Page 63 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 63

ima tahun lalu, Indonesia
                  sempat digadang-gadang
                  akan menjadi pasar utama
          Lkendaraan listrik di Asia
          Tenggara. Proyeksi itu tidak berlebihan
          mengingat masifnya dukungan
          pemerintah, target ambisius, serta
          insentif seperti subsidi dan potongan
          pajak yang terstruktur.
            Pemerintah saat itu bahkan           KETIDAKSERAGAMAN
          mengeluarkan kebijakan strategis                       INSENTIF
          seperti Perpres No. 55 Tahun 2019 dan
          berbagai insentif fiskal serta non-fiskal     ANTAR DAERAH
          untuk mempercepat ekosistem EV dan        MEMBINGUNGKAN
          mendukung transisi energi yang ramah         KONSUMEN DAN
          lingkungan.
            Namun, memasuki 2025, semuanya               MENYULITKAN
          seperti berbalik. Penjualan kendaraan       PRODUSEN. KAMI
          listrik (electric vehicle/ EV) mengalami
          penurunan drastis karena dihentikannya        BERHARAP ADA
          subsidi, ketidakjelasan insentif lanjutan,   REGULASI TERPADU
          serta ketidakpastian regulasi fiskal yang
          berdampak pada kepercayaan konsumen         YANG JELAS DARI            Agus Santoso, Ketua Asosiasi
          dan pelaku industri.                 PUSAT AGAR STRATEGI               Industri Kendaraan Listrik
            Pemerintah Indonesia menargetkan                                     Indonesia (AIKLI)
          produksi 600 ribu unit EV roda             PEMASARAN BISA
          empat dan 2 juta unit EV roda dua              LEBIH EFEKTIF.
          pada tahun 2030. Target tersebut
          tercantum dalam Perpres No. 55 Tahun
          2019 tentang Percepatan Program
          Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis
          Baterai (KBLBB). Perpres ini bertujuan
          mengakselerasi transisi energi hijau dan
          mengurangi emisi karbon.
            Untuk mendukung target,
          pemerintah menyediakan insentif
          berupa subsidi langsung Rp7 juta per   untuk EV roda dua dan roda empat.   agar ekosistem kendaraan listrik
          unit untuk EV roda dua (baru maupun   Menteri Koordinator Bidang     dapat tumbuh dengan stabil tanpa
          hasil konversi), Pajak Pertambahan Nilai   Perekonomian, Airlangga Hartarto,   mengorbankan keuangan negara.
          Ditanggung Pemerintah (PPN DTP)   menyatakan, “Pada tahun ini, pemerintah   Akibat perubahan kebijakan,
          untuk EV roda empat, pembebasan   tidak lagi memberikan subsidi      konsumen menunda pembelian EV.
          bea masuk untuk EV roda empat siap   langsung sebesar Rp7 juta, melainkan   Menurut Asosiasi Sepeda Motor Listrik
          rakit (CKD) dan siap pakai (CBU), serta   memberikan insentif dalam bentuk   Indonesia (Aismoli), penjualan motor
          pembebasan pajak penjualan atas barang   Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung   listrik mencapai 62 ribuan unit pada
          mewah (PPnBM) untuk EV CBU.       Pemerintah (PPN DTP) untuk         2024, yang dipahami terbantu akibat
            Namun, keberlanjutan insentif   mendukung transisi energi bersih.”  program subsidi pemerintah. Sedangkan
          mulai melemah sejak 2024. Pada       Airlangga mengakui bahwa proses   sepanjang enam bulan pertama tahun
          awal 2025, sebagian besar insentif   transisi ini tidak mudah dan menuntut   lalu, penjualan motor listrik anggota
          dihentikan atau direvisi. Subsidi   penyesuaian kebijakan. Pemerintah saat   Aismoli diyakini tembus 25 ribu hingga
          langsung Rp7 juta untuk EV roda   ini tengah menyusun skema insentif   30 ribu unit.
          dua dicabut sejak Maret 2025 dan   yang lebih berkelanjutan dan bertujuan   Gabungan Industri Kendaraan
          digantikan skema PPN DTP 10 persen   untuk tidak membebani fiskal negara,   Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68