Page 25 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 25

ndustri asuransi adalah sektor   asuransi syariah dengan kategori sehat.
               runner up di sektor keuangan   Padahal di industri ada beberapa asuransi
               Indonesia, setelah perbankan.   jika tidak mau dibilang cukup banyak
          IPeringkat itu bukan hanya        yang dalam kondisi kurang sehat.
          dilihat dari sisi asset, tetapi juga dari   Menurut Otoritas Jasa Keuangan,
          sisi masalah. Bahkan dalam satu dekade   saat ini lebih dari lima perusahaan
          belakangan, persoalan yang membelit   asuransi dalam masa penyehatan.
          asuransi lebih intensif ketimbang di   Jauh sebelum itu, regulator juga telah
          perbankan di tengah kondisi belum   membubarkan 42 perusahaan asuransi.
          adanya lembaga penjaminan.        Pencabutan izin mayoritas karena
            Kondisi tersebut, namun begitu,   kesehatan keuangan.
          akan segera berakhir. Akhir tahun lalu,   “Pemerintah dan DPR harus jeli.
          pembuat undang-undang menerbitkan   Jangan sampai gagal bayar tambah
          regulasi yang mengamanatkan agar   marak. Belum lagi pemberlakuan
          Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),   PSAK 74 (kontrak asuransi) di awal
          badan yang menjamin simpanan nasabah   2025 yang diilhami dari International
          bank, untuk juga menjamin polis-polis di   Financial Reporting Standard (IFRS)
          asuransi.                         17 akan membuat sebagian perusahaan
            Akan tetapi, menambah peran     asuransi dan perusahaan asuransi syariah
          menjamin pemegang polis pada baki   tergerus kinerja keuangannya pada awal
          tugas LPS bukan masalah sederhana.   penerapan,” ungkap Wahyudin.
          Apalagi ketika lembaga itu sejak     Maka dari itu, diperlukan insentif   Wahyudin Rahman
          2005 sudah terbiasa menjamin      kebijakan untuk perusahaan asuransi dan
          nasabah simpanan sejak 2005, dan   perusahaan asuransi syariah yang dalam
          nihil pengalaman dalam mengayomi   penyehatan. Misalnya, dengan penetapan   Pemerintah dan
          asuransi. Ditambah lagi, saat ini   tarif lebih tinggi, keanggotaan terbatas
          industri dihadapkan pada kondisi yang   (salah satu produk saja) dan penerapan   DPr harus jeli.
          tidak menguntungkan ketika banyak   masa orientasi calon anggota.       Jangan sampai
          perusahaan dibekap risiko gagal bayar.  Selain itu, kata Wahyudin untuk
            Pengamat perasuransiasn dari UPN   menguatkan program penjaminan yang   gagal bayar tambah
          Veteran Jakarta, Wahyudin Rahman   sudah berjalan harus ada sumber dan   marak. Belum lagi
          menilai mandat sebagai penjamin polis   besaran iuran berdasarkan kategori
          asuransi kepada LPS adalah kabar baik.   perusahaan dan jenis produk. Saat ini,   pemberlakuan
          Pasalnya saat ini belum ada lembaga   yang diusulkan tidak mengklasifikasikan   PsaK 74 di awal
          resmi yang menjamin polis seperti halnya   secara rinci. Padahal, operasionalisasi
          simpanan.                         perusahaan asuransi dengan perusahaan   2025 yang diilhami
            Sejatinya Lembaga Penjamin Polis   asuransi syariah dan karakter setiap   dari iFrs 17 akan
          telah diamanatkan Undang-Undang No.   produk berbeda. “Apalagi pembebanan
          40 Tahun 2014 tentang Perasuransian   tarif PPP akan mengakibatkan kenaikan   membuat sebagian
          yang sudah harus terbentuk paling   premi asuransi,” tambah dia.        perusahaan
          lambat Oktober 2017. Selama penjaminan   Untuk diketahui, premi perusahaan   asuransi
          polis belum terbentuk, maka ketentuan   asuransi terdiri dari porsi risiko murni
          penjaminan bagi pemegang polis masih   (reasuransi dan cadangan teknis), biaya   tergerus kinerja
          berbentuk Dana Jaminan yang berasal   operasional, profit margin dan bunga.   keuangannya.
          dari kekayaan perusahaan asuransi.  Sementara perusahaan asuransi syariah,
            Namun begitu Wahyudin           ada pemisahan premi, yakni dana tabarru
          mengatakan ketika LPS diberikan   (retakaful dan penyisihan teknis) dan
          tugas menjamin polis maka harus ada   dana ujrah (biaya operasional, ujrah
          penajaman dari program penjaminan   retakaful, dan profit margin).
          polis (PPP) yang sudah berjalan. Saat   Perbedaan di atas membuat iuran
          ini keanggotaan program itu hanya bagi   perusahaan asuransi syariah bersumber
          perusahaan asuransi dan perusahaan   dari penyisihan teknis dana tabarru


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII  25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30