Page 21 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 21

alam melintasi jalur     (mengatur produk, praktik pemasaran,
                   bisnis yang makin berat   perlindungan konsumen, dan masa
                   dan berliku, industri    transisi dari aturan lama); POJK No. 22
          Dasuransi di Indonesia            Tahun 2024 mengenai Laporan Berkala
          harus melewatinya dengan beban yang   Perusahaan Perasuransian (mengatur
          kian bertambah karena harus juga   pelaporan yang lebih rinci).
          menghadapi aturan-aturan baru yang   Selain itu, diterbitkan juga POJK No.
          lebih ketat. Dalam beberapa tahun   36 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan
          terakhir, pelaku usaha jasa keuangan   Usaha Perusahaan Asuransi
          non bank tidak hanya bergelut dengan   (perombakan persyaratan operasional);
          strategi pemasaran atau inovasi produk,   POJK No. 37 Tahun 2024 yang merevisi
          namun juga dengan serangkaian regulasi.  prosedur pengenaan sanksi administratif
            Setidaknya ada dua regulasi di bisnis   di bidang perasuransian; serta POJK No.
          asuransi yang menjadi concern pelaku   38 Tahun 2024 yang merevisi ketentuan
          industri saat ini: penerapan PSAK 117   pembubaran, likuidasi, dan kepailitan
          dan aturan konsolidasi. Aturan yang   perusahaan asuransi.
          disebut pertama yang sejatinya sudah   “POJK 36 Tahun 2024 secara
          diujicobakan sejak tahun lalu dan berlaku   tegas mengatur bahwa perusahaan
          tahun ini, dinilai akan berdampak pada   asuransi wajib menerapkan “perilaku
          pengakuan pendapatan dan liabilitas   usaha dengan standar etika bisnis
          asuransi. Sementara aturan konsolidasi   yang baik” dan bahwa asosiasi terkait
          akan membuat kebutuhan permodalan   bertanggungjawab menyusun kode   Jusuf Wibisana, Partner PwC
          asuransi makin meningkat.         etik serta mengawasi pelanggarnya dan   dalam Jasa Asuransi
            Kepala Departemen Pengawasan    melaporkan ke OJK. Ini mendorong
          Asuransi dan Jasa Penunjang Otoritas   standar integritas yang lebih tinggi di   Dampaknya
          Jasa Keuangan (OJK), Sumarjono    seluruh lini bisnis,” ungkap Sumarjono.
          mengatakan, sektor Perasuransian,    Terakhir, pada awal 2025 OJK       bukan sekadar
          Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP)   menerbitkan POJK No. 2 Tahun       angka di neraca,
          dituntut untuk menyesuaikan diri pada   2025 terkait tata cara pelaksanaan
          perubahan besar pada permodalan,   pungutan sektor jasa keuangan yang   perusahaan harus
          pelaporan, dan tata kelola.       berdampak administratif pada pelaku.   menyiapkan mesin
            “Perubahan terbesar yang        Dokumen-dokumen ini dimaksudkan
          menimbulkan konsekuensi operasional   memperkuat pengawasan, transparansi,   IT, tim aktuaria,
          dan akuntabilitas nyata adalah penerapan   dan perlindungan konsumen, tetapi   rekonsiliasi
          PSAK 117 (adopsi IFRS 17). PSAK 117   implementasinya menambah lapisan
          merombak cara kontrak asuransi diukur   kepatuhan yang harus dijalani industri.   akuntansi yang jauh
          dan dilaporkan,” ujar dia.           Terkait penerapan PSAK 117,        lebih kompleks,
            Selain aturan PSAK 117, tahun   Partner PwC dalam Jasa Asuransi, Jusuf
          2024–2025 menjadi periode padat bagi   Wibisana mengatakan perusahaan harus   dan pengungkapan
          OJK menerbitkan aturan yang langsung   sudah mampu menyesuaikan diri dengan   yang jauh lebih
          menyentuh operasional asuransi.   aturan baru tersebut. Terutama terkait   granular.
          Beberapa POJK baru atau pembaruan   adanya tiga model pengukuran (GMM,
          penting yang relevan bagi industri   PAA, VFA), liabilitas klaim dan premi
          perasuransian pada rentang waktu ini   jangka panjang harus didiskontokan,
          adalah POJK No. 3 Tahun 2024 tentang   reasuransi dihitung terpisah, dan
          Penyelenggaraan Inovasi Teknologi   pengakuan pendapatan serta laba terikat
          Sektor Keuangan (menata tata kelola   pada pola jasa yang telah diberikan bukan
          inovasi dan penyelenggaraan teknologi   hanya aliran premi.
          keuangan untuk sektor jasa keuangan).  “Dampaknya bukan sekadar angka di
            Kemudian, ada juga POJK No. 8   neraca, perusahaan harus menyiapkan
          Tahun 2024 tentang Produk Asuransi   mesin IT, tim aktuaria, rekonsiliasi
          dan Saluran Pemasaran Produk Asuransi   akuntansi yang jauh lebih kompleks, dan


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 216 / 2025 / Th.XXI 21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26