Page 53 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 53
penggunaan berlebihan yang menjadi Hal senada disampaikan Ketua
dasar usulan penerapan co-payment, Umum Asosiasi Asuransi Umum
harus ditangani oleh perusahaan asuransi Indonesia (AAUI) Budi Herawan. Asosiasi
bersama rumah sakit, bukan oleh siap mendukung langkah OJK terkait Kebijakan terkait co-
payment dinilai akan
konsumen. Terlebih lagi, ia menekankan penundaan implementasi SEOJK 7/2025 berdampak terhadap
bahwa pasien tidak mempunyai kapasitas hingga nantinya ditetapkan pengaturan keputusan konsumen
untuk menilai kelayakan prosedur penggantinya yang lebih mengikat asuransi yang akan
dan layanan medis yang seharusnya dalam bentuk POJK. Terkait penundaan berpikir dua kali untuk
mereka terima. Menurut Rio, alih-alih SEOJK 7/2025, Budi menilai, merupakan melanjutkan polis
mengeluarkan aturan co-payment, OJK langkah dan keputusan yang tepat agar mereka.
seharusnya terlebih dahulu fokus pada ketentuan co-payment mempunyai
pengawasan proses klaim asuransi. landasan hukum yang lebih kuat serta
Di sisi lain, para pelaku bisnis dapat disusun secara lebih komprehensif
mengaku akan menghormati dan dengan melibatkan seluruh pemangku
memberi dukungan terhadap langkah kepentingan, termasuk industri asuransi
regulator dalam memperbaiki dan DPR RI.
penyelengaraan praktik asuransi Direktur Utama PT Asuransi Asei yoy. Dari sisi asuransi komersial, total
kesehatan. Direktur Eksekutif Asosiasi Indonesia (Asuransi Asei) Dody Achmad aset sebesar Rp939,75 triliun atau
Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Sudiyar menilai literasi ke masyarakat mencatat pertumbuhan 4,30 persen
Pasaribu menyatakan tetap menunggu terkait co-payment adalah salah satu yoy. Kinerja asuransi komersial berupa
ketentuan resmi dari OJK terkait POJK bagian dari manajemen risiko belum pendapatan premi pada periode Januari-
tentang Penguatan Ekosistem Asuransi sepenuhnya tersampaikan. Perlu Mei 2025 sebesar Rp138,61 triliun, atau
Kesehatan. “Kami siap mengikuti dan diketahui, kompensasi akan dinikmati tumbuh 0,88 persen yoy, terdiri dari
patuh terhadap setiap keputusan yang masyarakat terkait penerapan co- premi asuransi jiwa yang terkontraksi
diambil dengan harapan regulasi final payment. Saat loss ratio turun maka sebesar 1,33 persen yoy dengan nilai
nanti akan tetap mengedepankan premi yang dibayarkan juga bisa turun. sebesar Rp72,53 triliun, dan premi
perlindungan konsumen dan Data OJK menyebutkan aset asuransi umum dan reasuransi tumbuh
keberlanjutan industri asuransi di masa industri asuransi di Mei 2025 mencapai 3,43 persen yoy dengan nilai sebesar
mendatang,” kata dia. Rp1.163,62 triliun atau naik 3,84 persen Rp66,08 triliun.*
www.stabilitas.id Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 53

