Page 32 - MAJALAH 120
P. 32

SUMBANG SARAN




          lembaga negara (eksekutif, legisla-  Metodologi: variable dan indika-  (menetapkan produk hukum dan
          tif, dan yudikatif) yang menghasil-  tor                           peraturan perundangan yang tepat,
          kan division of power (pembagian   Metodologi sangat penting karena  mengalokasikan penggunaan ang-
          kekuasaan) dan bukan separation  menentukan validitas kesimpulan.  garan sesuai kebutuhan dan me-
          of power (pemisahan kekuasaan).  Untuk membuat kesimpulan studi  mastikan bahwa lembaga eksekutif
          Penekanan division of power me-  ini valid maka ada dua prasyarat  bekerja dengan efektif) maka visi
          miliki arti tersendiri karena pelak-  yang harus dipenuhi. Pertama, vari-  Dewan dapat tercapai. Sejauh mana
          sanaan fungsi pembuat kebijakan  able dan indikator yang digunakan  visi ini tercapai, dapat diukur melalui
          (legislatif), pelaksana kebijakan  harus bisa mengukur tingkat efek-  berbagai indikator, misalnya, Gross
          (eksekutif),  dan  pengawas kebi-  tivitas kinerja Dewan. Ini karena  Domestic Product (GDP), Human De-
          jakan (yudikatif) dapat dilakukan  kinerja Dewan ditentukan oleh kerja  velopment Index (HDI), dan Happy
          secara bersama-sama. Sebagai con-  politik, dan kerja politik diukur de-  Planet Index (HPI). Walaupun ketiga
          toh: fungsi legislasi, yang menjadi  ngan indikator efektivitas. Kerja  indikator tersebut memiliki banyak
          domain utama DPR, dilakukan bers-  politik tidak diukur dengan indikator  kelemahan, saat ini belum ada indi-
          ama-sama antara DPR [dan DPD] de-  efisiensi. Kerja politik hampir selalu  kator lain yang lebih baik.
                                                                               Kedua, tingkat efektivitas kiner-
                                                                             ja  Dewan harus  diukur  dengan
                                                                             pendekatan kuantitatif (angka) dan
                                                                             pendekatan kualitatif (huruf). Apa-
                                                                             bila menggunakan hanya salah satu
                                                                             pendekatan, hasil pengukuran men-
                                                                             jadi tidak komprehensif dan kesim-
                                                                             pulannya menjadi tidak valid. Se-
                                                                             bagai contoh, menghitung jumlah
                                                                             undang-undang yang sedang, akan
                                                                             dan telah ditetapkan sangat mudah.
                                                                             Namun, apakah jumlah undang-
                                                                             undang dapat digunakan sebagai
                                                                             indikator tingkat efektivitas kinerja
                                                                             Dewan? Apakah semakin banyak
                                                                             undang-undang yang dihasilkan
                                                                             maka kinerja DPR semakin baik?
                                                                             Bagaimana bila ternyata undang-
                                                                             undang tersebut tidak mencer-
                                                                             minkan aspirasi rakyat banyak?
                                                                             Bagaimana bila ternyata undang-
                                                                             undang tersebut di-judicial review,
                                                                             di-amandemen ataupun dibatalkan
                                                                             MK segera setelah ditetapkan? Ini
          ngan Pemerintah dengan kedudu-   tidak efisien karena adanya silang-  memperlihatkan bahwa data jum-
          kan yang setara.                 pendapat, tarik-menarik kepen-    lah undang-undang (kuantitatif)
           Kedua, terkait dengan berubah nya  tingan, lobby-negosiasi-intervensi,  tidak cukup untuk menilai kinerja
          atmosphere (suasana/ lingku ngan)  prosesnya tidak linear. Sehingga,  fungsi legislasi Dewan. Data jumlah
          persidangan dan rapat-rapat di DPR.  untuk mengukur kinerja Dewan,  undang-undang harus ditambah
          Sidang paripurna, rapat komisi, atau  pertanyaannya adalah: sejauh  dengan data mengenai kualitas un-
          pun rapat panitia khusus sekarang  mana DPR (Lembaga dan anggota)  dang-undang (kualitatif).
          ini sangat sering diwarnai debat  telah bekerja secara efektif untuk   Namun, harus diakui sangat sulit
          terbuka, silang pendapat, hujan in-  mewujudkan visi yang diembannya,  untuk menentukan kriteria objektif
          terupsi, walk out dan insiden. Hal  yaitu: “Terwujudnya DPR RI sebagai  kualitas sebuah undang-undang;
          yang jarang ditemui di DPR sebe-  lembaga perwakilan yang kredibel  apalagi setiap undang-undang unik
          lumnya. Sekarang ini para Bapak/  dalam mengemban tanggung ja-     sehingga tidak dapat diperbanding-
          Ibu Anggota Dewan yang terhormat  wab mewujudkan masyarakat yang  kan. Kualitas undang-undang, misal-
          tidak mau lagi berperan sebagai yes  adil dan makmur.” Visi tersebut ke-  nya, tentang Kitab Undang-Undang
          man/woman. Walaupun, ada juga  mudian dijabarkan dalam misi yang  Hukum Acara Pidana tentu tidak
          diantara mereka yang agak terlalu  secara prinsip mengacu kepada tiga  dapat dibandingkan dengan kuali-
          bersemangat ketika menyampaikan  fungsi utama, yaitu fungsi legislasi,  tas undang-undang tentang Badan
          pendapat terutama bila sedang di  fungsi anggaran, dan fungsi pe-  Usaha Milik Negara. Menentukan
          sorot kamera.                    ngawasan. Asumsinya, bila ketiga  tingkat efektivitas kinerja Dewan
                                           fungsi ini dilakukan dengan baik  memang tidak mudah, tetapi bukan


          32  PARLEMENTARIA  EDISI 120 TH. XLIV, 2014
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37