Page 65 - MAJALAH 81
P. 65
PROFIL
rumah aspirasi yang bertujuan men-
dekatkan dirinya selaku anggota de-
wan dengan masyarakat daerah pe-
milihannya. “Saya sudah punya rumah
aspirasi sejak tahun 2004 lalu,”papar
Mantan Konsultan PT AIA Insurance
(1992-1993).
Rumah aspirasi, tambahnya, ter-
diri dari Tim yang akan menginventari-
sir masukan yang diberikan konstituen
secara langsung maupun melalui surat
menyurat, setelah itu tim akan meng-
kaji yang akan dilaporkan kepadanya
untuk ditindaklanjuti .
Menyinggung persoalan pene-
gakan hukum, Dia mengingatkan,
penegakan hukum yang baik mesti
mampu memberikan dampak signifi-
kan terhadap kehidupan bangsa ini.
Konkretnya, segala bentuk penyim-
pangan, pelanggaran, dan penyalah-
gunaan hukum dapat dengan mudah
dieliminasi. Penegakan hukum tidak
boleh dijalankan secara parsial, me-
lainkan secara menyeluruh, terpadu,
transparan, berkeadilan tanpa pan- Azis Syamsuddin saat bersalaman dengan Wakil Ketua Pramono Anung usai membacakan laporan
pada Rapat Paripurna
dang bulu, dan bisa dipertanggung- Aziz Syamsuddin yang kini men- Dia pun merasa prihatin terha-
jawabkan. jabat sebagai Wakil ketua Komisi III dap supremasi hukum di Indonesia.
Karena itu, persoalan paling kru- DPR RI yang membidangi Hukum, Oleh karena itu, Aziz Syamsuddin
sial di bidang penegakan hukum di In- HAM, Keamanan memandang bahwa menginginkan Pemerintah membuat
donesia adalah tidak adanya benang sistem penegakan hukum di Indonesia blueprint program yang terintegrasi
merah koordinasi dan kinerja di antara belum ideal. Sampai sejauh ini, pene- dengan kemententrian bidang Politik
lembaga-lembaga penegak hukum gakan hukum di Indonesia tergolong hukum dan HAM (Polhukam). Pemba-
yang ada melalui satu sistem yang masih sangat lemah. Hukum seringka- ngunan di bidang hukum harus bersi-
terpadu dan berkesinambungan (inte- li dipermainkan dan dicari celah-celah fat strategis dan berkesinambungan.
grated legal system). kelemahannya. Tidak bisa sporadis dan parsial. Semua
pihak terkait harus duduk di satu meja
Azis Syamsuddin bersama istri tercinta Nurlita Zubaedah guna menentukan rancang-rancang
tindak (plan of actions) strategi pem-
bangunan hukum Indonesia ke depan.
Sebagai seorang legislator yang
berlatar belakang ilmu hukum dan
berprofesi sebagai praktisi hukum,
Aziz Syamsuddin sangat mendam-
bakan adanya cetak biru strategi
pembangunan hukum nasional serta
benang merah yang menyambungkan
wewenang, memadukan langkah, dan
menyamakan persepsi di antara lem-
baga penegak hukum di Indonesia.
Pembangunan hukum di Indo-
nesia mensyaratkan disusunnya satu
cetak biru strategi pembangunan hu-
kum nasional. Dalam konteks ini, kata-
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
1
P
ARLEMENT
Edisi 81