Page 76 - Stabilitas Edisi 195 Tahun 2023
P. 76

juga membuktikan bahwa kelompok
                                                                               ransomware ini memang berhasil
                                                                               mencuri dan mengenkripsi 1,5 TB data
                                                                               milik BSI.
                                                                                  Data yang dicuri itu meliputi
                                                                               sembilan database berisi data pribadi
                                                                               lebih dari 15 juta nasabah dan pegawai,
                                                                               yang antara lain isinya adalah nomor
                                                                               telepon, alamat, nama, informasi
                                            Kami menyampaiKan                  dokumen, jumlah isi rekening, nomor
                                            permOhOnan                         kartu, transaksi, dan lainnya. Selain
                                            maaf atas                          itu seperti disebut Alfons juga pencuri
                                                                               mengaku mempunyai password untuk
                                            KetidaKnyamanan                    semua layanan internal dan eksternal di
                                            nasabah Karena                     bank.
                                                                                  Alfons menyebut, kejadian peretasan
                                            adanya Kendala                     ini kemungkinan besar terjadi sebelum

                                            dalam mengaKses                    8 Mei, di mana saat itu aplikasi BSI
                                                                               Mobile mengalami error dan tidak
                                            layanan bsi pada                   bisa digunakan. “Kejadian peretasan
                                            8 mei 2023. prOses                 kemungkinan besar terjadi jauh
                                                                               sebelum 8 Mei 2023, saat semua data
                          hery gunardi,     nOrmalisasi                        sudah berhasil dikopi dan aksi enkripsi
                       Direktur Utama BSI   layanan banK                       dilakukan,” kata Alfons dalam keterangan
                                                                               resminya.
                                            syariah indOnesia                     Menurut Alfons, proses pencurian
                                            telah Kami                         data sebesar 1,5 TB membutuhkan
                                                                               waktu yang sangat panjang. Dia
                                            laKuKan.                           menganalogikan, jika pencurian data

                                                                               BSI dilakukan 24 jam non stop dengan
                                                                               kecepatan 25 Mbps, butuh waktu 6 hari
                                                                               hingga proses selesai.
                                                                                  Namun, jika dilakukan dengan hati-
                                                                               hati untuk menghindari kecurigaan
                                                                               korban, waktu yang dibutuhkan lebih
                                                                               panjang, yakni mencapai 12 hari. Alfons
                                                                               menyebut aksi peretasan tersebut
                                                                               diperkirakan terjadi sejak libur lebaran.
          berlaku. Bank, selain harus memperbaiki   Sementara itu, sejumlah pemerhati   Akibat peretasan tersebut, menurutnya
          tata kelola keamanan informasinya,   keamanan dunia maya memastikan   saldo nasabah BSI bisa saja terekspos
          juga harus menyiapkan tata kelola   memastikan bahwa BSI telah menjadi   ke publik. “Akibat kebocoran data
          Pelindungan Data Pribadi,”jelas dia.  korban ransomware. Bahkan salah satu   tersebut, nasabah dengan saldo yang
            Bank lanjut Satriyo juga harus   pakar keamanan siber dan forensik   tidak wajar akan terekspos dan menjadi
          memperhatikan sumber daya manusianya   digital, Alfons Tanujaya memastikan, BSI   perhatian publik, kantor pajak, dan
          karena faktor tersebut dinilai menjadi   jadi korban ransomware yang dikirim   pihak berwenang,” kata Alfons yang juga
          titik terlemah dari sistem keamanan   peretas bernama Lockbit.       founder dari Vaksincom.
          informasi. Oleh karena itu training   Dia pun memaparkan kronologi      Selain itu, para nasabah juga
          dan awareness rutin menjadi sangat   mengenai kejadian peretasan terhadap   menurutnya harus segera mengganti
          penting. Bahkan BSSN saat ini sedang   BSI yang mengakibatkan dicurinya 1,5   kredensial untuk login ke berbagai
          merumuskan Standar Kompetensi Kerja   TB data milik 15 juta nasabah hingga   layanan BSI, dari mulai pin ATM sampai
          Nasional di bidang Information Security   karyawannya. Menurut Alfons, Lockbit   password m-banking. “Data sensitif
          Awareness,” tambah dia.           tak sekedar menggertak sambal, tetapi   seperti kredensial m-banking, internet


         76   Edisi 195 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81