Page 39 - MAJALAH 155
P. 39

Kalbar, utamanya dalam kasus Fidelis,   Kata Politisi Partai Gerindra tersebut saat   Basarah yang turut serta dalam Tim
              yang menanam ganja demi pengobatan   melakukan pertemuan dengan Kepala   Komisi III ke Banjarmasin, menilai
              Isterinya yang sakit keras. Menurutnya,   Kanwil Kemenkumham Banjarmasin.  para penegak hukum, baik kepolisian,
              dalam kasus tersebut, BNNP Kalbar   Bila tahanan kasus narkoba terus   kejaksaan, hingga para hakim di
              tidak memiliki konsep restorative justice.   bertambah di Lapas ini, berarti ada yang   pengadilan perlu menata kasus-kasus
                 “Kasus ini sudah diputus dan sudah   salah dari penanganan  narkoba. BNN   pidana dalam sebuah criminal justice
              berkekuatan hukum tetap, pada tanggal   sebagai institusi yang punya otoritas   system. Ini dipandang penting untuk
              15 November Fidelis akan bebas murni.   menanganinya perlu merubah cara   memberi perhatian terhadap pemidanaan
              Dan kasus ini juga menjadi perhatian   penidakannya. Kampanye pencegahan   para tersangka, terutama tersangka kasus
              bagi dunia  bagaimana cara hukum   perlu diperluas dengan gerakan yang   narkoba.
              Indonesia memperlakukan orang yang   masif.                          “Kami menekankan pentingnya
              mencari pengobatan alternatif dengan   “Ada suatu pertanyaan besar dari   criminal justice system dilaksanakan
              menggunakan ganja,” kata politisi   kami Komisi III menyangkut hal ini.   secara baik dan efektif. Criminal justice
              Partai Demokrat ini menumpahkan   Nanti kita akan ketemu dengan Kapolda   system yang dimaksud adalah dalam hal
              kekecewaannya. Apalagi, saat ini Komisi   dan BNN,” ucap Desmond J. Mahesa.   pemidanaan seseorang atau tersangka,
              III juga sedang menyelesaikan RUU   Over kapasitas selalu menjadi masalah   terutama tersangka narkoba, para
              KUHP. Maka, kasus Fidelis menjadi   di hampir semua Lapas di Indonesia.   penegak hukum harus memperhatikan
              bagian yang akan dimasukkan ke dalam   Untuk itu, sambung Desmon,  perlu ada   aspek legal formal,” papar Basarah.
              isu pembahasannya.               kebijakan yang dirumuskan di tingkat   Para penegak hukum, sambung
                 “Buku 1 sudah selesai dan ada 100   pusat dan ada pula kebijakan di tingkat   politisi PDI Perjuangan ini, perlu
              lebih pasal. Kita akan masuk ke buku   daerah. Dengan kunjungan Komisi III ini,   berkoordinasi termasuk dengan BNN,
              2. Kita berharap kejadian yang  dialami   tentu ada kroscek sekaligus melihat dari   agar bisa memilah mana tersangka korban
              Fidelis ini bisa menjadi salah satu inisiatif   dekat bagaimana kondisi Lapas selama   dan tersangka pengedar narkotika.
              untuk membuka ruang yang lebih besar   ini. Kasus narkoba masih mendominasi   Dengan begitu, penegak hukum juga
              lagi bagi penelitian penggunaan beragam   penghuni Lapas. Bahkan, ada narkoba   bisa memperhitungkan kapasitas Lapas
              obat-obatan yang bisa dipakai untuk   masuk ke Lapas. Ini tentu menyangkut   dalam  menampung  para  tersangka
              penyembuhan manusia, salah satunya   penjagaan yang lemah.        yang divonis penjara. Di Banjarmasin
              adalah menggunakan ganja,” ungkap                                 sendiri, Kapasitas Lapasnya hanya 326
              Erma.                            Penegak Hukum Perlu Menata       narapidana. Tapi, kini malah dihuni 3.200
                                               Criminal Justice System          narapidana yang mayoritas terjerat kasus
              Over Kapasitas Lapas Banjarmasin    Anggota Komisi III DPR RI Ahmad   narkoba. n(ndy, rief)
              Sudah Meresahkan
                 Di Banjarmasin, Tim Komisi III yang
              dipimpin  Wakil Ketua Komisi III DPR
              RI Desmond Junaidi Mahesa menyoroti
              Over Capacity Lembaga Pemasyarakatan
              (Lapas) di Banjarmasin sudah sangat
              meresahkan. Para narapidana yang
              ditempatkan di Lapas ini terus bertambah,
              tidak berkurang. Apalagi yang bertambah
              adalah narapidana kasus narkoba.
                 Menurut Desmon, ada yang salah
              dari penanganan tindak pidana narkoba.
              Aksi pencegahan dinilai masih kurang.
              “Kami ingin melihat apakah ada
              perubahan over capacity. Semakin baik                                                            foto : Arief/iw
              atau tidak semakin baik. Realisasinya
              ternyata jumlah orang selalu bertambah.”   Komisi III DPR RI saat meninjau Lapas Kelas IIA Teluk dalam, Banjarmasin



                                                                                Edisi : 155 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44