Page 29 - MAJALAH 72
P. 29

LAPORAN UTAMA



            PartaiPersatuan Pembangunan     (PDP), Partai Damai Sejahtera    ”lari”. Sebut saja Irsyad Sudiro
            (PPP) yang sebelumnya sudah     (PDS),Partai Karya Peduli Bangsa   yang terang-terangan mendukung
            memberi lampu hijau. PAN dan    (PKPB), Partai Bintang Reformasi   SBY-Boediono. Irsyad kini masih
            PPP kemudian justru berkoalisi   (PBR),  Partai Perjuangan       menjadi anggota DPR dar Partai
            dengan Partai Demokrat.         Rakyat Nasional (PPRN), Partai   Golkar dan dipercaya menjadi
               Dalam koalisi Partai Gerindra   Keadilan dan Persatuan Indonesia   Wakil Ketua Badan Kehormatan
            dan PDI-Perjuangan pun pada     (PKPI), PPPI, Partai Republika   DPR.
            awalnya sempat terjadi tarik-   Nusantara, Partai Patriot,          Sejumlah kader partai di
            ulur yang ketat,. Dikabarkan,   PNBKI, PPI, Partai Pelopor,      daerah-daerah, bahkan pengurus
            panjangnya proses koalisi itu   PKDI, PIS, PPIB dan Partai       partai di daerah  juga acap
            karena  Partai Gerindra tetap   Penegak Demokrasi Indonesia      memberi dukungan yang tidak
            bersikeras menempatkan Prabowo   (PPDI). Pasangan ini dalam      sejalan dengan keputusan
            sebagai  Capres sementara       undian nomor peserta pemilu di   partai di tingkat pusat.  PAN
            Megawati juga tetap pada        KPU memperoleh nomor urut 2.     kota Tangarang misalnya,
            pendiriannya igin menjadi Capres      Selain itu, empat partai juga   justru mendukung pasangan
            dengan alasan  Kongres PDI-P    berkoalisi untuk mencalonkan     Mega-Prabowo. Ketua Majelis
            telah mengamanatkan Megawati    Pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.    Pertimbangan Partai PAN
            untuk maju sebagai calon        Ke empat pataia itu adalah  Partai   Kota Tangerang, Samlawi dan
            presiden.                       Golkar, Partai Hanura, Partai    Wakil Sekretaris Hairul Ritonga
                                            Kebangkitan Nasonal Ulama        menyampaikan dukungan itu
            Terkristalisasi dalam 3         (PKNU) dan PDK (Partai           di kediaman Megawati dan
            kubu                            Demokrasi Kebangsaan). Inilah    diterima Ganjar Pranowo, Senin
               Patai-partai peserta pemilu   yang merupakan pasangan peserta   18 Mei lalu. Tak hanya Pan, PDS
            pun akhirnya terkristalisasi    pilpres dengan nomor urut 3.     misalnya, sejumlah anggota Fraksi
            dalam tiga kubu yang kemudian                                    PDS di DPR yang dimotori
            melahirkan tiga pasang calon    Tak Linier                       Constan Ponggawa justru
            presiden-wakil presiden. Yakni,      Namun tampaknya, koalisi    mendukung pasangan Megawati-
            pertama adalah Pasangan         yang dibangun oleh pimpinan      Prabowo. Terjadi perpecahan
            Megawati Prabowo yang diusung   partai politik itu tak otomatis   ditubuh Fraksi PDS DPR dalam
            oleh sembilan partai, yakni:    berjalan linier. Ada saja kader-  soal dukung mendukung ini.
            PDI-Perjuangan, Partai Gerindra,   kader partai yang justru memberi      Sejumlah kasus di atas
            PNI Marhaenisme, Partai Karya   dukungan berbeda dengan yang     memberi gambaran bahwa pola
            Perjuangan, Partai Buruh, Partai   dilakukan oleh partainya. Sebut   koalisi yang dibangun sekarang
            Merdeka, Partai Kedaulatan,     saja, Dradjat Wibowo. Anggota    ini bisa mengganggu soliditas
            Partai Serikat Indonesia, Partai   DPR dari Fraksi PAN ini terang-  partai dan rentan terhadap
            Persatuan Nahdlatul Ummah       terangan hadir dan mendampingi   terjadinya perpecahan di tubuh
            Indonesia. Pasangan ini dalam   pasangan JK-Wiranto saat         partai. Keputusan formal elite
            undian nomor urut peserta pemilu   mendaftar ke KPU. Tak hanya   partai belum tentu diikuti arus
            yang diselenggarakan di KPU     Drajat, anggota FPAN DPR         bawah. Tampaknya,  pragmatisme
            (Komisi Pemilihan Umum), Sabtu   Alvin Lie Liang Pao juga terang-  kekuasaan maupun pragmatisme
            30 Mei 209 lalu memperoleh      terangan mendukung pasangan      materi, sangat kasat mata
            nomor urut  1.                  Jk-Wiranto. Padahal, PAN secara   mewarnai aktivitas dukung-
               Kelompok kedua adalah        formal adalah salah satu partai   mendukung ini.
            partai-partai yang mengusung    yang berkoalisi mencalonkan         Akankah mesin politik
            Pasangan Susilo Bambang         pasangan SBY-Boediono.           dari partai-partai politik ini
            Yudhoyono (SBY)-Boediono.          ”Penyimpangan” itu tak hanya   akan berjalan efektif untuk
            Pasangan ini diusung oleh koalisi   terjadi di PAN.  Ali Mochtar   memenangkan pasangan calon
            partai terbanyak dibanding      Ngabalin dari PBB (Partai Bulan   presiden-wakil presiden yang
            kandidat lain. Partai-partai yang   Bintang) juga terang-tarangan   diusung? tentu 8 Juli nantilah
            berkoalisi itu adalah: Partai   mendukung Jk-Wiranto. Padahal    jawabannya. Bagaimana pun
            Demokrat, Partai Keadilan       PBB juga merupakan partai yang   pertarungan kali ini sangat
            Sejahtera (PKS), Partai Amanat   tergabung dalam koalisi yang    ditentukan oleh berjalannya mesin
            Nasional (PAN), Partai Persatuan   mencalonkan SBY-Boediono.     politik serta kemampuan intelejen
            Pembangunan (PPP), Partai          Sebaliknya, dari kubu         maupun konsultan politik masing-
            Kebangkitan Bangsa (PKB),       koalisi Golkar-Hanura yang       masing kandidat serta sejauh
            Partai Bulan Bintang (PBB),     mencalonkan JK-Wiranto juga      mana visi dan misinya diterima
            Partai Demokrasi Pembaruan      tidak luput dari adanya kader yang   masyarakat. (tim)

                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72  2
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34