Page 121 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 121

pengertian objek agraria  yang  sama dalam  upaya  pengelolaannya
            untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (land management).


            4.2.  Fungsi Administrasi Pertanahan yang Diatur dalam
                  UUPA
                Fungsi Administrasi Pertanahan dalam UUPA mencakup fungsi
            pengaturan penguasaan dan pemilikan tanah (land tenure) yang diatur
            dalam bab II mengenai hak-hak atas tanah, air, dan ruang angkasa,
            serta  pendaftaran  tanah. Fungsi  tenurial  ini  paling mendominasi
            UUPA, yaitu dalam hal legalisasi aset (land titling), hak tanggungan
            (mortgage), maupun hak akses (easement/servituut). Selain itu juga
            terdapat  muatan  fungsi penataan ruang  (land  use)  dalam pasal  14
            yang  mengamanatkan pemerintah untuk  membuat rencana umum
            persediaan,  peruntukan, dan  penggunaan  bumi,  air, dan  ruang
            angkasa,  serta  kekayaan alam  yang  terkandung  di  dalamnya.  Baik
            dalam  bentuk rencana umum  (national  planning)  yang  meliputi
            seluruh negara, maupun rencana-rencana khusus (regional planning)
            dari tiap-tiap daerah.

                Namun  demikian, UUPA  tidak mengatur  fungsi  penilaian
            tanah  (land  value)  sebagaimana konsep  Administrasi Pertanahan
            dari  Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNECE 1996). UUPA juga  tidak
            mengatur fungsi perizinan sebagai fungsi pengembangan pertanahan
            (land  development)  yang menjadi  fungsi keempat  dalam  Land
            Management Paradigm (LMP)  (Williamson  dkk., 2010a;  Aydinoglu
            dan Bovkir 2017; Indrajit dkk., 2021).

                Dalam fungsi  land  tenure,  secara  eksplisit UUPA memberi
            instruksi  kepada  Pemerintah agar di  seluruh wilayah  Indonesia
            diadakan  pendaftaran  tanah  yang  bersifat  “rechts-kadaster”  untuk
            menjamin kepastian hukum. Dalam Pasal 4 dinyatakan bahwa, “Atas
            dasar hak menguasai dari negara … ditentukan adanya macam-macam
            hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan
            kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri maupun bersama-
            sama dengan orang lain serta badan-badan hukum”.
                Bab II UUPA menjelaskan jenis hak-hak atas tanah, air dan ruang
            angkasa serta pendaftaran tanah. Dalam Pasal 16, “hak-hak atas tanah”
            yang dimaksud adalah: a) hak milik, b) hak guna usaha, c) hak guna
            bangunan, d) hak pakai, e) hak sewa, f) hak membuka tanah, g) hak


            94    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126