Page 51 - MAJALAH 134
P. 51

Foto:  Iwan A




               Saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi III di Lapas Klas I Makassar

               tokong motang. Tokong motang      anak membantu kedua orangtuanya. Ia   Siapa sangka jika kemudian sikap itu
               inilah yang kerap merusak tanaman   menjalani semua itu tanpa beban.  terus terbawa dalam kesehariannya.
               masyarakat setempat, termasuk kebun   Ketika matahari sudah mulai      Selepas Benny lulus dari SD Katolik
               milik orangtua Benny. Sebelum jam   terbenam Benny langsung beranjak   Denge tahun 1974, kedua orangtua
               tujuh pagi, Benny harus kembali ke   pulang ke rumah. Langkah kakinya   Benny terpaksa menyampaikan berita
               rumah, dan langsung bergegas ke   pun sengaja dipercerpat untuk     sedih, bahwa keduanya tidak sanggup
               sekolah.                          segera sampai di rumah. Setibanya   membiayai sekolah Benny ke tingkat
                  Meski hidup dalam kesederhanaan,   di rumah, ia langsung bergabung   SMP hingga kedua kakak Benny lulus
               namun ayah Benny yang seorang     dengan kedua orangtua dan kakak-  terlebih dahulu. Sedih, sudah pasti,
               guru agama katolik termasuk dalam   kakaknya untuk menumbuk buah jarak   namun Benny tak kuasa untuk menolak
               sebagian kecil masyarakat Denge,   supaya menghasilkan minyak. Minyak   hal itu. Ditengah kepasrahannya,
               Todo yang selalu mengutamakan     yang sudah dimasukkan ke wadah itu   mukjizat Tuhan datang melalui salah
               pendidikan bagi anak-anaknya. Bagi   kemudian ditempelkan kapas yang   seorang paman Benny. Ia tergerak
               sang ayah, pendidikan merupakan   sebelumnya telah digulung. Jarak dan   hatinya untuk membiayai sekolah
               sumber dari ilmu pengetahuan yang   kapas itulah yang menjadi alat penerang   Benny hingga lulus SMP. Benny pun
               dapat membebaskan anak-anaknya    keluarga Benny dan masyarakat Denge,   akhirnya berhasil mengenyam bangku
               dari belenggu kemiskinan. Tak heran   Todo saat itu. Maklum, ketika itu   sekolah menengah pertama di SMP
               jika kemudian tidak ada istilah malas    Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara   Tubi Ruteng hingga lulus tahun 1977.
               sekolah dalam kamus Benny. Walau   Timur belum dialiri listrik.        Saat di SMP, Benny tinggal di asrama
               lelah menggembala ternaknya namun    “Saat itu saya masih ingat ayah saya   Brunderan Santo Aloisius yang nota
               Benny bertekad untuk tetap harus   membuat sebuah lomba mengurus    bene sangat kental ajaran katoliknya. Hal
               kesekolah. Ya, kedisiplinan menjadi   kerbau untuk saya dan kakak laki-  itu secara tidak langsung membentuk
               salah satu ajaran sang ayah yang   laki saya, karena dari sembilan orang   pribadi Benny menjadi lebih religus.
               kemudian menjadi nilai hidup yang   anak,hanya saya dan kakak saya yang   Hingga kemudian selepas SMP, tak sulit
               terus dipegangnya hingga hari ini.   laki-laki, selebihnya perempuan,”kisah   bagi Benny untuk bisa masuk ke SMA
                  Selepas pulang sekolah, Benny   Benny.                           Seminari St Pius XII Kisol. Sebagaimana
               langsung kembali membantu orangtua   Lomba mengurus kerbau dimana   siswa lainnya, di sekolah khusus calon
               berkebun, sekaligus membawa pulang   kerbau yang bobotnya lebih gemuk   pastur itu Benny dibebaskan dari segala
               ternak-ternaknya. Lelah, pasti. Namun   atau besar lah yang jadi pemenangnya.   biaya pendidikan.
               hal itu buru-buru ia kesampingkan.   Lomba itu sengaja diadakan sang ayah   Lulus SMA, ia urung menjadi pastur.
               Jika masyarakat saat ini menyebutnya   untuk kedua anak laki-lakinya, yakni   Benny memilih untuk merantau ke
               sebagai sebuah perjuangan, bagi Benny   untuk menimbulkan sikap persaingan,   pulau jawa. Bagi Benny untuk merubah
               itu hanyalah sebuah kewajiban seorang   tentunya bersaing dalam arti positif.   nasib harus berani keluar dari belenggu




                                                                            PARLEMANTARIA z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016  l  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56