Page 58 - MAJALAH 81
P. 58

tus BHMN pasca pembatalan UU BHP.  DIM  nya  berdasarkan  draft  awal  da-  Meski begitu kita juga mencatat
                Dalam pertemuan tersebut sem-  hulu agar kita tepat jadwal.      adanya  keprihatinan  dari  masyarakat
            pat  tercetus  pemikiran  dari  sejumlah   Kita  berharap,  awal  Maret  2011   terkait dengan mahalnya biaya masuk
            anggota Komisi X tentang kemungki-  ini RUU sudah disampaikan ke Badan   ke  Perguruan  Tinggi  serta  tingginya
            nan  adanya  keterlibatan  MK  berben-  Legislasi untuk harmonisasi dan pem-  biaya  kuliah  di  Perguruan Tinggi. Se-
            tuk  konsultasi  dalam  penyusunan  se-  bulatan hingga pada pertengahan Ma-  lain itu, kami juga menilai banyak PTS
            buah UU agar setelah disahkan, UU itu   ret  2011,  RUU  tersebut  sudah  selesai   yang  dikelola  secara  serampangan
            tidak dibatalkan oleh MK. Hanya saja,   diharmonisasi Baleg dan disampaikan   dan  tidak  profesional.  Kampus-kam-
            jawaban dari Ketua MK saat itu adalah,   kembali ke Komisi X DPR RI. Selanjut-  pus semacam ini tetap dibanjiri calon
            kewenangan  MK  bukanlah  kewena-  nya,  pada  pertengahan  Maret  2011,   mahasiswa karena biaya kuliahnya cu-
            ngan  legislasi  seperti  yang  menjadi   Komisi X  sudah  menyampaikan  draft   kup rendah dan terjangkau. Jadi, calon
            kewenangan  DPR.  Kewenangan  MK,   RUU ke Pimpinan DPR RI untuk dijad-  mahasiswa yang tidak punya biaya un-
            hanyalah  menilai  apakah  sebuah  UU   walkan dan disahkan dalam paripurna   tuk masuk ke kampus yang bagus ter-
            itu  bertentangan  dengan  UUD  1945   menjadi  RUU  Usul  DPR  RI.  Pemba-  paksa kuliah di kampus-kampus yang
            pasca UU tersebut disahkan.       hasan Tingkat I RUU ini kita harap bisa   seadanya.
                Dalam  pertemuan  tersebut,  MK   dilakukan pada Masa Sidang IV tahun   Untuk itu, RUU ini saya harapkan
            menjelaskan  amar  putusannya  se-  sidang 2010 – 2011.              bisa  menjawab  masalah-masalah  ke-
            cara gamblang. Komisi X sepenuhnya                                   tersediaan kursi perguruan tinggi yang
            bisa  memahami  alasan  tersebut  dan   Harapan-harapan apa yang akan   berkualitas  bagi  kalangan  menengah
            mencatat  benar-benar  rambu-rambu   bapak  sampaikan  sehubungan    ke  bawah.  Karena  itu  proses  seleksi
            yang telah ditetapkan MK. Karena itu,   dengan  pembahasan    RUU  ten-  masuk  perguruan  tinggi  harus  diatur
            yang bisa dilakukan Panja adalah me-  tang Perguruan Tinggi.         secara seksama.
            nyusun RUU ini dengan rambu-rambu     Sejauh  ini,  otonomi  kampus  su-  Selain  itu,  proses  perijinan  per-
            yang kami  peroleh  dalam pertemuan   dah berjalan dengan cukup baik. Kita   guruan  tinggi  harus  diperketat  agar
            deng-an MK pada bulan April tersebut   tentu  saja  tidak  berharap  otonomi   hanya    mereka    yang  serius  memba-
            de-ngan  harapan  agar  RUU  yang  di-  Perguruan  Tinggi  ini,  baik  di  bidang   ngun  kampus  yang  berkualitas  lah
            hasilkan  kembali  tidak  dimentahkan   akademik maupun di bidang non-aka-  yang  bisa  mendirikan  perguruan
            oleh MK pasca disahkan nanti.     demik  dirampas  kembali.  Hasil  yang   tinggi.  Selain  itu,  haruslah  disadari
                                              ditunjukkan  dari  pemberian  otonomi   bahwa  membangun  kampus  yang
            Target pembahasan RUU ini dapat   Perguruan  Tinggi  kita  sudah  tampak   berkualitas  itu  memerlukan  dana  in-
            diajukan  ke  Paripurna  (Pembi-  dalam  bentuk,  antara  lain,  naiknya   vestasi yang tidak sedikit. Mudah-mu-
            caraan Tingkat II).               peringkat  kampus-kampus  kita,  khu-  dahan  RUU  ini  juga  bisa  mendorong
                Dalam rapat pertama Panja tang-  susnya PTN, dalam peringkat kampus   agar orang-orang yang memiliki dana
            gal 20 Januari 2011 lalu disepakati bah-  dunia.                     tertarik berinvestasi di dunia pendidi-
            wa kita mengalokasikan waktu sampai                                  kan tinggi.(tt)foto: tt/doc parle
            akhir  Januari  2011  untuk  perbaikan   Suasana Rapat Panja RUU Perguruan Tinggi
            draft  RUU.  Karena  itulah  kita  melak-
            sanakan  sejumlah  RDPU  dengan  se-
            jumlah  pihak  mulai  27  Januari  lalu
            dan pada 3 Februari 2010 kita melak-
            sanakan  kunjungan  ke  tiga  daerah
            untuk mencari masukan dari sejumlah
            PTN dan PTS di wilayah yang kita kun-
            jungi.
                Selanjutnya,  awal  hingga  perte-
            ngahan Februari 2011 ini kita alokasi-
            kan bagi masing-masing fraksi menyu-
            sun Daftar Inventarisasi Masalah (DIM)
            RUU ini untuk kemudian Panja mem-
            bahasnya hingga akhir Februari ini. Se-
            jauh ini, sampai sekarang Panja masih
            menyempurnakan  draft  berdasarkan
            masukan  dari  RDPU  dan  kunjungan
            kerja sehingga fraksi-fraksi menyusun







                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 81
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63