Page 57 - MAJALAH 81
P. 57

LEGISLASI




                                                                                 dikan  tinggi,  pengelolaan  pendidikan
                                                                                 tinggi, dukungan pemerintah daerah,
                                                                                 dan lain-lain.
                                                                                     Substansi RUU Pendidikan Tinggi
                                                                                 harus  dapat  merajut  ke-Indonesiaan.
                                                                                 Terutama  Pasal  58  ayat  (1)  dan  ayat
                                                                                 (2)  harus  mengakomodir  calon  ma-
                                                                                 hasiswa yang berasal dari daerah ter-
                                                                                 pencil  secara  geografis,  miskin,  tidak
                                                                                 mendapat akses pendidikan yang baik
                                                                                 seperti  di  kota  besar.  Ketersediaan
                                                                                 kualitas  pendidikan  menengah  yang
                                                                                 terbatas  menyebabkan  calon  maha-
                                                                                 siswa  tidak  dapat  bersaing  dengan
                                                                                 calon mahasiswa di kota besar.
                                                                                     Substansi RUU Pendidikan Tinggi
                                                                                 harus  mencakup    seperangkat  nilai
                                                                                 yang  perlu  dipertimbangkan  sebagai
                                                                                 sarana    mewujudkan  lulusan  pergu-
                                                                                 ruan tinggi yang mempunyai kepriba-
                                                                                 dian yang terpuji yaitu dengan  mewu-
                                                                                 judkan  sistem  pendidikan  nasional
                                                                                 yang  berdasarkan  pada  Pancasila  se-
                                                                                 bagaimana  diletakkan  dasar  tersebut
                                                                                 oleh founding father dan kebudayaan
                                                                                 Indonesia.
                                                                                     Perlu  dilakukan  pemetaan  ber-
            Wakil Ketua Komisi X DPR Di STP Denpasar                             bagai  perguruan  tinggi  di  Indonesia
            ruan  Tinggi  itu  berjalan  secara  adil,   guruan Tinggi  Negeri  atau  Perguruan   sehingga  substansi  RUU  Pendidikan
            transparan dan akuntabel. Hanya saja,   Tinggi Milik Negara  dan untuk pergu-  Tinggi  tentang  otonomi  dapat  diim-
            dalam  perkembangan  pembahasan,   ruan  tinggi  swasta  tetap    Perguruan   plementasikan oleh seluruh perguruan
            titik tekan RUU ini akan bersifat lebih   Tinggi  Swasta  (PTS).  Alternative  lain   tinggi yang ada di Indonesia, untuk itu
            luas  mengatur  soal  pendidikan  tinggi   Istilah PTP sebaiknya dirubah menjadi   perlu  dilakukan  simulasi  terlebih  da-
            di Indonesia, dan tidak semata dari as-  Perguruan Tinggi    Negara. Selain  itu,   hulu  sebelum RUU  Pendidikan Tinggi
            pek tata kelolanya. Hal itu masih kita   Penggunaan  istilah “majelis pemang-  disahkan  sebagai  sebuah  Undang-
            rumuskan sampai sekarang.         ku” kurang jelas sehingga perlu ditin-  Undang  dengan  berdasarkan  hasil
                                              jau kembali/menggunakan istilah lain.  pemetaan tersebut.
            Panja telah melakukan kunjungan
            ke berbagai daerah dalam rangka   Masukan-masukan  penting  apa      Bagaimana Panja mengantisipasi
            mendapatkan  berbagai  masu-      yang  diberikan  terkait  dengan   RUU ini agar setelah disahkan ti-
            kan.  Bagaimana  tanggapan  dari     RUU dimaksud.                   dak terjadi pembatalan dari Mah-
            stakeholders terhadap RUU ini.        Berdasarkan  laporan  yang  di-  kamah Konstitusi.
                Pada  prinsipnya  pemangku  ke-  sampaikan  Tim  kunjungan  lapangan   Pasca  pembatalan UU  BHP  oleh
            pentingan  menyambut  baik  dibahas-  Panja RUU Pendidikan Tinggi Komisi X   MK, pada tanggal 6 April 2010, Komisi
            nya  RUU  ini.  Walaupun  masih  perlu   DPR-RI khususnya ke Provinsi DI Yog-  X  melakukan  pertemuan  dengan  MK
            banyak  perbaikan  disana  sini. Tentu-  yakarta, diperoleh kesimpulan bahwa,     di  gedung  MK.  Tujuan  kedatangan
            nya masukan-masukan itu sangat ber-  Substansi  RUU  Pendidikan  Tinggi   kami  tersebut  bukan  untuk  mem-
            harga  bagi  penyempurnaan  RUU   mengatur  secara  menyeluruh  terha-  pertanyakan  keputusan  pembatalan
            tersebut.                         dap  pendidikan  tinggi  yang  merupa-  tersebut, namun meminta penjelasan
                Diantara  banyaknya  masukan   kan bagian  yang tidak terpisahkan dari   tambahan  secara  langsung  dari  MK
            yang  disampaikan    adalah  penggu-  Sistem  Pendidikan  Nasional,  dengan   tentang  alasan  pembatalan  tersebut
            naan  nama/istilah    Perguruan   Tinggi     mengedepankan  standardisasi  secara   serta  melakukan  konsultasi  tentang
            Pemerintah (PTP) kurang tepat. Peng-  bertahap dari sisi lembaga penyeleng-  bagaimana  status  hukum  sejumlah
            gunaan nama yang tepat adalah Per-  gara, statuta, penyelenggaraan pendi-  Perguruan Tinggi  yang  sudah  bersta-






                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |

                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                        |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        P
                                                                                                                                                                                                                                       1

                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 81
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62