Page 20 - MAJALAH 72
P. 20
LAPORAN UTAMA
sudah menduduki top level, misalkan Yang perlu dipikirkan ke depan, secara positif yaitu kita sudah
karir tertinggi di militer kalau megapa kita tak puynya system punya pemilihan presiden yang
melihat ada peluang untuk jabatan pemilu yang dibagi dua secara berlangsung dengan damai. Tinggal
tertinggi (Presiden) why not? kelompok, pemilu DPR DPD dan ada beberapa hal perlu kita benahi,
Namun ada yang unik dalam gubernur presiden dipilih bareng- seperti di level pemilihan presiden
pilpres kali ini, tahun 2004 sebagai bareng. Jangan lupa di AS hal biasa dari masing-masing pasangan
maju sebagai capres, sekarang datang ke TPS milih Presiden, capres apa kira-kira pola-pola dasar
bersiap menjadi cawapres. “ Ini unik, Walikota dan gubernur “ Jadi tak kebijakan yang akan diambil oleh
orang Indonesia adaptif dulu sebagai perlu tiap minggu datang ke TPS,” mereka kalau terpilih.
capres, kini cawapres. Itu boleh- tegasnya. “Yang kita bayangkan bukan
boleh saja, tapi di negara lain jarang Dalam konteks negara sekedar wacana untuk media pers,
dimana seorang Presiden selesai yang majemuk ini, tak mudah kita butuhkan sebuah dokumen
jabatannya kemudian ikut lagi, kalah. melaksanakan namun menurutnya yang bisa dibaca oleh publik,
Kalau kalah lagi ini sebagai hal yang bisa sebagai sebuah kebijakan. DPR bisa mencermati, mengkritisi
luar biasa. Seyogyanya ada generasi dan DPRD di AS ada istilah ujung dan sekaligus kita baca apa yang
lain yang dipersiapkan sehingga ada baju jas presiden, Presiden Obama membedakan satu pasang calon
siklus yang lebih baik,” tandas Cecep populer, maka gubernur-gubernur dengan calon lain,” jelas Cecep.
Effendi dengan menambahkan, demokrat ikut menang. Artinya, ketika memilih
oligarki partai sebaiknya dibenahi presiden dan wapres, kita berangkat
sehingga terbuka peluang calon lain. Trek Benar dari sebuah pertimbangan yang
Ia membandingkan, ketika Cecep Effendy mengungkapkan, rasional. Kita memang senang punya
Obama dipilih sebagai presiden, kendati masih didera berbagai figure capres yang gagah, cantik,
bukan karena ketua partai, tetapi masalah, tapi dari pemberitaan cerdas tapi yang juga penting adalah
karena mekanisme internal system jurnal-jurnal asing, Indonesia warga ini perlu pemahaman apa
primary yang dikembangkan AS dinilai sudah sangat bagus. Mereka pokok-pokok kebijakan yang akan
itu memberikan pelaung siapapun menyebut The Amazing Indonesia, diambil jika mereka terpilih. Cecep
untuk menjadi Presiden dan publik negeri yang mengagumkan karena menegaskan, akan mendorong
harus menguji itu. negeri ini sudah berada dalam track agar warga masyarakat melakukan
Ketika ditanyakan, mungknkah yang benar meski masih punya pemilihan yang rasional.
pilpres kali ini selesai satu putaran, masalah ekonomi, pengangguran Hal kedua ini problematika
pengamat dari German Technical dan lapangan pekerjaan maupun kita sebagai bangsa yang harus
Cooperation ini mengatakan, kalau masalah kemiskinan. diselesaikan dalam jangka
kita lihat tingkat kejenuhan publik, Menurut dia, kita sudah mulai menengah, bahwa di level nasional
bukan hal yang mustahil satu menata lembaga-lembaga politik sudah terbangun koalisi parpol yang
putaran. Bangsa ini paling tinggi secara benar, contohnya kita mendukung masing-masing calon
jumlah pemilunya, dari pemilu sekarang sudah punya system bahwa ini. Tentu saja kita maklum bahwa
kades, bupati dan gubernur bisa Presiden itu punya masa jabatan SBY-Boedi mempunyai dukungan
dua kali putaran, pemilu DPR dan yang fix, setiap lima tahun mereka banyak dibanding calon-calon lain.
pilpres kalau dihitung 8 kali. Jarak harus dipilih ulang. Artinya sudah “Pertanyaannya sejauh mana
pileg dan pilpres sangat dekat. ada system yanag tertata dimana koalisi ini membantu efektifitas
“Saya kwatir tingkat kehadiran tidak lagi dimungkinkan kembalinya membantu kinerja Presiden-
ke TPS menurun, meski ada pola-pola lama seperti era Soeharto Wapres,” tandas Cecep Effendy.
perbedaan pileg milih partai pilpres yang berkuasa hingga lebih 30 Yang sama maksudkan adalah
milih orang sehingga animo lebih tahun, Soekarno yang kurang lebih kalau Presiden dan Wapres ini
besar. Saya juga tak yakin angka sama. punya koalisi besar maka seyogyanya
voter akan sangat tinggi. Tapi untuk Persoalannya tinggal sekarang kebijakan yang diambil dengan cepat
memperoleh dukungan 50% suara bagaimana kelembagaan yang memperoleh dukungan di parlemen,
bukan hal yang mudah, kalau lihat sudah terbangun ini semakin artinya ada Presiden dengan posisi
tiga pasangan capres-cawapres,” diperkuat substansinya. Ini yang eksekutif yang kuat. Karena ada
ucapnya. menjadi pertanyaan besar yang back up anggota perlemen yang juga
Ia menjelaskan, UUD mengatur harus dijawab. Tahun 2009 adalah anggota koalisi. Ini seharusnya, tapi
pemilihan langsung dan demokratis. pemilihan Presiden RI yang kedua pada praktek yang saya alami selama
Waktu diskusikan RUU Pilkada di era reformasi, artinya secara ini sejak 2001 membantu Depdagri
yang dibahas sangat serius adalah tradisi politik kita belum lama baru menyusun RUU saya tidak melihat
apakah gubernur perlu dipilih secara dua kali, pemilihan Presiden secara ini sebagai hal yang kongkrit. Bahwa
langsung, apalagi notabene gubernur langsung. ia anggota koalisi iya, tapi sikap,
sebagai wakil pemerintah pusat. Tapi hal yang harus diakui kebijakan yang diambil seringkali
PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72