Page 28 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 28
LAPORAN UTAMA
nilai tunai polis bisa turun dan tidak percaya pada peran tenaga pemasar
menyadari risikonya. Terutama kalau sebagai garda terdepan perusahaan
memilih unit link dengan reksa dana dalam mengedukasi masyarakat tentang
yang underlying investasinya didominasi asuransi. Oleh karena itu, kami fokus
saham yang fluktuatif,” kata Azuarini. mengembangkan profesionalisme dan
Sementara, lanjut dia, unit link kapabilitas para tenaga pemasar kami,”
belum pas dipasarkan secara massal, ujar dia.
harus dilakukan literasi maupun Sedangkan Direktur Hukum,
edukasi terhadap pemegang polis Kepatuhan, dan Risiko AIA Financial
secara terstruktur yang merupakan tugas Rista Qatrini Manurung mengatakan,
bersama. Saat ini penjualan asuransi terkait penjualan unit link di AIA,
hanya menggunakan ilustrasi imbal hasil pihaknya mewajibkan tenaga pemasar
yang rendah, sedang, hingga tinggi. menawarkan produk sesuai kebutuhan
Padahal Azuarini menekankan investasi nasabah (needs based selling) melalui
juga bisa negatif alias rugi. NeedsLab, platform penjualan yang
Persoalan lainnya, menurut Azuarini dirancang untuk memastikan seluruh
adalah kedisiplinan pemegang polis proses penjualan tenaga pemasar sesuai
terhadap kondisi pasar. Lebih banyak ketentuan.
pemegang polis membeli asuransi lalu Pengamat asuransi Irvan Rahardjo
dibiarkan begitu saja polisnya. Maka dari juga sepakat bahwa persoalan di industri
itu perusahaan asuransi harus memilki asuransi bermula saat inklusi keuangan
mekanisme dalam memberikan info cukup tinggi, namun literasinya masih
Tirta Segara pasar kepada nasabahnya. “Ini juga salah rendah. Artinya, produk keuangan sudah
satu bentuk edukasi,” ujar dia. banyak diminati masyarakat namun
Menanggapi hal tersebut, Presiden pemahaman terhadap produk itu masih
Kita akan edukasi Direktur AXA Mandiri Handojo rendah. Di antara itulah terjadi misselling
G Kusuma mengatakan, pihaknya
yang dimanfaatkan oleh agen. Dalam hal
konsumen. Karena menyadari pemahaman masyarakat unitlink, agen hanya mengilustrasikan
konsumen harus terhadap industri asuransi masih menjadi optimisme untung saja. Padahal juga bisa
merugi hingga 100 persen.
tantangan tersendiri. Oleh karena itu
paham asuransi pihaknya memiliki tanggung jawab untuk Maka dari itu Irvan menyarankan
itu apa. dan saya terus menerus melaksanakan kegiatan agar asuransi kembali ke fungsi awalnya
literasi.
sebagai proteksi. Bukan disisipi dengan
pesan, jangan tanda “Setiap insan asuransi memiliki investasi. Sebaliknya, bagi nasabah yang
tangan sebelum Anda tanggung jawab untuk melakukan literasi hendak berinvestasi maka pilih instrumen
murni investasi. “Premi yang disetorkan
asuransi, yang bertujuan meningkatkan
mengerti. Jangan kesadaran serta pemahaman akan oleh nasabah itu selama 3 tahun pertama
pura-pura tahu terus pentingnya manfaat asuransi dapat itu 90 persennya akan digunakan untuk
tersampaikan dengan baik. Dengan
earning cost untuk komisi agen. “Saat
langsung paraf-paraf semakin tinggi tingkat literasi asuransi, penjualan agen menjanjikan return
saja. maka banyak masyarakat yang akan tinggi, ketika turun jadi tanggung jawab
memanfaatkan produk dan layanan jasa nasabah, itu kan tidak adil,” jelasnya.
keuangan,” ujar dia.
Chief Marketing and Edukasi adalah Kunci
Communications Officer Prudential OJK mengakui jika tingkat literasi
Indonesia Luskito Hambali asuransi di Indonesia masih rendah
menambahkan, Prudential Indonesia dan menjadi pekerjaan rumah seluruh
juga aktif mempublikasikan informasi stakeholder. Hal tersebut dibuktikan
tentang literasi asuransi, bahkan dengan masih banyaknya pengaduan
menggerakkan tenaga pemasaran untuk masyarakat kepada OJK. Menurut
melakukan hal yang sama. Anggota Dewan Komisioner bidang
“Prudential Indonesia sepenuhnya Edukasi dan Perlindungan Konsumen
28 Edisi No.183 / Tahun 2022 www.stabilitas.id

