Page 72 - MAJALAH 81
P. 72

Sedangkan  pengembangan  per-  nyelenggaraan perkeretaapian.     (operator)  dan  masyarakat  pengguna
            keretaapian  untuk  membuka  daerah-  Refocusing  dan  penentuan  skala   jasa.
            daerah  terisolir  yang  akan  memberi   prioritas  dalam  rangka  revitalisasi   Sebetulnya,  katanya,  pemisahan
            peluang  pengembangan  eksploitasi   tersebut dimaksudkan untuk lebih me-  ini  juga  telah  diatur  dalam  UU  yang
            sumber  daya  alam  dan  mineral  serta   nyediakan dan memperluas pelayanan   lama yaitu UU No. 13 Tahun 1992, na-
            perkebunan agar lebih kompetitif dan   kereta  api  penumpang  komuter,  pe-  mun tidak pernah tuntas perwujudan-
            mempunyai  multiplier-effect,  seperti   numpang  jarak  pendek  dan  penum-  nya,  dan  sosialisasinya  sangat  terba-
            di  Kalimantan,  Sulawesi,  Papua  dan   pang jarak jauh serta angkutan barang,   tas.
            sebagian  Sumatera  masih  terham-  untuk memperlancar hubungan antara   Hambatan  ini  terjadi  karena  ke-
            bat. Sehingga ongkos angkutan orang   pusat-pusat pemukiman dengan pusat   biasaan-kebiasaan historis yang terus
            ataupun  barang  di  daerah-daerah   kegiatan ekonomi dan sosial masyara-  melekat  dan  berlanjut,  serta  struktur
            yang masih terisolir tersebut dirasakan   kat, daerah-daerah produksi, distribusi   organisasi yang tumpang tindih antara
            tinggi.                           dan konsumsi.                      Kementerian  Perhubungan  dengan
                Pada aspek kelembagaan, meski-    Di sisi lain, PT. KAI sesegera mung-  PT. KAI.
            pun fungsi-fungsi pemerintahan (regu-  kin mengkonsentrasikan diri memper-  Hal  inilah  yang  menjadi  faktor
            lator) dan pengusahaan (operator) su-  baharui  armada,  terutama  lokomotif   utama  sulitnya  memisahkan  peran
            dah  terpisah,  namun  setelah  hampir   yang saat ini lebih dari 76 persen sudah   dan  tanggung  jawab  masing-masing
            lima  tahun  sejak  dibentuknya  Direk-  berusia di atas 25 – 30 tahun, sehingga   lembaga, meskipun sebenarnya telah
            torat  Jenderal  Perkeretaapian,  masih   baik  teknis  maupun  ekonomis  sudah   diatur  berdasarkan  peraturan  perun-
            terjadi  tumpang  tindih  fungsi-fungsi   tidak layak dioperasikan, baik dari segi   dangan.
            pemerintahan  dan  pengusahaan  an-  efisiensi maupun kelaikan dan kesela-  Faktor  tersebut  juga  merupakan
            tara instansi-instansi.           matan pengoperasian.               fenomena,  yang  akhirnya  berdam-
                Misalnya,  kata  Harris,  sertifikasi   Pemerintah, kata Harris, selayak-  pak luas pada kualitas, kuantitas dan
            masinis  masih  belum  ditangani  oleh   nya memusatkan seluruh sumber da-  akuntabilitas  penyediaan  jasa  kereta
            regulator  dan  yang  terakhir,  PT.  KAI   yanya  untuk  melakukan  rehabilitasi,   api kepada masyarakat luas.
            membangun  partial  double  track  Mu-  memelihara  dan  meningkatkan  ke-  Untuk   mewujudkan   tatanan
            araenim – Prabumulih, yang mestinya   mampuan serta mengoperasikan fasi-  perkeretaapian yang baik, dibutuhkan
            adalah tugas pemerintah sebagai pe-  litas prasarana perkeretaapian seperti   pembangunan  dan  penataan  kelem-
            milik  prasarana.  Sehingga  dalam  hal   rel, persinyalan, pelistrikan dan sistem   bagaan serta pengembangan sumber
            ini,  pengembangan  perkeretaapian   komunikasi, perlintasan, platform dan   daya manusia yang dapat menunjang
            juga terasa berjalan lambat.      emplasemen stasiun dan lain-lain.   program  pengembangan  perkeretaa-
                Demikian  pula,  pengembangan     Pengaturan   dan   perwujudan   pian di Indonesia.
            sumber daya manusia perkeretaapian   tanggung  jawab  tersebut,  tambah   Diidentifikasi telah terjadi kesen-
            belum  terwujud  sebagaimana  mesti-  Harris, merupakan bagian dari makna   jangan  antara  sumber  daya  manusia
            nya,  belum  ada  carrier-plan,  bahkan   pelaksanaan  peraturan  perundangan   di sektor pemerintah, yang apabila ti-
            pada saat ini terjadi back-lock keahlian,   perkeretaapian yang saat ini berlaku.   dak  diatasi  dalam  waktu  dekat,  akan
            terutama  untuk  bidang-bidang  ter-  Harris menambahkan, UU Nomor   mengakibatkan terhambatnya kinerja
            tentu, terutama tenaga ahli di bidang   23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian   pemerintah di sektor perkeretaapian.
            persinyalan dan track.            yang  ditindaklanjuti  dengan  diterbit-  Harris  mengusulkan  perlunya
                Menurut Harris, kondisi ini terjadi   kannya PP Nomor 56 Tahun 2009 ten-  melakukan  on-job  training  secara
            baik  di  sektor  kepemerintahan  mau-  tang Penyelenggaraan Perkeretaapian   fungsional  di  lapangan  untuk  pega-
            pun di kalangan operator, yang sampai   dan PP nomor 72 Tahun 2009 tentang   wai-pegawai  baru  Kementerian  Per-
            saat ini baru ada satu operator yakni   lalu  Lintas  dan Angkutan  KA,  sangat   hubungan.  Selain  itu,  perlu  merekrut
            PT. KAI.                          memadai  dalam  rangka  mendorong,   tenaga-tenaga  pensiunan  PT.  KAI
                Dalam  merevitalisasi  dan  pe   mendukung dan menunjang pengem-  serta Kementerian Perhubungan yang
            ngembangan  pembangunan  perkere-  bangan perkeretaapian di Indonesia.     profesional  dibidangnya  sebagai  in
            taapian di Indonesia termasuk restruk-  Pada  hakekatnya  makna  yang   house advisor.
            turisasi kelembagaan dan pembangu-  terkandung  dalam  UU  No.  23  Tahun   Ditjen  Perhubungan  juga  perlu
            nan  sumber  daya  manusia,  menurut   2007 dan Peraturan Pemerintah yang   mendirikan  pendidikan  di  berbagai
            Harris, perlu dilakukan refocusing dan   diterbitkan  berikutnya  bertujuan  un-  tingkat  dan  disiplin  ilmu  perkeretaa-
            penentuan skala prioritas.        tuk memastikan dan memisahkan se-  pian, untuk mengisi kesenjangan SDM
                Hal ini dilakukan guna menunjang   cara tertib, peran dan tanggung jawab   yang ada, serta menunjang pembentu-
            kebijakan  perkeretaapian  ke  depan,   masing-masing  lembaga,  kepemerin-  kan operator-operator baru. (tt) foto:
            melalui  peningkatan  manajemen  pe-  tahan (regulator), kepengengusahaan   tt/doc parle/internet






                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |

                                                                                        ARIA |
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                              |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 81
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77