Page 42 - MAJALAH 128
P. 42
ANggARAN
FRAKSI PARTAI NASDEM tingkat kesenjangan ekonomi dalam se- “Belanja negara agar didorong kearah
Juru Bicara: Donny Imam buah negara. program-program pembangunan yang
Priambodo “Tingkat inflasi sebesar 4,7 persen produktif dengan orientasi ekspor serta
cukup ideal, untuk itu F-Nasdem mendo- mampu berekspansi nmencari pasar baru
rong Pemerintah dan BI agar bersama- hingga secara signifikan bisa menumbuh-
sama menjaga tingkat inflasi yang terken- kan cadangan devisa negara,” saran ang-
dali di bawah 5 persen. Dan tingkat bunga gota Komisi XI itu.
SPN 3 bulan sebesar 5,5 persen masih F-Nasdem juga mendorong agar pe-
sesuai dan cukup moderat, dan diharap- nyerapan anggaran harus diusahakan ter-
kan dapat mendorong pembiayaan pem- laksana dengan cepat, tepat, berkualitas,
bangunan dan penciptaan iklim investasi,” dan akuntabel. Perlu juga dipertimbang-
kata Donny. kan adanya reward and punishment untuk
Perlambatan ekonomi yang masih ter- rendahnya serapan anggaran, karena itu
asa hingga kuartal III 2015, diharapkan menjadi kunci mendorong pertumbuhan
Pemerintah tidak hanya memandang hal ekonomi.
tersebut hanya persoalan ekonomi se- “Perlu adanya dukungan, aturan-
mata, tetapi juga tanggap terhadap per- aturan, serta kebijakan inovatif yang
F-Nasdem menilai, pertumbuhan soalan geopolitik. Pelemahan nilai tukar mampu mempercepat penyerapan ang-
ekonomi pada 2016 masih cukup realis- rupiah dan penurunan daya beli masyara- garan, tetapi tetap berpedoman pada
tis, dan masih menunjukkan optimisme kat karena situasi ekonomi dikhawatirkan UU serta perundangan yang berlaku.
mengingat pertumbuhan ekonomi yang akan memperburuk gini rasio. Sasaran pembangunan pada 2016 harus
sudah dicapai saat ini. Namun, F-Nasdem Pemerintah dan BI juga diminta untuk lebih positif dibanding tahun anggaran
mengingatkan, ukuran kualitas pertum- terus melakukan upaya pengendalian 2015. Pemerintah diharapkan menyusun
buhan adalah jika Pemerintah mampu agar stabilitas nilai tukar tetap terjaga. F- anggaran yang realistis dan memberikan
memperbaiki angka gini rasio. Karena Nasdem juga mendorong agar lifting mi- stimulus lebih bagi rakyat miskin,” kata
rasio inilah yang bisa menggambarkan nyak dapat dipastikan tercapai. politikus asal dapil Jawa Tengah itu.
FRAKSI PARTAI ga. Angka inflasi 4,7 persen
HANURA juga dinilai kurang realistis
Juru Bicara: Dadang Rusdiana bila melihat perkembangan
inflasi di kuartal I 2015.
Melambatnya pertumbuhan ekono- “Terkait tingkat bunga
mi Indonesia yang terjadi dalam kurun SPN 3 bulan yang ditetap-
waktu lima tahun terakhir ini seharusnya kan sebesar 5,5 persen.
menjadi warning bagi Pemerintah, karena Ang ka tersebut masih
pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah cukup realistis. Namun, F-
diambang resesi yang menjurus pada Hanura meminta Pemerin-
perlambatan total, meskipun tidak sam- tah untuk selalu waspada
pai pertumbuhan negatif. terhadap resiko kenaikan suku bunga The lah penduduk Indonesia.
“F-Hanura meminta Pemerintah un- Fed, yang akan berpe ngaruh terhadap “Untuk itu, F-Hanura meminta Peme-
tuk lebih fokus dalam membangun dan pergerakan suku bunga SPN,” kata Ang- rintah untuk meningkatkan anggaran
mengalokasikan anggaran, untuk me- gota Komisi X itu. dalam mendorong kedaulatan pangan
numbuhkan sektor-sektor kerakyatan Pemerintah dinilai kurang fokus dan dan menjaga stabilitas harga pangan
seperti meningkatkan pembiayaan un- belum optimal dalam meningkatkan nasional,” kata politikus asal dapil Jawa
tuk usaha mikro kecil dan menengah penerimaan pajak. Rendahnya penyerap- Barat itu.
(UMKM), meningkatkan subsidi untuk an anggaran negara juga selalu berulang F-Hanura memberikan apresiasi kepa-
pertanian, perikanan serta usaha-usaha di awal tahun, dan di akhir tahun akan ter- da Pemerintah yang telah merencanakan
yang bisa menyerap lapangan pekerjaan,” jadi lonjakan serapan anggaran. anggaran kesehatan pada 2016 sebesar
jelas Dadang. Pemerintah merencanakan anggaran Rp 106,1 triliun. Besaran anggaran ini
Terkait pertumbuhan ekonomi 5,5 untuk kedaulatan pangan pada tahun sudah sesuai dengan amanat UU No 36
persen, akan sulit dicapai jika penyera- 2016 sebesar Rp 126,6 triliun. F-Hanura tahun 2009 tentang kesehatan, yang
pan belanja Pemerintah terutama untuk menilai Pemerintah kurang serius dalam mengamanatkan anggaran 5 persen dari
belanja infrastruktur selalu rendah dan mendorong kedaulatan pangan jika meli- APBN. (sf) Foto: Iwan Armanias, Andri,
pengeluaran untuk konsumsi rumah tang- hat perbandingan anggaran dengan jum- Denus/Parle/IW
42 PARLEMENTARIA EDISI 128 TH. XLV, 2015