan sekedar bisa atau tidak, tapi   mengungkapkan, standarisasi
            Komisi X DPR RI InsyaAllah akan   harus dibiasakan penggunaannya   mutu pendidikan masih menjadi
            melaksanakan Raker dengan         (komputer). Karena mereka itu kan   pekerjaan rumah yang sangat
            Kementerian yang terkait, agar    mengerjakan tes dalam tekanan    besar bagi Kemdikbud. Dimana
            adanya perbaikan ke depan. karena   waktu,” tambah politisi fraksi   ia menuntuk peran dari Lembaga
            pendidikan kita harus menjadi     Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.  Penjamin Mutu Pendidikan
            terdepan, karena kita ingin SDM    Selain itu, Ledia menekankan    (LPMP) sebagai perpanjangan
            yang berkualitas dan berkeadilan,"   bahwa kalau dunia pendidikan   tangan Kemendikbud di tingkat
            ujarnya.                          di Indonesia belum siap, sistem   provinsi agar lebih maksimal serta
              Senada dengan Sutan, Anggota    UTBK jangan dipaksakan karena    diharapkan memiliki standar yang
            Komisi X DPR RI Ledia Hanifa      akan menjadi problem tersendiri.   dijadikan acuan bagi pemerataan
            Amaliah mengatakan bahwa masih    Kemeterian Riset Teknologi dan   pendidikan di Indonesia. l es



                                                                        TH. 2019      EDISI 175      PARLEMENTARIA        19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24