Page 60 - MAJALAH 81
P. 60

harus mempu mengubah Undang-Un-   nguatan dari petani kita dalam rangka   Soebagya juga menegaskan, sebetul-
            dang itu secara totalitas. Dimana Un-  ketahanan  pangan  itu,  kemudian  tak   nya  tidak  cukup  dalam  Undang-Un-
            dang-Undang itu tidak hanya menga-  menutup  kemungkinan  dari  sector   dang ini saja, tetapi bagaimana nanti
            tur  mengenai  masalah  pangan,  tidak   swata  itu  harus  betul-betul  menjadi   Undang-Undang tersebut menjadi Un-
            hanya  komunitas  pangan  saja,  tetapi   sector  swasta  yang  mampu  dan  mau   dang-Undang  yang  bisa  memayungi
            mulai dari proses hulu hilirnya, sampai   bekerja sama dengan petani kita, jadi   dari pada semua kebijakan yang ada,
            pengamannya  sehingga  kita  menjadi   sinergisitas  antara  pengusaha  swata   sehingga kita harus kembali lagi.
            Negara  yang  mempunyai  kedaulata   dan petani ini penting, dan disitu akan   Seperti dijaman orde baru pernah
            pangan itu. Itulah intisarinya, ujar Fir-  kita batasi, peran asingnya dalam in-  ada semangat bahwa impor buah-bu-
            man.                              vestasi  disektor  petani  akan  kita  ba-  ahan.  Kebijakan  dari  kementrian  per-
                Dia  menegaskan  bahwa,  Penen-  tasi.                           tanian  yang  terkait  dengan  pangan,
            tuan pasal-pasalnya belumbisa diten-  Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman   tidak akan berhasil apabila tidak didu-
            tukan karena kita masih mencari jaring
            inspirasi dari masyarakat, dari luar dae-
            rah seperti bali, yang banyak masukan
            dari pakar-pakar, perguruan tinggi dan
            kebudayaan  yaitu:  dimana  Undang-
            Undang harus mengatur dari hulu dan
            hilir,  termasuk  mekanisme  distribusi-
            nya, managemen stoknya , bagaimana
            pengaturan kelembagaan, bahkan ada
            sebuah usulan perlu dibentuk kemen-
            trian pangan atau  BUMN pangan.
                Wakil  Ketua  Komisi  IV  DPR  Fir-
            man Soebagyo  juga  mengemukakan,
            kalau ditanya sedetail apa? karena saat
            ini sedang jaring inspirasi maka masih
            dalam tahapan itu memang kompilasi
            data  yang  ada,  mengkompilasi  dari
            masukan yang ada baru nanti dari tim
            dapur, dan tim dapurnya akan mengo-
            lah serta meramu semuanya, menjadi
            sebuah naskah akademis.
                Firman  Soebagyo  juga  mene-
            kankan,  nanti  didalam  Undang-Un-
            dang  tersebut  akan  diatur  semua-
            nya,  bagaimana  perlindungannya,
            bagaimana prosedurnya. Kita ini me-
            miliki  Undang-Undang  Hortikultura
            yang mengatur apa yang menjadi per-
            hatian Negara luar adalah kita mem-
            batasi  investasi  asing,  dimana  Un-
            dang-Undang Pangan ini kelihatannya
            harus ada gayung bersambut dengan
            Undang-Undang  Hortikultura.  Kena-
            pa? karena asing ini harus kita batasi,
            kalau sampai pangan yang fundamen-
            tal    tadi    kemudian  tergantung  pada
            asing, ini akan menjadi petaka.
                Dia jua mengatakan bahwa, ten-
            tu kita harus lindungi rakyat kita dulu,
            yaitu  petani  kita.  Dengan  petani  43
            juta dari data metting, kemudian harus
            kita posisikan dengan memberikan pe-






                                                                                                                1
   0                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |  1
                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
   0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 81
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65