Page 70 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 70

yang lain atau dari bagian yang sudah dimiliki secara individu dari
            sebagian tanah komunal tersebut (Zevenbergen, 2002).
                Regulasi pendaftaran tanah di Indonesia menganut batas tetap
            (fixed  boundary) melalui  kegiatan  penetapan batas. Dinyatakan
            bahwa, data fisik merupakan keterangan mengenai letak, batas, dan
            luas bidang tanah, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan
            atau bagian bangunan  di  atasnya (PP 24  Tahun 1997). Dalam
            penetapan batas, pemegang hak diwajibkan menunjukkan batas-batas
            bidang  tanah  yang  bersangkutan dan apabila  sudah  mendapatkan
            kesepakatan batas  dengan  pemegang hak  atas bidang  tanah  yang
            berbatasan, kemudian pemegang hak atas tanah memasang tanda-
            tanda batasnya. Dalam hal pemegang hak atas tanah tidak dapat hadir
            pada waktu yang ditentukan untuk menunjukkan batas-batas bidang
            tanahnya, maka penunjukan batas itu dapat dikuasakan dengan kuasa
            tertulis kepada orang lain. Jenis tanda batas yang terpasang dituliskan
            di dalam surat ukur.


            2.2.5. Jenis Batas Bidang Tanah
                Tanda-tanda batas dapat berwujud benda fisik yang terpasang di
            lapangan. Meskipun masih ada kemungkinan tanda-tanda tersebut
            tidak  sama dengan  tanda  batas  yang  pernah ditetapkan dan/atau
            berkekuatan hukum (Dale dan McLaughlin, 1988). Karena berbagai
            sebab,  pemegang  hak atas  tanah mungkin dapat kehilangan  tanda
            batasnya di lapangan. Jika tanda batas hilang atau berubah, pemegang
            hak atas tanah dapat  mengajukan permohonan rekonstruksi tanda
            batas.  Meskipun  surveyor dilengkapi  dengan  peralatan  ukur  yang
            memadai, namun  dalam  merekonstruksi  batas,  catatan lapangan
            survei  yang asli  (gambar  ukur) dianggap  sebagai alat  bukti  yang
            kuat  tentang batas  fisik bidang  tanah  dan biasanya juga  diakui
            secara hukum. Kebingungan dan sengketa dapat muncul jika batas
            yang terlihat di lapangan tidak sama dengan batas dalam dokumen
            penetapan batas.
                Konsep batas tetap (fixed boundary) dan batas tidak tetap/batas
            umum (general  boundary)  menurut Dale  dan McLaughlin (1988)
            memiliki beberapa perbedaan. Batas  tetap  memiliki ciri-ciri antara
            lain: kesepakatan antar pemilik yang berbatasan yang terdokumentasi;
            tidak ada perubahan batas pada saat terjadi peralihan hak atas tanah



                                                                 BAB 2.  43
                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75