Page 127 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 127
PMNA No. 3/1997 Pasal 19 ayat (5): “penetapan batas dituangkan
dalam Risalah Penelitian Data Yuridis dan Penetapan Batas (daftar
isian 201)”. Pada pasal 78 dinyatakan bahwa tugas surveyor adalah
menetapkan batas bidang tanah dan mengisi daftar isian 201 yang
mengenai penetapan batas sebelum melaksanakan pengukuran
dan membuat Gambar Ukur (daftar isian 107). Namun dalam
pelaksanaannya, terutama dalam pendaftaran tanah sporadis,
surveyor menuangkan persetujuan batas dalam Gambar Ukur
yang merupakan daftar isian data fisik dan bukan merupakan
daftar isian untuk menuangkan data yuridis.
Persetujuan batas secara hukum merupakan pembentuk batas
bidang tanah (Arruñada 2018). Grant dan rekan-rekannya
(2020) juga menyatakan bahwa Secara hukum, batas bidang
tanah dibuat melalui kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkepentingan. Penetapan batas dimaksud, baik secara nyata di
dunia fisik maupun secara legal yang tercatat dalam dokumen,
biasanya dibantu – baik sebelum maupun sesudah kesepakatan
– oleh seorang surveyor. Kesepakatan batas merupakan elemen
sosial dari batas bidang tanah. Agar kesepakatan pada perjanjian
itu dapat direalisasikan dengan baik, bidang tanah dan batas-
batasnya harus diidentifikasi sampai tingkat yang cukup bagi
para pihak yang bersepakat, dan generasi penerusnya, untuk
memahami dan menilainya.
3. Pemasangan Tanda Batas/Demarkasi Batas
Pemegang hak wajib memasang tanda-tanda batas bidang tanah
setelah mendapat persetujuan batas dengan pemegang hak yang
berbatasan. Pemasangan tanda-tanda batas ditempatkan pada
setiap sudut batas bidang tanah dan sepanjang garis batas bidang
tanah tersebut apabila diperlukan. Tanda batas tidak diperlukan
hanya apabila sudah jelas letak batas tersebut yang ditandai
dengan benda-benda tetap yang telah ada, seperti pagar beton,
pagar tembok atau tugu/patok penguat pagar kawat.
Pasal 22 merinci bentuk dan ukuran tanda-tanda batas, termasuk
bidang tanah yang luasnya kurang dari 10 ha, menggunakan
tanda-tanda batas berupa: a) pipa besi atau batang besi, panjang
sekurang-kurangnya 100 sentimeter dan bergaris tengah
sekurang-kurangnya 5 sentimeter, dimasukkan ke dalam tanah
sepanjang 80 sentimeter, sedang selebihnya 20 sentimeter diberi
100 Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
Dwi Budi Martono