Page 53 - MAJALAH 134
P. 53

itu ia kumpulkan pundi-pundi rupiah   ilmu akademis yang lebih mumpuni   Benny. Secara diam-diam, Surya Paloh
               yang ia gunakan sebagai tambahan   lagi. Dari sana ia memutuskan untuk   tidak memberhentikan Benny. Ia
               uang saku di perantauannya. Bahkan   melanjutkan kuliahnya ke jenjang   hanya dimutasikan ke bagian Litbang
               di tahun ketiga perkuliahannya Benny   pasca sarjana di Universitas Indonesia.  (penelitian dan pengembangan) Media
               mendapat Beasiswa supersemar dari    “Saat itu lewat bang Surya (Surya   Indonesia. Meski terselamatkan dari
               pemerintah. Ia dibebaskan dari segala   Paloh-red), saya diberikan beasiswa   kata “pecat” namun tetap saja posisi
               macam biaya perkuliahan.          dari tempat saya bekerja, Media   itu membuat Benny tidak nyaman. Ia
                  Disisi lain, berbagai kegiatan itu   Indonesia. Sampai saat ini saya tidak   seolah terpasung, tidak bisa bersuara
               semakin membuka peluang bagi      pernah melupakan hal itu,”ungkap   dan mengeluarkan ide, gagasan
               dirinya untuk berkenalan dan dekat   Benny.                         dan kritiknya. Padahal ketika itu
               dengan banyak tokoh nasional. Hal    Saat menjadi seorang wartawan   ia merasa banyak sekali kebijakan
               itu semakin memantapkan langkahnya   yang dituntut harus netral jiwa aktivis   pemerintah yang tidak pro rakyat dan
               untuk membela hak-hak kaum        pembela kaum papa tak bisa hilang   harus dikritisi. Hak bicara Benny pun
               yang termarjinalkan. Tahun 1987   dalam dirinya. Tak ayal tulisan-tulisan   dikebiri. Namun  ia tak kuasa menolak
               gelar sarjana hukum berhasil diraih   Benny pun selalu sarat akan kritik   semua itu. Hingga kemudian Benny
               Benny. Sebuah prestasi yang cukup   sosial. Tak jarang tulisannya menyentil   memilih untuk cuti dari pekerjaannya
               membanggakan. Ditengah segala     sejumlah kalangan, termasuk kritik   di bagian Litbang selama satu tahun.
               aktivitasnya baik di internal kampus,   atas kebijakan rezim penguasa   Bertepatan dengan pengunduran diri
               maupun di luar kampus namun Benny   yang dinilainya jauh dari kata adil.   Presiden ke dua RI, Soeharto akhirnya


















                                 Foto:  dok pri                             Foto:  dok pri                   Foto:  dok pri
               Acara kegiatan di daerah
               berhasil menyelesaikan kuliahnya   Padahal ketika itu masa kebebasan   Benny  pun  memutuskan untuk
               dalam waktu empat setengah tahun.   berpendapat masih belum terbuka   berhenti dari media yang selama itu
               Pasca lulus kuliah, ia hijrah ke Ibukota,   lebar. Tak ayal karena tulisannya   menjadi wadahnya dalam berekspresi.
               ia tinggalkan kota yang telah memberi   beberapa kali Benny sempat dipanggil
               banyak pelajaran hidup bagi dirinya.   oleh aparat intelijen negara. Ia   Berhenti Jadi Wartawan
                  Di ibukota Benny mendapat      dianggap sebagai pembangkang,        Berhenti menjadi wartawan bukan
               kesempatan untuk bergabung di     provokator dan menghina pejabat   berarti akhir dari perjuangannya
               Lembaga Bantuan Hukum Indonesia   negara. Pun ketika kerusuhan 27 Juli   membela kaum termarjinalkan.
               (LBHI). Di lembaga itu namanya mulai   1996 di jalan Diponegoro, Menteng   Reformasi membuka kran kebebasan
               dikenal banyak orang lewat tulisan-  Jakpus ia sejatinya bisa menugaskan   berpendapat dan berserikat ter -
               tulisannya yang sarat akan kritik sosial.   anak buahnya untuk meliput peristiwa   buka lebar. Singkat cerita, di awal-
               Bahkan dari sana ia pun mendapat   tersebut, namun ia memilih turun   awal reformasi, ia bersama Garuda
               tawaran untuk berkarir di salah satu   langsung ke TKP (tempat kejadian   Nusantara mendirikan kantor
               media massa nasional menjadi reporter   perkara). Wajahnya pun terekam   penga cara (law firm) Kantor Hukum
               di bidang hukum, politik dan sosial.   kamera wartawan lainnya sebagai   Nusantara, Harman & Partners.
               Tawaran menjadi pembicara dipelbagai   wartawan anti orde baru.     Bersama aktivis lainnya Benny pun
               seminar tentang HAM (Hak Asasi       Imbasnya, rezim penguasa       membentuk sejumlah LSM (Lembaga
               Manusia) mulai menghampirinya.    meminta Benny dipecat dari        Swadaya Masyarakat) dan organisasi
               Hal itu semakin memacunya untuk   tempatnya bekerja. Lagi-lagi sang   massa lainnya. Sebut saja FITRA
               lebih mempersenjatai diri dengan   pemilik media massa menyelamatkan   (Forum Indonesia untuk Transparansi




                                                                            PARLEMANTARIA z  EDISI 134 TH. XLVI - 2016  l  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58