Page 61 - MAJALAH 81
P. 61

LEGISLASI




                                                                                 pertanian, dengan melibatkan semua
                                                                                 stikholder dalam rangka itu.
                                                                                     Dan itu semua kembali lagi kepa-
                                                                                 da pemerintah, oleh karena itu dalam
                                                                                 menyusun UU konteksnya harus jelas.
                                                                                 Apabila  kita  bicara  tentang  pangan
                                                                                 maka  harus  terintegrari,  dan  harmo-
                                                                                 nisasi  terhadap  Undang-Undang  itu
                                                                                 menjadi penting, dan pembuatan Un-
                                                                                 dang-Undang  itu  juga  menimbulkan
                                                                                 implikasi  lain,  dalam  penyelesaian
                                                                                 Undang-Undang itu kemudian muncul
                                                                                 yang namanya PP.
                                                                                     Seperti  dalam  Undang-Undang
                                                                                 NO.  7  itu  PP  nya  bisa  sampai  17,  hal
                                                                                 tersebut  yang  kita  anitisipasi  dalam
                                                                                 Undang-Undang  itu  sifatnya  jangan
                                                                                 instruktif,  Undang-Undang  itu  ha-
                                                                                 rus bisa memenuhi segala kebutuhan,
                                                                                 karena  Undang-Undang  ini  merupa-
                                                                                 kan payung hokum, bahwa ini bisa di-
                                                                                 laksanakan dan mudah dijalankan.
                                                                                     Kalau  kita  bicara  Undang-Un-
                                                                                 dang ini kan dibuat untuk kepentingan
            kung dengan kebijakan-kebijakan lin-  karena  itu,  melihat  terjadinya  ano-  Negara.  Kalau  tujuan  ini  adalah  pa-
            tas sector, oleh karena itu diharapkan   maly-perubahan  iklim  yang  ekstrim   ngan, maka kita harus realistis. Bahwa
            Undang-Undang ini nanti konsekuen-  ini  tidak  boleh  jadi  alasan  pemerin-  Undang-Undang  dibuat  untuk  melin-
            sinya adalah adanya regulasi terhadap   tah, karena perubahan iklim ini kemu-  dungi  rakyat,  yang  dibagi  beberapa
            Undang-Undang  lain  yang  berpihak   dian  pemerintah  membuat  kebijakan   segmen,  ada  segmen  petani  kelas
            pada  kepentingan  petani  dan  kepen-  seenaknya sendiri, perpangan dari luar   bawah, petani pengusaha dan lainnya.
            tingan local.                     negeri.                                Namun  justru  kekuatan  ini  yang
                Dikatakan  juga  bahwa,  kalau  bi-  Namun  justru  dengan  terjadinya   harus  kita  bangun,  menjadi  sebuah
            cara  tentang  jadwal,  bahwa Undang-  perubahan  iklim  ini  menjadi  sebuah   kekuatan,  dan  out-putnya  adalah  ke-
            Undang tentang Pangan itu final pada   tantangan pemerintah bisa menganti-  tahanan  pangan  nasional.  Karena
            Januari-April  tahun  ini  untuk  final  1,   sipasi dan mengatasi perubahan ano-  apabila  kita  bicara  soal  pangan,  kita
            dan untuk final kedua itu Mei-Juli yang   maly dari iklim  yang sangat ekstrim,   hanya  mengandalkan  petani-petani
            sudah  menjadi Undang-Undang.  Dan   ini  karena  masih  termasuk  jaring  as-  saja tidak bisa, tetapi bagaimana op-
            sudah disahkan dalam Rapat Paripurna   pirasi,  maka  ini  sebetulnya  sosialisasi   timalisasi  petani  itu  tentang  ketahan
            dan diajukan lepada pemerintah untuk     dalam  penyusunan  Undang-Undang   pangan  ini.  Paing  tidak  mereka  bisa
            ditandatangini, ungkapnya.        tersebut mendapat masukan dari per-  memberikan kontribusi mengenai hal
                Kita ada dua, yang pertama me-  guruan tinggi dan stikholder. Dan se-  itu, dari totalotas kebutuhan itu.
            ngenai masalah pangan dan yang ke-  karang kita juga sedang Rapat Degar   Firman   juga   menyayangkan
            dua  mengenai  masalah  perlindungan   Pendapat dengan BRI mengenai aspek   soal  besarnya  peranan  investor  asing
            bagi kesejahteraan petani. Itu kita tar-  pembiayaan.                dalam pengelolaan pangan di Indone-
            getkan bulan Mei - Juli ini sudah final   Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman   sia. Pemerintah dinilai terlalu bergan-
            untuk  Rancangan  Undang-Undang   Soebagyo  juga  mengatakan  bahwa,   tung  pada  pihak  asing.  Bukan  hanya
            tersebut, dan bulan Agustus - Oktober   karena itu dalam penyusunan Undang-  pertambangan  dan  hutan  saja  yang
            itu  sudah  final  menjadi  Undang-Un-  Undang ini, tergetnya jangan kuantitas   dikuasai perusahaan asing, sementara
            dang. Jadi akan kita padatkan jadwal.:  tapi targetnya adalah kualitas, karena   panganpun  mau  diserahkan  kepada
                Firman  Soebagyo  juga  me-   targetnya  dalam  Undang-Undang  ini   asing, ungkap Firman.
            negaskan  kembali  bahwa,  memang   kalau bisa harus bisa berlaku long life   Dikemukakan  pula  bahwa  me-
            Undang-Undang  ini  sangat  penting   atau  jangka  panjang,  oleh  karena  itu   mang Undang-Undang Pangan terse-
            dan  mendasar  karena  petani  belum   kita  harapkan  UU  ini  menjadi  pada   but sudah saatnya untuk direvisi demi
            mandapatkan satu perlindungan, oleh   masalah  pangan  memiliki  strategi   mengarahkan pangan kita kepada ke-







                                                                                                                                                                                                        | PARLEMENTARIA  |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        |
               | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                        P
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 81
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66