Page 81 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 81
yaitu: a) asas spesial pendaftaran tanah berdasarkan dokumen
yang dijadikan alat bukti, subjek, dan objek bidang tanahnya harus
jelas teridentifikasi; b) asas pembukuan pendaftaran hak atas
tanah termasuk pendaftaran peralihan haknya yang belum sah
secara hukum sampai pendaftaran maupun peralihan hak tersebut
tercatat atau didaftarkan dalam daftar tanah (land register); c) asas
persetujuan yang menentukan bahwa pihak yang berhak yaitu pihak
yang tercatat dalam daftar tanah wajib memberikan persetujuan pada
setiap perubahan hak sesuai yang terdaftar dalam daftar tanah; d) asas
publisitas yang menuntut daftar isian-daftar isian yang digunakan
dalam pendaftaran tanah harus terbuka untuk umum serta fakta-fakta
yang didaftar dapat dikuatkan/dibenarkan oleh pihak ketiga dengan
itikad baik sehingga dapat terlindungi oleh hukum.
Asas-asas tersebut menggunakan pendekatan ‘kegiatan’,
sedangkan literatur anglo-saxon menggunakan pendekatan pada
‘hasil’. Hasil pendaftaran tanah dikatakan berhasil apabila memenuhi
ketentuan hukum dan administrasi lokal. Asas-asas pendaftaran
tanah dalam pendekatan hasil antara lain: asas cermin (mirror),
asas tirai (curtain), dan asas jaminan ganti kerugian (insurance).
Penjelasan asas-asas tersebut adalah sebagai berikut: a) asas cermin
mengharuskan seluruh fakta-fakta dan kepentingan hukum yang
melekat di atas suatu bidang tanah telah tercatat semuanya dan
tercerminkan di dalam daftar isian registrasi pendaftaran tanah. b)
asas tirai menggambarkan pengabaian atau penutupan seluruh fakta-
fakta dan kepentingan hukum yang terjadi sebelum dilakukannya
pendaftaran tanah pertama kali suatu bidang tanah, sehingga
pemeriksaan tanah sangat dibutuhkan. c) asas jaminan ganti kerugian
dideskripsikan dimana negara akan memberikan jaminan atau
asuransi sebagai akibat kesalahan pencatatan dalam pendaftaran hak
atas tanah kepada siapapun pihak yang dirugikan apabila dinyatakan
demikian oleh pengadilan.
Kedua jenis pendekatan asas pendaftaran tanah tersebut hanya
dapat dicapai dengan memasukkannya ke dalam hukum yang berlaku
di suatu negara baik ke dalam peraturan perundang-undangan atau
hukum acara termasuk yurisprudensi, dengan memberikan beberapa
latar belakang teoritis dan sosiologis tentang pendaftaran hak atas
tanah (Zevenbergen, 2002).
54 Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
Dwi Budi Martono