Page 28 - MAJALAH 72
P. 28
LAPORAN UTAMA
Koalisi Jelang Pilpres
Ujian Bagi Soliditas Partai
Kompetisi merebut kursi RI-1 dan RI-2 telah dimulai. Melalui proses panjang yang memain-
mainkan emosi publik, partai-partai pun terpolarisasi dalam tiga kekuatan yang melahirkan
tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden: Megawati-Prabowo, Susilo Bambang
tiga pasangan C alon P r esiden dan C alon W ak il P r esiden: M ega w a ti-P r abo w o , Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto. Efektivitas mesin politik akan diuji.
ari pemungutan pasangan calon presiden-wakil bisa melenggang sendirian tetap
suara Pemilihan presiden hanyalah partai politik merangkul sebanyak mungkn
Presiden-Wakil atau gabungan partai politik partai-partai untuk diajak koalisi.
Presiden, 8 Juli yang dalam pemilu legislatif Partai Golkar dan PDI-
H H semakin dekat. memperoleh sekurang-kurangnya Perjuangan pun sempat saling
Tiga pasangan calon presiden- 20 persen kursi di parlemen atau melakukan pendekatan koalisi
wakil presiden dengan tim 25 persen perolehan suara syah dengan Partai Demokrat.
suksesnya terus gencar melakukan secara nasional sebagaimana Hanya Partai Hanura dan Partai
kampanye, merebut simpati rakyat diatur dalam UU no 42/2008 Gerindra yang sejak awal sudah
agar dapat memenangkan pemilu. tentang Pemilihan Presiden-wakil mengambil garis tegas, tidak
Tak jarang, dalam kampanyenya presiden. bersedia berkoalisi dengan Partai
mereka saling menyerang, Hasil penghitungan suara Demokrat.
T T
angka
ik dalam r
menyindir bahkan saling pemilu legislatif menunjukkan Tarik-menarik dalam rangka
ar
ik-menar
mengungkap kelemahan dan hanya Partai Demokrat yang penggalangan dukungan koalisi
kekurangan kompetitornya. bisa melenggang sendirian untuk pun terus menjadi tontonan
Padahal, publik masih mengajukan calon presiden dan keseharian publik. Partai Gerindra
ingat, pasca pemilu legislatif wakil presiden. Sementara partai yang berencana mengusung
lalu, partai-partai gencar saling lain harus berkoalisi jika akan Capres Prabowo Subianto pun
melakukan pendekatan untuk mengajukan calon presiden. terpaksa harus ”menyerah” hanya
mengajak koalisi agar bisa Tak heran jika partai-partai menjadi calan Wakil Presiden
mengajukan calon. Parta-partai kemudian saling bermanuver berpasangan dengan Megawati
besar maupun kecil berlomba menggalang koalisi. Komunikasi Soekarnoputri. Hal ini terjadi
saling melakukan komunikasi politik antar elite partai pun terus setelah Partai gerindra ”gagal”
politik untuk mengajak berkoalisi. dibangun. Tak ketinggalan, Partai menggalang koalisi dengan Partai
Maklum, yang bisa mengajukan Demokrat yang sesunguhnya Amanat Nasional (PAN) dan
2 PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72