Page 64 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 64
mewajibkan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) minimal 40 persen untuk
memperoleh insentif.
Kenaikan tarif PPN berdampak
langsung pada harga jual EV, terutama
pada kendaraan yang tidak lagi
memenuhi syarat insentif. Selain itu,
pemerintah memberikan relaksasi pajak
PPnBM untuk Low Cost Green Car
KONSISTENSI DAN (LCGC) berbahan bakar bensin, sehingga
KOMUNIKASI YANG harga LCGC menjadi lebih murah
JELAS SOAL ARAH dibandingkan EV roda empat.
Hyundai Indonesia mengakui adanya
KEBIJAKAN JANGKA penurunan minat beli kendaraan listrik
PANJANG SANGAT produksinya terutama pada EV tipe Ioniq
5 dan Kona EV sejak awal 2025. Mereka
PENTING UNTUK memutuskan menghentikan sementara
MEMBANGUN produksi EV tersebut selama 24–30 April
2025 di pabrik domestik utama.
KEPERCAYAAN. Menurut Fransiscus Soerjopranoto,
INDONESIA PUNYA Chief Operating Officer PT Hyundai
Motors Indonesia, kondisi pasar yang
Febi Andrianto, pakar kebijakan POTENSI BESAR, BAIK belum stabil dan ketidakpastian insentif
transportasi dari Universitas SUMBER DAYA BAHAN menyebabkan kami harus menyesuaikan
Indonesia kapasitas produksi agar tidak menimbun
BAKU MAUPUN PASAR stok berlebihan. Ia menambahkan bahwa
DOMESTIK YANG Hyundai tengah mengalihkan fokus ke
pasar ekspor untuk mengoptimalkan
BESAR. produksi di tengah permintaan domestik
yang melemah.
Kendala Kebijakan
Harus diakui minat masyarakat pada
kendaraan listrik masih bergantung pada
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Ketidakjelasan kebijakan membuat
telah merilis data penjualan mobil 7.402 unit, dibandingkan Maret. konsumen memilih untuk wait and see.
listrik berbasis baterai (battery electric Kemudian, penjualan mobil listrik Ketua Asosiasi Industri Kendaraan
vehicle/BEV) sepanjang semester I/2025. pada Mei juga turun 13,63 persen Listrik Indonesia (AIKLI), Agus Santoso,
Menilik data Gaikindo, penjualan mobil menjadi 6.393 unit, dan lanjut melemah mengakui bahwa seringnya kebijakan
listrik secara keseluruhan pada Januari- menjadi 5.501 unit pada Juni 2025. yang berganti-ganti membuat pelaku
Juni 2025 tercatat sebanyak 35.846 unit. Alhasil, jika ditotal secara keseluruhan, bisnis dan masyarakat menjadi tidak
Secara terperinci, penjualan BEV penjualan mobil listrik murni sepanjang menentu dalam memutuskan pilihan
pada Januari 2025 sebesar 2.517 unit. 6 bulan pertama 2025 sebesar 35.846 bisnis. “Ketidakseragaman insentif antar
Angka itu naik 105,91 persen secara unit. daerah membingungkan konsumen dan
bulanan menjadi 5.183 unit pada Penurunan penjualan itu tidak menyulitkan produsen. Kami berharap
Februari, kemudian lanjut menguat bisa dilepaskan dari berakhirnya masa ada regulasi terpadu yang jelas dari
ke angka 8.850 unit pada Maret 2025. transisi insentif PPN Ditanggung pusat agar strategi pemasaran bisa lebih
Kendati demikian, tren penjualan BEV Pemerintah (DTP) bagi EV roda empat efektif,” kata dia.
melambat sejak April hingga Juni 2025. impor (CBU), kenaikan tarif PPN dari Agus sering melihat bahwa di
Perinciannya, penjualan mobil listrik 11 persen menjadi 12 persen sejak beberapa daerah, ada insentif berupa
pada April turun 16,36 persen menjadi Januari 2025, serta ketentuan baru yang pembebasan pajak kendaraan tersedia,
64 Edisi 217 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

