Page 31 - MAJALAH 120
P. 31
SUMBANG SARAN
Mengukur Kinerja DPR RI
periode 2009-2014
Oleh: Tim peneliti Center for Election and Political Party, Universitas Indonesia
“The only man who behaves sensibly is my tailor;
he takes my measurements a new every time he sees me,
while all the rest go on with their old measurements and expect me to fit them”
George Bernard Shaw (winner of Nobel Prize in Literature 1925)
Pendahuluan kur kinerja Dewan. Untuk memu- paikan pendapat. Walaupun, dalam
Mengukur kinerja DPR? Bagaima- dahkan, tulisan ini dibagi dalam beberapa kasus, perubahan tersebut
na caranya? Apa alat ukurnya? Apak- beberapa bagian: ‘DPR RI pasca juga telah menimbulkan kesulitan
ah seperti meteran yang digunakan Reformasi 1998’ yang mendiskusi- tersendiri. Sebagai contoh, proses
tukang jahit? Kenapa tukang jahit? kan beberapa dampak perubahan formulasi sejumlah undang-undang
Karena tukang jahit adalah tukang politik, ‘metodologi’ yang memba- menjadi berlangsung lama karena
ukur yang paling rasional. Mereka has variable dan indikator kinerja, diwarnai perdebatan sengit bahkan
tidak pernah menggunakan uku- ‘evaluasi kinerja’ yang mengukur ada yang deadlock, menjadi sangat
ran lama untuk menjahit baju baru. capaian pelaksanaan fungsi-fungsi menyita waktu, energy dan biaya.
Mengapa tukang jahit selalu meng- yang dilakukan, kemudian ditutup Sehingga jadwal penyelesaian un-
gunakan ukuran terbaru? Supaya de ngan ‘beberapa catatan’ yang dang-undang tersebut meleset dari
bajunya pas dan nyaman dipakai. merupakan masukan untuk DPR RI tenggat waktu yang direncanakan.
Sehingga pelanggan merasa senang periode 2014-2019. Untuk mem- Diantara berbagai perubahan politik
dan puas. Ini adalah pelajaran yang perkaya analisis, pengalaman par- pasca Reformasi 1998, ada dua yang
diperoleh George Bernard Shaw, lemen di Negara lain ditambahkan dianggap paling signifikan mem-
pemenang Nobel Sastra Tahun pula. pengaruhi kinerja Dewan.
1925, dari tukang jahit. Tukang jahit Pertama, terkait dengan posisi
bukan peneliti. Tetapi, pendekatan DPR RI pasca Reformasi 1998 dan relasi Dewan dengan lembaga
yang digunakan keduanya sama: Berbagai perubahan politik pasca negara lain. Salah satunya adalah
kuantitatif (ukuran baju) dan kuali- Reformasi 1998 telah mendorong berubahnya praktik ketata-nega-
tatif (tingkat kepuasan pelanggan). lembaga DPR RI menjadi lebih de- raan dari executive heavy menjadi
Belajar dari Shaw, studi juga akan mokratis dan akuntabel; dan mem- legislative heavy. Perubahan terse-
menggunakan pendekatan kuan- buat anggota Dewan menjadi lebih but bertujuan untuk menciptakan
titatif dan kualitatif untuk mengu- bebas dan terbuka dalam menyam- kondisi check and balance di tiga
PARLEMENTARIA EDISI 120 TH. XLIV, 2014 31