Page 22 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 22
pengungkapan yang jauh lebih granular,” kebutuhan mendesak, sementara
ucap lelaki yang menyelesaikan tugasnya unit bisnis komersial menunggu
di PwC tengah tahun ini. kepastian teknis agar produk baru
Jusuf menjelaskan, penerapan PSAK tidak memunculkan risiko pelaporan
117 membawa perubahan signifikan retroaktif,” ungkapnya.
pada pengukuran kontrak dengan Jusuf mengatakan, dari sisi industri,
tiga model utama (GMM, PAA, VFA), sebagian perusahaan besar memilih
penerapan tingkat agregasi yang lebih menahan peluncuran produk kompleks
granular, hingga pemisahan perhitungan dan ekspansi agresif sampai sikon
reasuransi. Selain itu terdapat perubahan pelaporan dan modalnya stabil yaitu
dalam penyajian laporan keuangan, pelaku menengah kekecil menghadapi
pengakuan pendapatan dan laba serta dilema antara mencari investor/partner
perlunya pengungkapan tambahan, atau menjadi target konsolidasi.
seperti tabel rekonsiliasi.
Sementara itu, tantangan lainnya, Respons Industri
berangkat dari POJK 23/2023 yang Sementara itu, Direktur Eksekutif
mendorong pengelompokan perusahaan AAJI Togar Pasaribu mengatakan, secara
berdasarkan ekuitas (KPPE), kenaikan rinci terdapat beberapa dampak utama
modal disetor untuk izin usaha baru, yang akan dirasakan industri asuransi
serta kenaikan minimum ekuitas jiwa dari adanya berbagai regulasi yang
bertahap untuk perusahaan existing yang telah dikeluarkan OJK.
Fankar Umran, Direktur Utama akan efektif pada 2026 dan 2028. Togar menyebut regulasi yang
Askrindo Menurut Sumarjono, Per Mei 2025, berkaitan dengan peningkatan
73,61 persen perusahaan asuransi telah modal minimum akan memunculkan
Lalu, ada juga term memenuhi batas ekuitas minimum untuk konsolidasi industri. ”Persyaratan
modal minimum mendorong merger
periode pertama di tahun 2026, namun
liabilities dimana hanya sekitar 48,61 persen yang telah dan akuisisi, sehingga menghasilkan
asuransi kredit siap untuk pemenuhan tahap kedua di perusahaan yang lebih kuat secara
memiliki kewajiban tahun 2028. finansial,” ujarnya, Rabu (5/2).
Selain itu, Togar menerangkan
“Ini menjadi tanda bahwa sebagian
pembayaran klaim besar pelaku masih menata modal dan industri asuransi jiwa akan merasakan
yang bersifat jangka struktur korporasi mereka. Tekanan peningkatan tata kelola dan
modal ini memicu upaya konsolidasi
kepercayaan publik. Dia menyebut hal
panjang, sehingga (merger, spin-off, refocusing lini usaha) itu berkaitan dengan POJK Nomor
membutuhkan yang menyita waktu manajerial dan 8 Tahun 2024, yang mewajibkan
transparansi dan tata kelola yang lebih
sumber daya, sehingga laju ekspansi
modal yang cukup produk dan distribusi relatif melambat,” baik, sehingga dapat memperkuat
dalam menjaga ujar dia. kepercayaan masyarakat.
Sementara itu, Jusuf menjelaskan,
Togar menyampaikan dampak utama
keberlanjutan dampak gabungan PSAK 117 dan agenda lainnya, yaitu produk asuransi jiwa
perusahaan. konsolidasi paling terasa pada dua hal akan lebih sesuai dengan kebutuhan
yaitu, alokasi belanja modal dan prioritas
nasabah. Dia menjelaskan regulasi
proyek transformasi. Anggaran IT yang ketat memastikan produk asuransi
semula untuk digitalisasi front-end lebih relevan dengan kebutuhan dan
atau penetrasi pasar mikro kini harus kemampuan finansial pemegang polis.
dialihkan untuk pembangunan data Lebih lanjut, menurut dia, penerapan
warehouse, sistem aktuarial, dan modul regulasi PSAK 117 akan mendorong
pelaporan yang memenuhi kebutuhan asuransi jiwa menerapkan standarisasi
rekonsiliasi ganda. internasional.
“Tenaga ahli aktuaria, IT, dan Selain itu, regulasi tersebut juga
compliance yang terbatas membuat dapat berdampak terhadap peningkatan
perekrutan dan upskilling menjadi kualitas laporan keuangan dan
22 Edisi 216 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

