Page 32 - MAJALAH 72
P. 32

PENGAWASAN



               “Karena dengan tersangkut Antasari   korupsi oleh KPK.” tandasnya.  Lebih lanjut ia menambahkan,
            pada kasus pembunuhan Nazaruddin,   Ditanya apakah perlu ada pengganti   sekarang pimpinan KPK harus dapat
            maka pemberantasan korupsi tidak   Antasari oleh DPR jika nanti statusnya   menjawab itu dengan tindak lanjut atas
            boleh stagnasi, ditangkap atau tidaknya   menjadi terdakwa, Nasir menerangkan,   banyaknya kasus yang sudah mengantri
            Antasari, KPK harus tetap memiliki   bahwa  penggantian  tersebut  perlu   untuk diproses dan KPK juga harus
            komitmen seperti yang diinginkan oleh   dilakukan,  namun  DPR  belum   mampu menerapkan prioritas sehingga
            masyarakat,”kata Nasir Djamil.  memutuskan format penggantian.   terlihat pemberantasan korupsi tidak
                                               “ “

                                                         ungan,
               Lebih lanjut ia menambahkan,    “Ada kecendrungan, akan dilakukan     reaktif akan tetapi punya tujuan-tujuan
                                                 da
                                                               akan
                                                                  dilakukan
                                                A
                                                   kecendr
            kalau hanya karena Antasari ditangkap   uji kelayakan untuk mengganti Antasari,   strategis dalam rangka mendorong
            lalu komitmen anggota KPK lainnya   itu artinya Komisi III akan memberikan   efektifitas pemberantasan korupsi.
            melemah, itu berarti mereka melanggar   kesempatan kepada putra-putri terbaik   Ditanya tentang, apakah kinerja
            sumpah dan janji jabatan saat dilantik   bangsa  untuk  mengajukan  dirinya   KPK akan terhambat dengan tidak
            dulu.                           sebagai anggota KPK,” ujarnya.   lengkapnya salah satu unsur pimpinan,
               “Meskipun pimpinannya ditangkap,   Namun, ia menambahkan, bisa saja   Fahmi menjelaskan hal tersebut lebih
            maka pimpinan KPK lainya wajib   dilakukan pemilihan ulang di Komisi   pada sistem pengambilan keputusan
            menjalankan system yang telah dibuat   III, karena dalam aturannya wakil ketua   saja.
            sesuai dengan koridor hukum, dan   KPK tidak secara otomatis menjadi   Apalagi  tambahnya,  mengenai
            bukan like or dislike para pimpinan   Ketua KPK, “Saat ini Komisi III DPR   komposisi  4  (empat)  orang  yang
            KPK,”tambahnya.                                                  dipermasalahkan,  terutama  oleh
               Ditanya komentarnya mengenai                                  beberapa fraksi di Komisi III DPR. “Hal
            anggapan di masyarakat dibeberapa                                ini biasa secara politis karena korupsi
            media bahwa DPR tidak komit dalam                                memang menyangkut kekuasaan dan
            memberantas korupsi, karena setelah                              ada banyak yang berkepentingan agar
            penangkapan Antasari, pimpinan KPK                               kerja KPK terganggu, namun diluar
            yang  lain  diminta  tidak  membuat                              konteks dalam pengambilan keputusan
            keputusan.                                                       saya kira KPK tidak perlu terhambat
               Menurut Nasir Jamil yang kini                                 atau melambat,”tegasnya.
            terpilih kembali menjadi anggota DPR                               Menanggapi sikap anggota Komisi
            periode 2009-2014 menjelaskan, media                             III, yang dinilai tidak mendukung atau
            secara umum memang belum berpihak                                menghambat  kinerja  KPK,  Fahmi
            kepada DPR. Itu sebabnya jika ada                                menjelaskan, secara politis hal ini dapat
            kasus yang menyangkut dengan anggota                             dipetakan dengan melihat KPK sebagai
            DPR media dengan cepat memblow-up   Kepala Divisi Korupsi Politik Indonesian   ancaman bagi DPR.
            dan menjadikannya sebagai head line.  Corruption Watch (ICW), Fahmi Badoh  Kasus  suap  DPR  yang  banyak
               Padahal, ungkapnya, jika mau jujur                            terungkap mungkin menjadi alasannya.
            , pelaku korupsi itu banyak didapat                              Tapi kata Fahmi dirinya yakin tidak
            di  kalangan  eksekutif. “Boleh  jadi   sedang menunggu perjalanan kasus dan   semua  fraksi  di  DPR  atau  semua
            secara  kelembagaan  DPR  belum   status hukum Antasari,” terangnya.  anggota DPR tidak mendukung kerja
            mampu mewujudkan komunikasi yang   Pendapat  serupa  dikatakan   KPK. “Lambat laun seiring dengan
            efektif dengan kalangan media, dan   oleh Kepala Divisi Korupsi Politik   berkurangnya budaya korupsi di DPR,
            saya perlu luruskan bahwa keinginan   Indonesian Corruption Watch (ICW),   dukungan atas pemberantasan korupsi
            agar Pimpinan KPK tidak membuat   Fahmi  Badoh  yang  mengatakan   juga akan meningkat,”ujarnya.
            keputusan pasca penangkapan Antasari,   meskipun Antasari Azhar ditangkap   Menyinggung pernyataan komisi
            belum menjadi sikap DPR, melainkan   dan dinonaktifkan sebagai Ketua KPK,   III DPR yang pesimis melihat kinerja
            sikap sebagian besar anggota Komisi III   komitmen pemberantasan oleh KPK   KPK berkaitan dengan pengambilan
            DPR,”tegasnya.                  seharusnya tidak bergantung pada   keputusan karena hanya diputuskan
               Ia menjelaskan, beberapa waktu   individu Antasari.           4 pimpinan pasca dinonaktifkannya
            yang lalu saat Raker dengan KPK,   “Sistem internal yang sudah berjalan   Antasari, Fahmi menjelaskan manuver
            Komisi III DPR hanya mengingatkan   di KPK yang harus menjawab soal   politik yang reaksioner ini memang
            bahwa undang-undang yang mengatur   kinerjanya, meskipun harus dijalankan   amat membingungkan karena untuk
            tentang KPK, menyebutkan bahwa   dengan  komposisi  pimpinan  yang   kepentingan jangka pendek semata,
            kepemimpinan  KPK  itu  bersifat   tinggal  empat  orang  saja  dan  jika   tetapi sangat berpengaruh terhadap citra
            kolektif.                       penonaktifan  Antasari  dari  KPK   pemberantasan korupsi DPR yang kian
               “Maka dari itu, secara umum Komisi   dianggap sebuah permasalahan dalam   terpuruk.
            III DPR tidak pernah menghambat   menjalankan sistem internal, seharusnya   “Hubungan  antara  komposisi
            KPK untuk membuat keputusan terkait   sistem ini bisa bekerja lebih baik setelah   dengan pengambilan keputusan hanya
            dengan tugas-tugas pemberantasan   Antasari pergi,” tegasnya.    alasan saja dan terkesan pragmatis,

             0      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 72
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37