Page 63 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 63

para pemegang hak untuk memberikan kepastian hukum hak atas
            tanahnya. Namun,  istilah kadaster  tidak  ditemukan  dalam PP No.
            10/1961  tentang Pendaftaran  Tanah  sebagai  pelaksanaan Pasal 19,
            Pasal 26, dan Pasal 52 UUPA. Demikian juga dalam PP No. 24/1997
            sebagai penggantinya dan yang berlaku sampai saat ini. PP No. 18/2021
            tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan
            Pendaftaran Tanah juga tidak menyebutkan kata kadaster.

                Perbedaan  kadaster di  setiap  negara  sebagaimana disebutkan
            di atas,  seringkali  menyebabkan  kesulitan dalam  pengembangan
            administrasian  pertanahan (UNECE, 1996).  Penyusunan  teori
            kadaster  diperlukan untuk  memahami  peran penting  kadaster
            sebagai infrastruktur  data  spasial nasional.  Selain itu juga  untuk
            membandingkan praktik terbaik dalam upaya membangun kadaster
            yang lengkap sebagai komponen utama (basic layer) SAP (Steudler
            dkk., 2003). Kadaster sebagai bagian dari infrastruktur data spasial
            nasional  menjadi  prasyarat untuk  mewujudkan pembangunan
            berkelanjutan  di  bidang  sosial,  ekonomi maupun kelestarian
            lingkungan (Steudler  dkk., 2014).  Zevenbergen (2002) menyatakan
            bahwa kadaster  akan menjadi  dasar  pendaftaran  tanah  yang baik
            dalam mendukung  pembangunan  ekonomi  negara  sebagaimana
            terlihat pada gambar II. 17. berikut:

























                 Gambar 2. 17 Kadaster sebagai dasar pendaftaran tanah menjadi pendukung
                                   pembangunan ekonomi
                                 Sumber: (Zevenbergen, 2002)


            36    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68