Page 23 - MAJALAH 134
P. 23

Tabel 2. Tarif Bea Keluar (Tarif Pajak Ekspor)
                  atas Beberapa Produk Mineral Indonesia


                  No.                    Produk Mineral       12 Jan s/d   1 Jan s/d   1 Juli s/d   1 Jan s/d   1 Juli 2016 s/d
                                                                                                                                31 Des 2014            30 Juni 2015           31 Des 2015           30 Juni 2016           12 Jan 2017
                  1    Konsentrat Tembaga kadar > atau = 15% CU   25%      35%        40%       50%       60%
                  2    Konsentrat Besi kadar > atau = 62%Fe     20%        30%        40%       50%       60%
                  3    Konsentrat Besi Gutit/Laterit kadar > atau = 51%Fe    20%   30%   40%    50%       60%
                  4    Konsentrat Mangan kadar > atau = 49%Mn   20%        30%        40%       50%       60%
                  5    Konsentrat Timbal kadar > atau = 57%Pb   20%        30%        40%       50%       60%
                  6    Konsentrat Seng kadar > atau = 52% Zn    20%        30%        40%       50%       60%



               Sumber: Lampiran Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 6/PMK.011/2014 tentang Perubahan kedua PMK Nomor 75/PMK.011/2012
               tentang penetapan barang ekspor yang dikenakan bea keluar (pajak ekspor) dan tarif bea keluar (tarif pajak ekspor).


                  Berdasarkan data Kementerian   Pemda, terutama kabupaten/kota    provinsi (gubernur). Oleh karena itu,
               ESDM, beberapa pembangunan smelter   sangat mudah/seman-mena tanpa   UU Minerba harus disesuaikan dari
               di dalam negeri telah berjalan antara   mempertimbangkan potensi sumber   sisi kewenangan memberikan IUP (izin
               lain untuk pengolahan/pemurnian   daya dan daya dukung lingkungan.   usaha pertambangan), kewenangan
               nickel sebanyak 29  smelter; zircon   Untuk itu pusat telah mengeluarkan   mereview, dan mencabut/membatalkan
               sebanyak 13 smelter; bauksit sebanyak   peraturan bahwa setiap perusahaan   IUP. Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 23
               8 smelter; besi sebanyak 8  smelter;   tambang batubara harus memiliki   Tahun 2014 di atas menegaskan bahwa
               kaolin-zaolit sebanyak 4  smelter;   sertifikat  Clean and Clear dan   penyelenggaraan urusan pemerintahan
               mangan sebanyak 3 smelter; timbal dan   eksportir terdaftar (ET) pada   bidang kehutanan, kelautan, energi,
               seng sebanyak 1 smelter. Konektivitas   Kemendag. Pemerintah melarang   dan sumber daya mineral dibagi antara
               industri hilir tambang mineral dengan   kegiatan penambangan batubara   Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi.
               industri turunan harus sudah dirancang   tanpa memegang sertifikat CnC dan   Segala sesuatu menyangkut tambang
               saat ini demi mendorong terciptanya   terdaftar serta mendapat ijin (lisensi)   mineral dan batubara dalam rangka
               industri nasional yang berbasis pada   ekspor dari instansi berwenang.   investasi dalam negeri, kini menjadi
               produksi. Bahkan seharusnya semua   Kebutuhan batubara untuk pasar   kuasa pemerintah provinsi termasuk
               atau sebagian besar produk smelter   domestic harus diprioritaskan   perijinan pengolahan dan pemurnian
               diserap industri dalam negeri (industri   terutama untuk pembangkit listrik   mineral logam dan batubara pada/di
               logam, mesin, alat transportasi, dan   PLTU di berbagai daerah dalam   daerah provinsi.
               elektronika) untuk mendapatkan nilai   rangka program listrik 35.000MW.   Revisi UU Minerba hendaknya
               tambah yang lebih besar. Untuk hal   Pemerintah harus tegas dalam   berorientasi dan berlandaskan
               ini peran Kementrian Perindustrian   menerapkan aturan alokasi dan   pada Pasal 33 UUD Tahun 1945,
               menjadi sangat penting.           ekspor batubara.                  sebagaimana politik pengelolaan
                  Isu lain yang krusial dalam revisi   Dengan disahkannya UU Nomor   SDA Migas—paradgima baru Migas
               UU Minerba adalah soal ketentuan   23 Tahun 2014 tentang Pemerintah   sebagai sumber energi dan bahan
               perijinan pertambangan batubara   Daerah yang membuat kewenangan    baku industri, dengan mengutamakan
               yang disinyalir melebihi batas/   pemerintah kabupaten/kota dalam   kebutuhan pasar domestik, terutama
               ketentuan. Perijinan yang dikeluarkan   perijinan minerba beralih ke pemerintah   sektor industri.



                                                                            PARLEMANTARIA z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016  l  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28