Page 26 - MAJALAH 128
P. 26

SUMBANg SARAN





                                                                             dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang
                                                                             akan terjadi agar dapat mengantisipasi
                                                                             risiko yang muncul dengan tepat dan
                                                                             cepat. Kolaborasi dan koordinasi yang
                                                                             antara-otoritas negara/antar-instansi
                                                                             pemerintah dengan para pelaku usaha
                                                                             sangat diperlukan. Selain itu tantangan
                                                                             percepatan pembangunan infrastruk-
                                                                             tur, baik fisik dan sosial (hukum dan
                                                                             kebijakan) perlu dibenahi. Jangan sam-
                                                                             pai Indonesia hanya menjadi penonton
                                                                             di negara sendiri.
                                                                                Tantangan lain adalah laju inflasi
                                                                             Indonesia yang masih tergolong tinggi
                                                                             dibandingkan dengan Negara lain di
                                                                             kawasan ASEAN. Tingkat kemakmu-
                                                                             ran Indonesia  juga  masih lebih  ren-
          Pada tahun 2010, jumlah angkatan ker-  namatkan pendidikan jenjang univer-  dah dibandingkan negara lain. Popu-
          ja ASEAN meningkat menjadi 301 juta   sitas sebesar 495.143 jiwa dan diploma   lasi  Indonesia yang terbesar di ASEAN
          jiwa atau sekitar 9,37 persen dari total   sebesar 193.517 jiwa.  Ke depan pendi-  membawa konsekuensi  tersendiri ter-
          angkatan kerja dunia tahun 2010 yang   dikan bukan hanya diarahkan untuk   hadap upaya pemerataan pendapatan.
          sebesar 3,2 miliar jiwa. Dalam imple-  mencapai angka partisipasi pendidi-  Tiga negara ASEAN seperti Singapura,
          mentasi MEA tahun 2015 ini, jumlah   kan, tetapi lebih fokus pada peningka-  Malaysia, dan Thailand cenderung
          angkatan kerja ASEAN diperkirakan   tan kualitas SDM.  3           lebih siap dan lebih baik dalam me-
          mencapai 326,9 juta jiwa atau sekitar   Dengan hadirnya MEA, Indonesia   narik investasi asing, dengan tingkat
          9,51 persen dari total angkatan kerja   memiliki peluang untuk memanfaat-  pendapatan per kapita yang lebih
          dunia tahun 2015 yang diperkirakan   kan keunggulan skala ekonomi dalam   tinggi dari Indonesia.
          mencapai 3,4 miliar jiwa.        negeri khususnya UMKM, sebagai ba-   Lahirnya MEA dapat menciptakan
            Terdapat kesempatan besar bagi   sis memperoleh keuntungan melalui   iklim yang mendukung masuknya For-
          para pencari/calon tenaga kerja Indo-  ekspor. Namun demikian, Indonesia   eign Direct Investment(FDI) guna men-
          nesia (TKI) karena dapat banyak terse-  masih memiliki banyak tantangan dan   stimulus pertumbuhan ekonomi (PDB)
          dia lapangan kerja dengan berbagai   risiko yang akan muncul. Oleh karena   melalui perkembangan teknologi, pen-
          kebutuhan akan keahlian yang berane-
          ka ragam. Selain itu, akses TKI untuk
          pergi keluar negeri dalam rangka men-
          cari pekerjaan menjadi  lebih mudah
          bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan
          tertentu. MEA juga menjadi kesempa-
          tan yang baik bagi para wirausahawan
          baru (entrepreneur) untuk mencari pe-
          kerja terbaik sesuai dengan kriteria/
          kompetensi yang diinginkan. Namun
          sebaliknya, hal ini dapat memuncul-
          kan risiko ketenagakerjaan bagi Indo-
          nesia, karena dari aspek pendidikan
          dan produktivitas, SDM Indonesia ma-
          sih kalah bersaing dengan tenaga kerja
          Malaysia, Singapura, Thailand, bahkan
          Vietnam.
            Meskipun dalam hal pemenuhan
          pendidikan di Indonesia telah terlak-  itu, para risk professional diharapkan   ciptaan lapangan kerja, pengembangan
          sana, tetapi masih pula ditemui ma-  3 Tahun 2014:  ASEAN  Economic  Community dan   sumber daya manusia (human capital),
          salah pengangguran terdidik 7.244.905   Post-MDGs yang  “Terlupakan”, dalam  http://www.  dan akses yang lebih mudah ke pasar
          jiwa per Agustus 2014 dimana yang me-  kompasiana.com., diakses 4 September 2015.  dunia. Meskipun demikian, kondisi



          26  PARLEMENTARIA  EDISI 128 TH. XLV, 2015
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31