Page 38 - MAJALAH 155
P. 38

KUNKER


                                                                                kemanusiaan, tentu membantu aspek
                                                                                sisi kemanusiaan dan tentu sangat kita
                                                                                dukung tetapi jangan juga karena alasan
                                                                                itu kemudian mereka berlama-lama di
                                                                                sini. Maka tadi saya katakan harus ada
                                                                                solusi yang konkret untuk menyelesaikan
                                                                                masalah ini yang berhubungan dengan
                                                                                pemulangan mereka ke negara asalnya,”
                                                                                papar Benny.
                                                                                   Anggota Komisi III daerah pemilihan
                                                                                Kalimantan Barat Erma Suryani Ranik
                                                                                memaparkan, Rumah Detensi Imigrasi di
                                                                                Pontianak, Kalimantan Barat menampung
             foto : Nadya/iw                                                    sekitar 150 pengungsi dari Afghanistan,
                                                                                sebagian besar mereka dari Etnis Hazara.

              Komisi III DPR RI meninjau rumah Detensi Imigrasi Pontianak, Kalbar  Etnis Hazara merupakan Etnis Minoritas
                                                                                di Afghanistan, mereka beragama islam
                  Kasus Pencari Suaka Politik                                   tetapi alirannya berbeda yaitu beraliran
                                                                                Islam Syiah, sehingga mereka mengalami
                  Harus Diselesaikan Di Taraf                                   masalah di Afghanistan. Para WNA yang
                                                                                tinggal di Rumah Detensi rata-rata sudah
                               Internasional                                    3 tahunan.
                                                                                   “Masalahnya  adalah  mereka  ini
                                                                                mencari suaka Politik atau Asilum ke
                                                                                beberapa negara khususnya negara
              Kunjungan  Kerja reses masa  persidangan I Tahun Sidang
                                                                                Australia. Hanya sampai sekarang proses
              2017-2018, Komisi III DPR RI membagi timnya menjadi dua
                                                                                di Australia mereka tidak  mau menerima
              Tim, yaitu Tim Komisi III ke Provinsi Kalimantan Barat dan        dengan mudah para pencari suaka ini,
              Tim Komisi III ke Provinsi Kalimantan Selatan. Tim Komisi         sehingga  kemudian para pengungsi dari
              III ke Kalbar dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny        Afghanistan ini diurus oleh UNHCR,”
              Kabur  Harman,  dan Tim Komisi  III ke  Kalsel  dipimpin          kata Politisi Partai Demokrat tersebut.
                                                                                Menurut Erma, Komisi III DPR RI
                                Desmond Junaidi Mahesa.
                                                                                Berkepentingan untuk melihat Rudenim
                                                                                karena tidak menginginkan para pencari
                     edua tim banyak menemukan   karenanya harus ada penyelesaian yang   suaka politik diasemiliasi ke masyarakat,
                     permasalahan di kedua daerah   sifatnya diplomatik di level internasional.  mengingat hal itu sangat berbahaya.
             Ktersebut, antara lain kasus         Selama menjadi penghuni Rumah   Karena kejahatan dan pelanggaran
              pencari suaka politik, kasus Fidelis, over   Detensi, para WNA tersebut dibiayai dan   hukum dapat terjadi begitu mudah jika
              kapasitas lapas, dan lain-lain.  diurus oleh UNHCR (United Nations   para WNA di Rudenim diasemiliasi ke
                 Di Pontianak, Tim Komisi III   High Commissioner for Refugees).   masyarakat.
              melakukan peninjaun ke Rumah Detensi   Menindaklanjuti adanya UNHCR yang
              Imigrasi (Rudenim) Pontianak. Benny K.   mengurus para WNA tersebut, Benny   Kasus Fidelis Jadi Cambuk Bagi
              Harman menilai, kasus Warga Negara   mengungkapkan, jangan hanya karena   Hukum Indonesia
              Asing (WNA) yang menjadi pengungsi   UNHCR melakukan tugasnya di aspek   Sementara saat melakukan pertemuan
              sebagai Political Asilum Secret atau   kemanusiaan, justru membuat para   dengan Badan Narkotika Nasional
              Pencari  Suaka  Politik.   Kasus  ini tidak   WNA nyaman dan tidak ingin pulang ke   Provinsi (BNNP) Kalbar, anggota
              hanya menjadi masalah bagi Indonesia   negara asalnya.            Komisi III DPR RI Erma Suryani Ranik
              melainkan masalah internasional. Oleh   “Ya UNHCR itu kan aspek   geram dan kecewa dengan kinerja BNNP



              38  | PARLEMENTARIA n Edisi : 155 TH. XLVII 2017
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43