Page 27 - Stabilitas Edisi 192 Tahun 2023
P. 27

(setara Rp839,4 juta dengan kurs Rp
          11.192/dollar Singapura). Korea Selatan
          dengan South Korea Deposit Insurance
          Corporation (KDIC) yang dibentuk 1996
          dengan limit penjaminan 20 juta won
          (setara Rp 227 juta dengan kurs Rp 11,35/
          won).
            “Selama ini PDIM Malaysia, SDIC
          Singapura, dan KDIC Korea Selatan
          menetapkan limit penjaminan (coverage)
          polis asuransi sama dengan simpanan
          bank. Intinya, ketiga lembaga itu
          menjamin simpanan bank dan polis
          asuransi,” ungka dia.
            Terkait penjaminan polis asuransi
          itu, LPS pasti akan mengenakan iuran
          kepada perusahaan asuransi. Menurut
          Paul, untuk menjamin rasa keadilan,
          iuran sudah sepatutnya berbasis risiko
          (risk based premium) atau menurut
          profil risiko masing-masing bank dan
          perusahaan asuransi. Semakin tinggi
          risiko bank dan perusahaan asuransi,
          makin tinggi premi penjaminan yang
          dikenakan kepada peserta.

          Penguatan Kelembagaan                                                   Berdasarkan data
            Paul juga menilai perlunya penguatan                                  yang dihimpun Young
          kelembagaan LPS. Dalam hal ini LPS   sebagai lembaga yang menangani PPP.   Indonesian Insurance
          perlu pula mengubah struktur organisasi   LPS diatur melalui Undang-Undang   Professionals (YIIPs,
          dengan menambah minimal satu kepala   Nomor 07 Tahun 2009 yang berfungsi   2022), sejak 2008
          direktorat (direktur) yang menangani   menjamin simpanan nasabah perbankan   kerugian karena gagal
          penjaminan polis asuransi. Selain   yang nilainya pasti. Sementara PPP   bayar mencapai Rp51
          menambah SDM, LPS sudah sepatutnya   menjamin pengembalian premi dan klaim   triliun. Sumbangsih
          terus memperkaya ilmu dan pengetahuan   yang nilai yang tidak pasti. “Segregasi ini   terbesar dari kasus
          serta pengalaman SDM mereka       akan menimbulkan permasalahan dan     Jiwasraya.
          mengenai pengaturan dan pengawasan   komplikasi lanjutan,” katanya.
          perasuransian dan manajemen risiko.  Selain itu, Wahyudin juga
            Tidak hanya berhenti di situ,   mengigatkan skeptisme lain. Bagaimana
          menurut Paul, OJK perlu pula      bisa LPS mengelola dengan baik apabila   ahli asuransi serta aktuaria. Tujuannya
          memperkokoh manajemen risiko      dikomandoi oleh manajemen dengan   percepatan dan lebih fokus dalam
          perusahaan asuransi melalui audit   latar belakang yang belum mempunyai   pelaksanaan teknis.
          internal. Mengapa? Lantaran aneka kasus   pengetahuan dan pengalaman    Kedua, mengubah identitas
          perasuransian yang muncul beberapa   pengelolaan asuransi.           kelembagaan. Seiring perluasan fungsi.
          tahun terakhir ini membuktikan betapa   Di sisi lain, LPS ditunjuk untuk   LPS dapat menambahkan nama.
          lemahnya penerapan manajemen risiko   efisiensi. Pendirian lembaga baru   Misalnya, menjadi LPSP (Lembaga
          di perusahaan asuransi. “Karena itu,   memakan biaya besar dan waktu yang   Penjamin Simpanan dan Polis).
          dibutuhkan reformasi perasuransian   tidak sebentar. Maka beberapa langkah   Penamaan baru membuat PPP terwakili.
          secara lebih cepat.”              yang harus dilakukan LPS. Pertama,   Soal ini, Kementerian Keuangan telah
            Sepakat, Wahyudin juga          membuat direktorat tersendiri bukan   menegaskan bahwa LPS tidak akan
          mengingatkan tentang penguatan    hanya unit penjaminan polis. Direktorat   berganti nama pasca penetapan tugas
          kelembagaan. Sebabnya, LPS ditunjuk   diisi oleh orang yang berpengalaman dan   baru sebagai lembaga penjamin polis.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 192 / 2023 / Th.XVIII  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32