Page 77 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 77
Tingkat Nama Uraian Ketidakpastian
5 Kadaster spasial yang Koordinat kadaster yang Rendah (relatif)
sudah memenuhi diperoleh dari penyesuaian Rendah (posisional)
standar teknis pengukuran survei untuk
(Survey-compliant memenuhi standar teknis
Spatial Cadastre) pengukuran. Tingkat 5
berbeda dari tingkat 4 di
atas dalam hal kepatuhan
terhadap standar teknis.
6 Kadaster berkoordinat Koordinat batas kadaster Rendah (relatif)
berdasarkan survey yang sudah diberi status Rendah (posisional)
(Survey Coordinate sebagai alat bukti untuk
Cadastre) penentuan batas, walaupun
belum merupakan batas
yang definitif.
7 Kadaster legal Koordinat kadaster memiliki Nol secara teori
berkoordinat status hukum utama sebagai (relatif)
(Legal Coordinate alat bukti survei penetapan Nol secara teori
Cadastre) batas (tanpa adanya (posisional)
kesalahan yang terbukti).
Sumber: (Grant et al. 2018)
2.3. Pendaftaran Tanah
Pendaftaran tanah berkaitan dengan konsep kepemilikan dan
penguasaan tanah (land tenure). Tenurial merupakan terminologi
hukum yang berasal dari masa feodalisme Inggris yang berkaitan
dengan hak-hak atas tanah (Bruce dkk., 1993). Sebagaimana kadaster,
konsep tentang status tanah juga berbeda-beda antar negara dan
bahkan bisa berbeda di dalam satu negara. Perbedaan tersebut bisa
diklasifikasikan menjadi kepemilikan formal (statutory) yang terkait
dengan validitas menurut hukum; dan penguasaan informal atau adat
(customary).
Dalam kepemilikan formal, hak (rights), tanggung jawab
(responsibilities), dan pembatasan (restrictions) yang melekat pada
suatu bidang tanah diadministrasikan menurut sistem hukum
yang dianut, baik dalam sistem hukum Inggris atau anglo-saxon
(common law), sistem benua Eropa (civil law), maupun dalam sistem
agama tertentu (religious law). Sistem hukum Inggris mempunyai
karakteristik yurisprudesi sebagai sumber hukum utamanya,
sedangkan sistem hukum benua Eropa menjadikan kodifikasi dalam
bentuk undang-undang tertulis sebagai rujukan. Istilah properti tidak
bergerak (immobile property) digunakan oleh negara-negara Eropa
50 Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
Dwi Budi Martono