Page 123 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 123

(FIG dan World Bank 2014; UN Habitat dan GLTN 2016; Bennett dkk.,
            2021).
                Sesuai dengan tujuannya untuk memberikan kepastian hukum,
            pendaftaran tanah pada dasarnya diwajibkan (mandatory) bagi para
            pemegang hak atas tanah. Menurut ketentuan dalam Pasal 19 UUPA,
            jika  pendaftaran tanah tidak  diwajibkan  maka  pendaftaran tanah,
            yang memerlukan banyak tenaga, alat dan biaya itu, tidak akan ada
            artinya sama sekali.  Pendaftaran tanah  ini diselenggarakan dengan
            cara  yang  sederhana dan  mudah dimengerti  serta dijalankan oleh
            seluruh rakyat Indonesia meliputi:

            1.   Pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah. Elemen kadaster
                spasial ini menghasilkan konten kadaster berupa data fisik suatu
                bidang tanah;
            1.   Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.
                Kadaster legal ini berupa konten data yuridis;
            2.  Pemberian  surat-surat  tanda bukti hak,  yang berlaku  sebagai
                alat pembuktian yang kuat yang menguraikan data fisik dan data
                yuridis.

                Data  fisik  adalah keterangan mengenai letak,  batas,  dan luas
            bidang  tanah,  termasuk keterangan mengenai  adanya bangunan
            atau  bagian  bangunan  di  atasnya.  Data  yuridis  adalah  keterangan
            mengenai  status hukum bidang  tanah,  pemegang  haknya  dan hak
            pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya (Pasal 1 PP No.
            24/1997).  Ketentuan di atas  mengandung  implikasi elemen-elemen
            kadaster  yang  sederhana  dan  mudah dijalankan  untuk  kemudian
            secara bertahap (lambat laun) dapat ditingkatkan.
                Elemen penetapan batas yang merupakan konsentrasi buku ini
            belum disebutkan secara rinci dalam UUPA, namun tentunya masuk
            di dalam kegiatan pengukuran, perpetaan, dan pembukuan tanah.
                Dari  uraian di  atas dapat disebutkan  bahwa, walaupun  UUPA
            mengatur objek  kadaster dan  fungsi  land  tenure,  namun tidak
            mengatur secara spesifik elemen kadaster untuk menetapkan batas
            objek kadaster dalam fungsi land tenure. Namun disebutkan dengan
            jelas tujuan dari sitem kadaster dan pendaftaran tanah, yaitu untuk
            memberikan kepastian hukum hak atas tanah yang tata caranya di
            atur pemerintah. Apakah kepastian batas dan luas objek agraria tidak



            96    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128