Page 21 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 21
dan perekonomian nasional. OJK pembiayaan ke sektor-sektor produktif Pelonggaran likuiditas
berharap penempatan dana tersebut yang menjadi prioritas pemerintah. dari penurunan BI
dapat mendorong penurunan cost of “BNI menyambut baik setiap Rate dan guyuran
fund (CoF) perbankan yang berimbas kebijakan pemerintah yang bertujuan dana tidak serta merta
pada penurunan suku bunga kredit. memperkuat pertumbuhan ekonomi menurunkan suku
Hal itu diharapkan menjadi stimulus nasional. Penempatan dana di perbankan bunga bank. Hal itu
pertumbuhan kredit dalam mendukung tentu akan menambah ruang likuiditas akan tergantung pada
target pertumbuhan. dan menjadi stimulus positif dalam strategi dan struktur
Dian menekankan, pertumbuhan mendukung pembiayaan di sektor riil,” biaya masing-masing
kredit perbankan tidak hanya ditentukan katanya. bank, terutama terkait
oleh ketersediaan likuiditas. Laju kredit Tampaknya ekspektasi kondisi dengan biaya dana
juga sangat bergantung pada faktor likuiditas di paruh kedua 2025 akan (Cost of Fund/CoF).
eksternal, seperti kuatnya permintaan menjadi kenyataan dibanding beberapa
pembiayaan dari dunia usaha, prospek tahun terakhir. Perpaduan suku bunga
pertumbuhan ekonomi nasional, acuan yang lebih rendah, pertumbuhan
stabilitas keamanan dan politikdan faktor ekonomi yang solid, serta strategi
lainnya. pemerintah menyalurkan dana ke bank-
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan bank negara, berpotensi menciptakan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) siklus yang lebih sehat.
Tbk atau BNI, Okki Rushartomo Namun tantangan menunggu di ujung
mengungkapkan langkah pemindahan jalan. Arus modal global yang rentan oleh
dana pemerintah dapat memberikan ketidakpastian geopolitik, bisa menguji
tambahan ruang likuiditas bagi kembali likuiditas. Untuk saat ini, kita
perbankan. Sehingga, fungsi intermediasi boleh bernapas lega: likuiditas bukan
dapat dioptimalkan dalam menyalurkan lagi momok, melainkan bensin bagi
www.stabilitas.id Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 21

