Page 37 - MAJALAH 128
P. 37

perlambatan perekonomian Tiong-   “Untuk mendukung hal tersebut,  Presiden melanjutkan, dalam RAPBN
            kok, depresiasi yuan serta pemuli-  Pemerintah akan menggunakan ba-  2016, belanja negara dialokasikan
            han ekonomi Uni Eropa dan Jepang,   sis data yang transparan, dan akan   sebesar Rp 2.121,3 triliun. Alokasi
            diperkirakan akan    berpengaruh   menata ulang sistem penyaluran   RAPBN 2016 tersebut terdiri dari be-
            pada nilai tukar rupiah tahun men-  subsidi yang lebih akuntabel. Den-  lanja pemerintah pusat sebesar Rp
            datang,” kata Presiden.           gan begitu, anggaran subsidi di-  1.339,1 triliun dan transfer daerah Rp
                                              harapkan dapat dialihkan untuk be-  558,7 triliun. Untuk belanja pemerin-
            Asumsi berikutnya, rata-rata suku   lanja yang lebih produktif, sehingga   tah pusat terdiri dari belanja kemen-
            bunga Surat Perbendaharaan Nega-  efisiensi dan kualitas belanja negara   terian/lembaga Rp 780,4 triliun dan
            ra 3 bulan diasumsikan berada pada  dapat ditingkatkan guna memper-  belanja non kementerian/lembaga
            tingkat 5,5 persen. Rata-rata harga   cepat perwujudan Nawacita,” jelas   Rp 558,7 triliun.
            minyak mentah Indonesia diper-    Presiden.
            kirakan sebesar 60 dolar Amerika                                    Dengan demikian, masih kata Presi-
            Serikat per barel.                Kemudian, lanjut Presiden, dalam   den, defisit anggaran dalam RAPBN
                                              upaya mendukung pelaksanaan ke-   2016 adalah sebesar Rp 273,2 triliun
            “Kapasitas produksi minyak  dan   bijakan belanja negara, pemerintah   atau 2,1 persen terhadap Produk
            gas bumi selama tahun 2016 diper-  mengalokasikan  anggaran  infra-  Domestik Bruto. Defisit RAPBN 2016
            kirakan mencapai 1,985 juta barel   struktur sebesar Rp 313,5 triliun.   tersebut akan dibiayai dengan pem-
            setara minyak per hari, yang terdiri  Anggaran tersebut lebih besar dari   biayaan yang bersumber dari dalam
            dari produksi minyak bumi sebesar   alokasi anggaran infrastruktur   negeri sebesar sebesar Rp 272,0 tri-
            830 ribu barel per hari dan gas bumi   dalam APBN-P tahun 2015.     liun dan luar negeri neto sebesar Rp
            sekitar 1,155 juta barel setara minyak                              1,2 triliun.
            per hari,” menurut Presiden.      “Alokasi ini akan digunakan antara
                                              lain untuk pembangunan jalan, jem-
            Dari sisi pendapatan negara, tambah   batan, pelabuhan, dan bandara, ter-         Defisit
            Presiden, pemberian insentif fiskal   masuk bandara perintis agar konek-  anggaran dalam
            ditujukan untuk kegiatan ekonomi   tivitas dan pemerataan antarwilayah   RAPBN 2016 adalah
            strategis guna mendukung iklim  menjadi lebih baik,” kata Presiden.
            investasi dan dunia usaha. Kebi-                                    sebesar Rp273,2
            jakan perpajakan yang akan dilaku-  Defisit Rp 273,2 Triliun        triliun atau 2,1
            kan Pemerintah adalah optimalisasi
            penerimaan perpajakan tanpa meng-  Masih dalam kesempatan yang sama,  persen terhadap
            ganggu iklim investasi dunia usaha.  Presiden juga menjelaskan, dalam   Produk Domestik
                                              RAPBN 2016, pendapatan negara di-
            “Di samping itu, kebijakan perpa-  targetkan sebesar Rp 1.848,1 triliun.   Bruto.
            jakan juga diarahkan untuk mening-  Dari jumlah tersebut, penerimaan
            katkan stabilitas ekonomi nasional   perpajakan direncanakan sebesar   “Sebagai konsekuensi dari percepa-
            dalam rangka mempertahankan       Rp 1.565,8 triliun, naik 5,1 persen  tan pembangunan infrastruktur,
            daya beli masyarakat, serta mening-  dari target APBNP tahun 2015. De-  Pemerintah memerlukan kebijakan
            katkan daya saing dan nilai tambah   ngan penerimaan perpajakan sebe-  fiskal yang ekspansif, sehingga
            industri nasional,” kata Presiden.  sar itu, maka rasio penerimaan per-  berdampak pada terjadinya de-
                                              pajakan terhadap Produk Domestik   fisit anggaran. Untuk mendukung
            Tata Ulang Penyaluran Subsidi     Bruto tahun 2016 mencapai 13,25   pelaksanaan kebijakan fiskal, de-
                                              persen.                           fisit anggaran tersebut akan ditutup
            Presiden menjelaskan, dalam RAPBN                                   oleh sumber-sumber pembiayaan
            2016, subsidi dianggarkan sebesar  “Di sisi lain, Pemerintah juga terus   dari dalam dan luar negeri,” kata
            Rp 201,4 triliun. Subsidi dialokasikan   mengoptimalkan Penerimaan Nega-  Presi den.
            untuk subsidi energi sebesar Rp 121,0  ra Bukan Pajak. Penerimaan Sum-
            triliun, dan subsidi energi sebesar   ber Daya Alam, terutama migas,  Presiden memastikan, sumber pem-
            Rp 80,4 triliun. Presiden menegas-  diperkirakan akan mendominasi  biayaan luar negeri dipilih secara
            kan, Pemerintah akan menata ulang  PNBP, meski pencapaiannya masih   selektif,  sehingga  bersifat  tidak
            kebijakan subsidi, dengan menyusun   menghadapi banyak tantangan se-  mengikat dan dengan biaya yang
            sistem seleksi penerima yang tepat   perti harga minyak dunia yang terus  rendah. (sf) Foto: Iwan Armanias/Parle/
            sasaran.                          bergejolak,” imbuh Presiden.      IW



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 128 TH. XLV, 2015  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42