Page 57 - Stabilitas Edisi198 Tahun 2023
P. 57
Konsolidasi Bank
Secara nasional, OJK mendorong
konsolidasi di industri BPR/BPRS melalui
penggabungan beberapa BPR/BPRS.
Kepala Pengawas Perbankan OJK, Dian
Ediana Rae menjelaskan, penggabungan
BPR masih ditunda pada tahun ini,
namun dia melihat peluang merger di
antara BPR/BPRS akan ramai pada tahun
depan.
Seiring peningkatan modal
BPR/BPRS tersebut, OJK juga akan
mengklasifikasikan BPR/BPRS
berdasarkan permodalan. Klasifikasi ini
yang menentukan BPR tersebut boleh
melakukan IPO atau terlibat dalam
sistem pembayaran nasional, kata Dian.
Selain melalui merger, skema go public
(IPO) juga bisa digunakan BPR/BPRS
untuk memenuhi permodalan. Dalam hal
ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) siap
mendukung upaya tersebut. Kami tentu memotivasi BPR/BPRS untuk
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi
PDIP, Musthofa mendukung penuh terus berinovasi dan bertransformasi agar
upaya industri BPR mencari permodalan dapat bertumbuh secara berkelanjutan
melalui skema go public. Menurut dia, serta selalu menjaga kinerja keuangannya.
BPR selama ini dipandang sebelah mata.
Padahal, fungsi dan peran BPR tak beda LPS senantiasa hadir untuk menjaga
jauh dengan bank umum, yakni sama- kepercayaan masyarakat pada industri
sama menjalankan fungsi intermediasi.
BPR bahkan menjadi ujung tombak perbankan, termasuk BPR/BPRS.
lembaga keuangan nasional dalam
menggerakkan UMKM.
Menurut Musthofa, pihaknya sangat Didik Madiyono, Anggota Dewan Komisioner Lembaga
mendukung upaya untuk mensejajarkan Penjamin Simpanan (LPS)
BPR/BPRS dengan bank umum,
khususnya dalam mencari pendanaan.
Sebagai upaya tindak-lanjut dari wacana akses pada pendanaan baru, dan Didik Madiyono mengungkapkan,
BPR go public, pihaknya juga berjanji meningkatkan good corporate dirinya juga mendorong BPR/BPRS
akan membawanya ke Panja DPR. governance (GCG). untuk go public yang akan berdampak
Mantan Ketua Umum Perhimpunan Selain keuntungan, Joko juga positif pada penguatan permodalan,
Bank Perkreditan Rakyat Indonesia melihat sejumlah tantangan yang peningkatan efisiensi dan profitabilitas,
(Perbarindo), Joko Suyanto juga harus diperhatikan BPR ketika akan serta memperkuat pelaksanaan good
menyatakan, IPO memang menjadi go public. Tantangan tersebut adalah corporate governance bagi BPR/BPRS.
dambaan bagi industri BPR untuk adanya potensi dilusi atau penurunan “Kami tentu memotivasi BPR/
bisa meningkatkan permodalan. kepemilikan saham, transparansi dan BPRS untuk terus berinovasi dan
Dia menjelaskan, ada sejumlah pelaporan harus dilakukan secara bertransformasi agar dapat bertumbuh
keuntungan jika BPR go public, antara profesional, biaya-biaya yang terkait secara berkelanjutan serta selalu menjaga
lain mendapatkan insentif pajak, dengan pasar modal, market pressure, kinerja keuangannya. LPS senantiasa
meningkatkan nilai perusahaan, serta regulasi dan pemenuhannya. hadir untuk menjaga kepercayaan
meningkatkan market awareness, Anggota Dewan Komisioner masyarakat pada industri perbankan,
menumbuhkan loyalitas karyawan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), termasuk BPR/BPRS,” kata Didik.*
www.stabilitas.id Edisi 198 / 2023 / Th.XVIII 57