Page 68 - MAJALAH 81
P. 68
Rapat Panja Perkeretaapian mengundang para Pengamat Perkeretaapian dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
Kereta Api Gaya Baru Malam selatan dan tepat waktu. Namun selama ini, sementara rel sekarang tinggal 4.000
dan Kereta Api Bima di stasiun Pur- banyak permasalahan yang terjadi di Km lebih. Ini berarti ada penyusutan
wosari, Solo yang telah menelan kor- perkeretaapian. dengan sering ter- rel kereta api hampir mencapai 40
ban jiwa dan luka berat, maka Komisi jadinya kecelakaan. Padahal banyak persen.
V DPR RI membentuk Panitia Kerja orang berpikiran kereta api ini suatu Untuk mengatasi permasalahan
(Panja) Perkeretaapian untuk melak- moda transportasi yang paling aman. itu, harus punya kemauan politik kere-
sanakan fungsi pengawasan dengan Panja kereta api dibentuk untuk ta api yang kuat. Baik DPR yang pu-
fokus terhadap keselamatan transpor- mencari solusi bagaimana kereta api nya hak buget pembiayaan, maupun
tasi kereta api. betul-betul sesuai dengan mottonya, Kementerian BUMN selaku Pembina,
Panja yang dibentuk pada tang- cepat, murah, aman, ramah lingku- Kementerian Perhubungan, Kemen-
gal 5 Oktober 2010 diketuai Muhidin ngan, bisa mengangkut banyak orang terian Keuangan duduk bersama untuk
M. Said yang juga Wakil Ketua Komisi dan sangat efisien. memecahkan permasalahan tersebut.
V DPR RI. Dari diskusi yang berkembang, Muhidin melihat semua pihak ter-
Muhidin mengatakan, tujuan Undang undang Nomor 23 Tahun 2007 kait masih sangat terbatas memiliki
dibentuknya Panja tersebut adalah tentang Perkereta apian dalam imple- politik perkereta apian. Oleh karena
untuk membahas secara mendalam mentasinya ternyata belum sesuai itu, disinilah perlunya duduk bersama
dan komprehensif mengenai perma- dengan harapan undang-undang. Baik untuk dapat memberikan dukungan,
salahan perkeretapian,untuk kemu- penyelenggaranya dalam hal ini regu- support, dan melakukan pengawasan
dian disusun beberapa rekomendasi lator, maupun operatornya (PT KAI). dengan baik. Sehingga, baik regula-
yang berupa langkah-langkah strate- Banyak permasalahan yang ter- tor maupun operator bisa bekerja ber-
gis yang perlu dilakukan Pemerintah jadi dengan moda transportasi ini, dari dasarkan UU 23/2007.
sebagai Regulator dan pihak Operator sisi pemeliharaan yang sangat kurang, “Kalau kita mau menjadikan
yang saat ini ditangani oleh PT. Kereta pelayanan juga sangat terbatas, ma- transportasi ini bagus, kita harus bera-
Api Indonesia dalam memperbaiki salah kesejahteraan karyawan yang ni memberikan pembiayaan yang pan-
manajemen perkeretaapian di Indo- belum memadai, masinis kereta api tas, yang cukup untuk itu,” kata Muhi-
nesia. Selain itu, Panja Perkeretaapian yang bertanggung jawab terhadap din. Termasuk dalam memberikan
dibentuk karena banyaknya masalah- keselamatan penumpang juga belum Public Service Obligation (PSO) yang
masalah yang terkait dengan kereta mendapat perhatian. menurut Muhidin belum optimal.
api. Belum lagi kondisi rel-rel kereta Masalah pembiayaan juga akan
Kereta api telah menjadi satu api yang sudah sangat tua dan perlu terkait erat dengan kemampuan sum-
moda transportasi yang sangat di- pemeliharaan secara kontinyu. Menu- ber daya manusia yang dimiliki PT.
gemari oleh masyarakat kecil karena rut Muhidin, pada jaman Belanda KAI. Dengan anggaran yang cukup
dia murah, cepat, ramah lingkungan, panjang rel mencapai 6.000 Km lebih, PT. KAI akan dapat menyekolahkan
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
| PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
TH. XLII, 201 |
ARIA |
|
Edisi 81
1
ARLEMENT
P