Page 66 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 66

No.    Topik                       Sub-topik
             B.   Data      1.  Populasi negara
                  kadaster  2.  Distribusi penduduk perkotaan dan perdesaan
                            3.  Jumlah bidang tanah
                            4.  Jumlah strata title atau satuan rumah susun yang terdaftar
                            5.  Tingkat pendaftaran bidang tanah di kawasan perkotaan
                            6.  Tingkat pendaftaran bidang tanah di daerah perdesaan
                            7.  Jumlah surveyor profesional
                            8.  Proporsi waktu yang dilakukan surveyor untuk urusan
                               kadaster
                            9.  Jumlah notaris dan pejabat pembuat akta tanah
                            10.  Proporsi waktu yang dialokasikan oleh para notaris dan
                               pejabat pembuat akta tanah untuk menangani masalah
                               kadaster
            Sumber: (PCGIAP dkk., 2003)
                Penyusunan templat  kadaster ditujukan untuk  memberi ruang
            diskusi  tentang  masalah dan  potensi  solusi  atas  isu-isu  utama
            kadaster yang meliputi: Besarnya tugas (magnitude) sistem kadaster,
            kompleksitas masalah yang diakibatkan penguasaan tanah informal;
            Peran kadaster dalam infrastruktur informasi geospasial; Identifikasi
            kelengkapan,  penggunaan  dan  kebermanfaatan peta  kadaster;
            serta Peningkatan dan pengembangan kapasitas sumberdaya untuk
            mendukung sistem kadaster.


            2.2.3. Identifikasi Bidang Tanah
                Tanah dalam makna legal memiliki beberapa karakteristik yang
            membuatnya berbeda dengan benda lainnya, antara lain: Bidang tanah
            tidak dapat dipindahkan  (immovable);  Bidang  tanah bersifat kekal
            (eternal) atau tidak dapat hilang; dan Tidak diciptakan lagi sehingga
            hanya tersedia terbatas  (Simons/Franssen,  1987).  Bidang  tanah
            dapat dikelola dalam suatu  bagian  terkecil yang  berbatas, di  mana
            bidang  tanah juga  dapat  dianggap  sebagai bidang  yang kontinum,
            yang mencakup  seluruh  permukaan bumi  (jika  air  dimasukkan)
            (Zevenbergen, 2002). Oleh karena itu, suatu bidang tanah harus bisa
            diidentifikasi secara terpisah dari bidang tanah di sebelahnya dengan
            tata cara tertentu, misalnya melalui penggunaan peta kadaster atau
            peta indeks dengan diberikan suatu nomor identifikasi bidang. Batas
            bidang tanah dapat terlihat melalui pola penggunaan, fitur topografi,
            ataupun melalui tanda batas yang dipasang. Untuk menghindari risiko
            akibat perubahan atau pergeseran tanda batas yang tidak disengaja
            maupun disengaja, digunakanlah teknik pengukuran dan pemetaan.
            Dengan menggunakan nomor identifikasi bidang, selain menunjuk


                                                                 BAB 2.  39
                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71